tidak melakukan
pembelian dan
keputusan itu
diperoleh dari
kegiatan-kegiatan sebelumnya.
terhadap merek
smartphone. 4.
Keputusan pembelian
pada smartphone merek iPhone
Keller dalam Ferrinadewi 2008: 165, Laksana 2008: 105, Kotler 2007: 224, Assauri 2007:141.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala Likert, skala Likert menurut Sugiyono 2010:93 digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk keperluan analisis maka pengukuran dengan skala Likert dilakukan dengan pembagian sebagai berikut:
Tabel 3.2 Skala
Likert No
Jawaban Skor
1 Sangat Setuju SS
5 2
Setuju S 4
3 Ragu-ragu RG
3 4
Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1 Sumber: Sugiyono 2010: 94
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Kedokteran Methodist Medan yang masih aktif dalam perkuliahan dan menggunakan iPhone.
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representative mewakili.
Metode pengambilan sampel menggunakan metode Nonprobability Sampling dengan menggunakan teknik Sampling Insidental, menurut Sugiyono 2010:85,
Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulanincidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok
sebagai sumber data. Mahasiswa Kedokteran Methodist Medan yang menggunakan iPhone tidak
diketahui, sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Supramono dan Haryanto 2006:63. Alaternatif formula yang digunakan untuk
menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui adalah sebagai berikut: n = Zα
2
p q d
2
Keterangan: N
= Jumlah sampel Zα
= Nilai standar normal yang besarnya t ergantung α
Bila α = 0,05 Z = 1,96 Bila α = 0,01 Z = 1,67
p = Estimator proporsi populasi yang sesuai kriteria sampel
q = Proporsi populasi yang tidak sesuai kriteria sampel 1-p
d = Penyimpangan yang ditolerir 10
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pra survei yang dilakukan oleh penulis secara acak pada 30 orang mahasiswa kedokteran Methodist Medan pada bulan Maret 2015 ditemukan 25
orang yang memakai iPhone 75 p = 0,75 dan 5 orang lainnya 25 q = 0,25 tidak memaka iPhone. Dengan menggunakan rumus tersebut maka dapat
menghasilkan jumlah sampel sebagai berikut: n = Z
α
2
p q d
2
n = 1,67
2
0,75 0,25 0,1
2
= 52,29 = 52 orang
3.7 Jenis Data
Menurut Situmorang dan Lutfi 2014:3 menurut cara memperolehnya data terbagi dua yaitu:
1. Data Primer
Data primer Primary Data yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangansuatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk
kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, kuesioner dan observasi. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan
kuesioner kepada Mahasiswa Kedokteran Methodist Medan.
2. Data Sekunder
Data sekunder Secondary Data yaitu data yang diperolehdikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi
Universitas Sumatera Utara
lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner, jenis kuesioner ini adalah kuesioner tertutup dengan skala
likert.
3.9 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara. Menurut Sugiyono 2010:137, teknik pengumpulan data meliputi:
a. Interview wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalah yang harus diteliti,
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendala dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Teknik pengumpulan data
ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi.
b. Kuesioner