Penilaian pencapaian kompetensi Aspek yang dinilai

mahaisiswa putus kuliah berdasarkan kriteria yang diatur dalam keputusan masing- masing perguruan tinggi Depdiknas, 2002. Pasal 14 Kepmendiknas 232U2002 menjelaskan bahwa syarat kelulusan program pendidikan ditetapkan atas pemenuhan jumlah sistem kredit semester SKS yang disyaratkan dan indeks prestasi kumulatif IPK minimum, pengamatan oleh dosen. Indeks prestasi kumulatif minimum, ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi, sama atau lebih tinggi dari 2.0 untuk program sarjana dan program diploma. Selanjutnya pasal 15 dari keputusan menteri tersebut disebutkan bahwa predikat kelulusan atas tiga tingkat yaitu: memuaskan, sangat memuaskan, dan cumlaude yang dinyatakan pada transkrip akademik. Indeks prestasi kumulatif sebagai dasar penentuan predikat kelulusan program sarjana dan diploma adalah: 1 IPK 2,0-2,75 = cukup, 2 IPK 2,76 – 2,99 = memuaskan, 3 3,00 – 3,50 = sangat memuaskan, 4 3,51 – 4,00 = cumlaude terpuji depdiknas, 2002.

2.5.5. Penilaian pencapaian kompetensi

Untuk menetapkan seseorang dinyatakan kompeten, harus dilakukan melalui proses penilaian yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan bukti dan mempergunakan bukti tersebut untuk membuat sebuah keputusan berdasarkan standar penilaian. Dalam proses pengumpulan bukti tersebut, digunakan konsep evaluasi untuk mengukur ketercapaian kompetensi secara tepat. Hasil evaluasi dapat mengungkapkan hasil penguasaan kompetensi baik pada aspek pengetahuan sikap dan keterampilan. Erika : Peranan Sumberdaya Institusi Pendidikan Terhadap Mutu Lulusan Akademi Keperawatan Swasta Di Kota Medan Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 Penilaian pencapaian kompetensi harus dilakukan secara holistik, artinya terintegrasi semua kriteria unjuk kerja dari setiap sub kompetensi dalam pencapaian kompetensi pada unit tertentu. Karena sifatnya menggunakan suatu standar tertentu yang telah ditetapkan maka penilaiannya menggunakan prinsip ”criterion referenced” atau penilaian acuan patokankriteria PAP, yaitu membandingkan tingkat pencapaian seseorang atau mahasiswa terhadap standar kriteria unjuk kerja.

