17
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Teori Stimulus-Respon
Teori Stimulus Respon ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, di mana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu.
Dengan demikian, seseorang dapat menjelaskan suatu kaitan erat antara pesan- pesan media dan reaksi audience. McQuail 1994:234 menjelaskan elemen-
elemen utama dari tesri ini adalah: a pesan Stimulus; b seorang penerima atau receiver Organisme; dan c efek Respons.
1
Teori ini berasal dari psikologi, kemudian menjadi teori komunikasi. Karena objek material dari psikologi dan
ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen- komponen, sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi konatif psikomotorik. Dalam
ilmu komunikasi, kita mengenal adanya teori S-O-R, teori S-O-R ini merupakan
singkatan dari Stimulus-Organism-Respon. Pada bahasan sebelumnya kita
membahas sikap dan perilaku, yang keduanya merupakan bagian dari respon. Berbicara mengenai ruang lingkup respon, menurut stimulus respon ini, efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.
Dalam pembahasan teori-teori, respon tidak lepas dari pembahasan proses teori komunikasi, karena respon merupakan timbal balik dari apa yang
dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat proses komunikasi. Komunikasi menampakan jalinan system yang utuh dan signifikan, sehingga
1
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2008, h. 277. Cet. Ke-3
proses komunikasi hanya akan berjalan secara efektif dan efesien apabila unsur- unsur didalamnya terdapat keteraturan.
2
B. Pengertian Respon
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan respon adalah tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi.
3
Menurut Poerwadarminto, respondiartikan sebagai tanggapan reaksi atau jawaban.
4
Respon akan muncul dari penerimaan pesan setelah sebelumnya terjadi serangkaian komunikasi. Sedangkan menurut Ahmad Subandi, mengemukakan
respon dengan istilah umpan balik feed back yang memiliki peranana atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau tidaknya satu komunikasi.
5
Dengan adanya respon yang disampaikan oleh objek dakwah kepada subjek dakwah dari komunikator kepada komunikan akan meminimalisir kesalahan
penafsiran dalam sebuah proses dakwah dan komunikasi. Respon dapat terjadi karena adanya stimulus rangsangan dari luar
maupun dari dalam terhadap organisme. Stimulus adalah kekuatan-kekuatan dari luar atau dari dalam yang bekerja terhadap suatu reseptor. Dalam diri organisme
itu sendiri terdapat perangsang yang mendorong selurunh bagian-bagiannya. Respon adalah setiap kegiatan yang ditimbulakn oleh suatu stimulus
perangsang.
6
Teori stimulus-respon ini beranggapan bahwa sikap dapat berubah karena adanya rangsangan atau daya tarik yang disebut stimulus dari subjek yang
2
Onng Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT Rosdakarya 1999, hal. 18
3
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 1996, Edisi ke-2, h. 838
4
Peordawarminto, Psikologi Komunikasi, Jakarta: UT, 1999, Cet. Ke-1, hal. 42
5
Ahmad subandi, Psikologi Sosial, Jakarta: Bulan Bintang, 1982, Cet. Ke-2, h. 50
6
Agus Sujanto, Psikologi Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hal. 78
diterima oleh objek. Kuat lemahnya rangsangan akan menentukan mutu atau kualitas responden reaksi, tanggapan, balasan dari objek yang menerima
stimulus. Di dalam proses dakwah seorang da’i harus mampu memberikan stimulus dan penguatan reinforcement kepada objek dakwah sehingga
dakwahnya dapat diterima objek dakwah secara positif.
7
Menurut teori yang dikemukan oleh Steven Mchaffe respon dibagi menjadi tiga bagaian, yaitu:
a. Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan,
keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respons ini timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahami atau
dipersepsikan oleh masyarakat. b.
Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan nilai seseorang terhadap sesuatu. Respons ini timbul bila ada perubahan
pada apa yang disenangi khlayak terhadap sesuatu. c.
Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan, kegiatan atau kebiasaan.
8
C. Macam-macam Respon
Dalam bukunya Onong Uchjana Efendy, dijelaskan bahwa: a.
Respon kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan penegetahuan keterampilan dan informasi seorang mengenai sesuatu. Respon ini
timbul apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak.
7
Rafi’udin, Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan strategi Dakwah, Bandung: CV Pustaka Setia, 1997, cet. Ke-1, h. 9
8
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999, h. 218