Pengukuran Gaya Hidup Konsumen Indikator Gaya Hidup

berinteraksi dengan lingkungannya. Para pemasar mencari hubungan antara produk mereka dan kelompok gaya hidup. Gaya hidup menunjukkan “bagaimana individu menjalankan kehidupan, bagaimana membelanjakan uang dan bagaimana memanfaatkan waktunya” Mowen dan Minor dalam Suryani 2008: 73. Gaya hidup juga menunjukkan bagaimana seseorang mengalokasikan pendapatannya, dan memilih produk maupun jasa dan berbagai pilihan lainnya ketika memilih alternatif dalam satu kategori jenis produk yang ada Suryani 2008: 73. Dalam perspektif pemasaran, tampak jelas bahwa konsumen yang memiliki gaya hidup yang sama akan mengelompok dengan sendirinya ke dalam satu kelompok berdasarkan apa yang mereka minati untuk menghabiskan waktu senggang, dan bagaimana mereka membelanjakan uangnya. Adanya perubahan gaya hidup dari generasi ke genarasi karena adanya perubahan sosial di masyarakat dan lingkungan ekonomi yang berubah. Merupakan peluang bagi pemasar untuk menciptakan produk-produk dan menyesuaikan produknya sesuai dengan gaya hidup pasar yang dituju.

2.4.1 Pengukuran Gaya Hidup Konsumen

Untuk mengukur gaya hidup konsumen dapat dipergunakan pengukuran psikografis yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menilai gaya hidup pasar sasaran, karakteristik kepribadian dan karakteristik demografi. Gaya hidup merupakan salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Pertanyaan-pertanyaan yang umumnya dipakai mengungkapkan aktivitas A atau Universitas Sumatera Utara activities , minat I= interest dan opini O=opinion konsumen, yang disering diistilahkan sebagai AIO statement. Menurut Josep Plumer dalam Suryani, 2008:74 menyatakan bahwa segmentasi gaya hidup mengukur aktivitas-aktivitas manusia dalam: 1. Bagaimana mereka menghabiskan waktunya. 2. Minat mereka, apa yang dianggap penting disekitarnya. 3. Pandangannya terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. 4. Karakter-karakter dasar seperti daur kehidupan, penghasilan, pendidikan, dan tempat tinggal. Tabel 2.1 Dimensi Pengukuran Gaya Hidup AIO Aktivitas Minat Opini Demografi Pekerjaan Keluarga Mereka Sendiri Usia Hobi Rumah Masalah Sosial Pendidikan Kegiatan Sosial Pekerjaan Politik Pendapat Liburan Komunitas Bisnis Jabatan Hiburan Rekreasi Ekonomi Ukuran Keluarga Keanggotaan Klub Mode Pendidikan Tempat Tinggal Komunitas Makanan Produk Georgrafi Belanja Media Masa Depan Ukuran Kota Olahraga Prestasi Budaya Tahap Daur Hidup Sumber: William D Wells dan Douglas. Tigert, 1997: 27-25 dalam Suryani 2008: 75.

2.4.2 Indikator Gaya Hidup

Lifestyle Menurut Salim 2011: 109 indikator gaya hidup yaitu: 1. Menggunakan Smartphone dalam aktivitas media sosial 2. Menjalankan Hobi dengan smartphone 3. Smartphone meningkatkan status sosial 4. Pandangan diri sendiri dan orang lain Universitas Sumatera Utara 5. Mengikuti perkembangan smartphone 2.5 Merek Brand Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, dimana merek adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa Tjiptono 2011: 3”. Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa bentuk suara, hologram, bahkan aroma juga dimasukkan dalam lingkup definisi merek. Definisi ini memiliki kesamaan defenisi versi American Marketing Association yang menekankan peranan merek sebagai identifier dan differentiator Tjiptono 2011: 4. Berdasarkan defenisi versi UU Merek No.15 Tahun 2001 dan American Marketing Association , secara teknis apabila seorang pemasar membuat nama, logo, atau simbol baru untuk sebuah produk baru, maka telah menciptakan sebuah merek. Kata brand dalam bahasa Inggris berasal dari kata ”brandr” dalam bahasa Old Norse berarti to burn, yang mengacu pada pengidentifikasian ternak. Pada waktu itu pemilik peternakan menggunakan “cap” khusus untuk menandai ternak miliknya dan membedakannya dari ternak milik orang lain Tjiptono 2011: 47. Para pedagang Eropa pada abad itu juga telah menggunakan merek dagang untuk meyakinkan konsumen dan memberi perlindungan hukum terhadap produsen. Merek merupakan “suatu nama, istilah, tanda, simbol, atau desain atau kombinasi dari semua ini yang mengidentifikasi pembuat atau penjual produk Universitas Sumatera Utara yang bisa sebagai barang berwujud, jasa, organisasi, tempat, orang atau idegagasan” Limakrisna dan Susilo 2012: 49. Merek adalah “suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang, penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing” Laksana 2008: 77.

2.5.1 Elemen Merek