2.5.6. Aspek yang dinilai

Aspek yang dinilai dari pencapaian kompetensi meliputi: 1. Pengetahuan. Menilai pengetahuan yaitu a menilai kemampuan mengingat, b kemampuan memahami, c kemampuan mengaplikasikan konsepprinsip, d kemampuan menganalisis, e kemampuan mengevaluasi, f dan kemampuan menciptakan. Tugas Laporan portopolio Essei Jawaban pendek Isian Studi kasus Pilihan ganda Betul salah menjod ohkan Tertulis Pemahaman Penalaran proyek Bertanya Wawancara Responsi Lisan Menilai Pengetahuan Gambar 2.2. Bentuk Penilaian Pengetahuan Erika : Peranan Sumberdaya Institusi Pendidikan Terhadap Mutu Lulusan Akademi Keperawatan Swasta Di Kota Medan Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan menggunakan standar kelulusan penilaian acuan patokan PAP, dengan nilai batas lulus minimal 60, dengan bobot 20 – 30 Depkes, 2005. 4. Keterampilan. Aspek yang dinilai: a kemampuan meniru, b kemampuan memanipulasi tindakan berdasarkan konsep, c kemampuan melakukan tindakan secara teliti dan benar, d kemampuan melakukan serangkaian tindakan secara berurutan, e kemampuan melakukan tindakan secara efisien. Penilaian pencapaian kompetensi untuk aspek keterampilan menggunakan standar kelulusan berdasarkan kompeten atau tidak kompeten. Penilaian ini ditekankan terhadap pelaksanaan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan standar untuk menilai proses sedangkan untuk menilai hasil dilakukan dengan cara membandingkan hasil tindakan dengan kriteria keberhasilan. Penilaian ini untuk menilai tahap pelaksanaan, mencakup penilaian proses, hasil, atau proses dan hasil, keamanan dan keselamatan kerja. keterampilan Proses Proses dan Produk Checklist Langkah kerja Standar prosedur Fakta data pelaksanaan tindakan Fakta data hasil kerja Rumusan KUK Produk Gambar 2.3. Bentuk Penilaian Ketrampilan Erika : Peranan Sumberdaya Institusi Pendidikan Terhadap Mutu Lulusan Akademi Keperawatan Swasta Di Kota Medan Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 Penilaian proses dilakukan jika produk hasil tidak bisa diamati. Mahasiswa dinyatakan lulus apabila telah kompeten menguasai semua sub elemen kompetensi untuk setiap unit kompetensi. Dan apabila ada salah satu komponen yang dinilai dalam sub kompetensi yang tidak dikuasai tidak kompeten, mahasiswa dinyatakan tidak lulus untuk sub kompetensi dari unit yang diujikan. Untuk itu mahasiswa diberi umpan balik segera setelah penilaian selesai, selanjutnya mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengikuti penilaian ulang, dengan syarat: a untuk penilaian ulang pada kompetensi yang dilaksanakan dengan klien sebagai sasaran, maka penilaian ulangnya diupayakan pada klien dengan kasus yang sama, b jika dalam periode ulang tersebut tidak mendapat klien dengan kasus yang sama, maka penilaian ulang dapat dilakukan dengan simulasi di laboratorium. Penialian ulang untuk sub kompetensi yang belum lulus difokuskan pada komponen dalam sub kompetensi yang tidak lulus walaupun mahasiswa harus melakukan seluruh tahapan proses tindakan untuk sub kompetensi tersebut. Penilaian aspek keterampilan meliputi: a persiapan: alat, pasien objek, lingkungan; b pelaksanaan: tindakan yang dilakukan berdasarkan standar prosedur yang telah ditetapkan; c hasil tindakan: sesuai dengan kriteria unjuk kerja KUK kriteria keberhasilan; d keamanan dan keselamatan kerja. Kriteria kelulusan mahasiswa pada aspek keterampilan yaitu bila sudah kompeten menguasai semua sub elemen kompetensi pada unit tersebut dan akhirnya dikonversi menjadi nilai angka absolut 100 Depkes, 2005. Erika : Peranan Sumberdaya Institusi Pendidikan Terhadap Mutu Lulusan Akademi Keperawatan Swasta Di Kota Medan Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 d Sikap. Aspek sikap yang dinilai mencakup tindakan: a kemampuan menerima stimulus dari lingkungan; b kemampuan memberikan respon terhadap stimulus dengan cara tertentu; c kemampuan menilai stimulus atau keadaan dan manfaatnya bagi dirinya; d kemampuan menggabungkan dan memisah-misahkan nilai-nilai yang telah diidentifikasi menjadi suatu pola prilaku; e kemampuan memberikan warna penampilannya dengan nilai-nilai dan sikap yang menjadi kepribadiannya. Observasi Pertanyaan Wawancara Angket Menilai Sikapperilaku Gambar 2.4. Bentuk Penilaian Sikap Perilaku Penilaian pencapaian kompetensi untuk aspek sikap ditekankan terhadap sikap dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar, meliputi perilaku yang berhubungan dengan pelaksanaan kompetensi tertentu. Penilaian aspek ini diberikan bobot 10 – 20 tergantung dari spesifikasi kompetensi yang akan dinilai. Kriteria lulusan untuk aspek sikap adalah dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai minimal 60 setelah dikonversi ke nialai angka absolut Depkes, 2005. Erika : Peranan Sumberdaya Institusi Pendidikan Terhadap Mutu Lulusan Akademi Keperawatan Swasta Di Kota Medan Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008

2.6. Landasan Teori