yang  bisa  sebagai  barang  berwujud,  jasa,  organisasi,  tempat,  orang  atau idegagasan” Limakrisna dan Susilo 2012: 49.
Merek adalah “suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang, penjual
atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing” Laksana 2008: 77.
2.5.1 Elemen Merek
Elemen  merek  adalah  alat  yang  digunakan  untuk  mengidentifkasi  dan membedakan  merek.  Kebanyakan  dapat  dibuat  merek  dagang  yang  meliputi
“nama  dan  slogan,  logo  elemen  grafis,  karakter  musik,  papan  pemberitahuan, kemasan,  bahkan  warna  kemasan  yang  digunakan  secara  konsisten”  Limakrisna
dan Susilo 2012: 48. Sedangkan menurut Laksana 2008: 78 bagian merek terdiri dari:
1. Nama  Merek  Brand  Name,  adalah  sebagian  dari  merek  dan  yang  dapat
diucapkan. Misal: Suzuki, Avan, Chevrolet dan lain-lain.
2. Tanda  Merek  Brand  Mark,  adalah  sebagian  dari  merk  yang  dapat  dikenal
namun  tidak  dapat  diucapkan,  seperti  lambang,  desain,  huruf,  atau  warna khu
sus. Contoh “Tiga Berlian” dari Mitsubishi. 3.
Tanda Merek Dagang Trade Mark, adalah merek atau sebagian dari merek yang  dilindungi  oleh  hukum  karena  kemampuannya  untuk  menghasilkan
sesuatu  yang  istimewa.  Tanda  dagang  ini  melindungi  penjual  dengan  hak istimewanya untuk menggunakan nama merek dan atau tanda merek.
Universitas Sumatera Utara
4. Hak  cipta  Copyrights,  adalah  hak  istimewa  yang  dilindungi  oleh  Undang-
undang  untuk  memproduksi,  menerbitkan  dan  menjual  karya  tulis,  karya musik atau karya seni.
2.5.2 Manfaat Merek
Menurut Tjiptono 2011: 43 merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen, merek berperan penting sebagai:
1. Sarana  identifikasi  untuk  memudahkan  proses  penanganan  atau  pelacakan
produk  bagi  perusahaan,  terutama  dalam  pengorganisasian  persediaan  dan pencatatan akuntansi.
2. Bentuk  proteksi  hukum  terhadap  fitur  atau  aspek  produk  yang  unik.  Merek
bisa  mendapatkan  perlindungan  properti  intelektual.  Nama  merek  bisa diproteksi  melalui  merek  dagang  terdaftar  registered  trademarks,  proses
pemanufakturan  bisa  dilindungi  melalui  hak  paten,  dan  kemasan  bisa diproteksi  melalui  hak  cipta  copyrights  dan  desain.  Hak-hak  properti
intelektual  ini  memberikan  jaminan  bahwa  perusahaan  dapat  berinvestasi dengan aman dalam merek  yang dikembangkannya  dan meraup manfaat  dari
asset bernilai tersebut.
3. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa
dengan  mudah  memilih  dan  membelinya  lagi  di  lain  waktu.  Loyalitas  merek seperti  ini  mengahasilkan  predictability  dan  security  permintaan  bagi
perusahaan  dan  menciptakan  hambatan  masuk  yang  menyulitkan  perusahaan lain untuk memasuki pasar.
Universitas Sumatera Utara
4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari
para pesaing. 5.
Sumber  keunggulan  kompetitif,  terutama  melalui  perlindungan  hokum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.
Bagi  konsumen,  merek  bisa  memberikan  beranekaragam  nilai  melalui sejumlah  fungsi  dan  manfaat  potensial.  Vazquez,  Del  Rio  dan  Iglesias
mengklasifikasikan  dimensi  manfaat  atau  utilitas  merek  kedalam  kategori utilitas  fungsional  produk,  pilihan  choice,  inovasi,  trustworthiness,
emosional, estetis, novelty, identifikasi sosial, dan identifikasi personal. Keller  dalam  Tjiptono  2011:  44    mengemukakan  7  tujuh  manfaat  merek
bagi konsumen, yaitu: 1.
Sebagai identifikasi sumber produk 2.
Penetapan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu 3.
Pengurang risiko 4.
Penekan biaya pencarian search costs internal dan eksternal 5.
Janji atau ikatan khusus dengan produsen 6.
Alat simbolis yang memproyeksikan citra diri 7.
Signal kualitas
2.5.3 Fungsi Merek Fungsi merek dapat kita lihat dibawah ini: