2 Indikator Jamaah merasakan perubahan pada dirinya setelah
mendengarkan dakwah Ustad Yusuf Mansur. Jamaah dapat menyukai atau tidak terhadap materi sedekah.
c Effek konatif
1 Definisi Operasional Merupakan tingkah laku atau sikap yang merujuk pada prilaku nyata
yang dapat diamati meliputi pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan. 2 Indikator
jamaah dapat lebih giat bersedekah dengan ikhlas. jamaah dapat lebih peduli dengan sesame yang membutuhkan.
b. Materi Dakwah „Sedekah‟ Ustad Yusuf Mansur
1 Definisi Operasional
Materi sedekah adalah materi yang digunakan Ustad Yusuf Mansur untuk menarik simpati para jamaah dengan contoh-contoh kisah sedekah membawa
kesuksesan seseorang. 2
Indikator Metodenya, disampaikan dengan bercerita .
Materi yang digunakan santai dan lugas.
5. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian semua elemen yang ada di dalam wilayah penelitian. Oleh karenanya, apabila seorang peneliti ingin
meneliti semua elemen yang ada di dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya disebut dengan studi populasi atau studi sensus.
7
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 234 orang untuk mengetahui jumlah sample yang digunakan, maka peneliti menggunakan rumus
slovin,
8
dengan sampel errornya adalah 8:
n = Keterangan
n: ukuran sample N: ukuran populasi
e: kelongaran karena ketidak telitian kesalahan sample yang dapat ditolerir
234 1+234 x 8100
2
234 1+ 234x 0,08
2
234 1+1,49
234 2,49
=93,9 = 94
Sampel = 94
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, h. 108
.
8
Rachmat Kriyantono, Tehnik Praktis Riset komunikasi,Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2007, hal.160
Dari perhitungan rumus slovin di atas maka diperolehlah jumlah sample penelitian yang akan digunakan yaitu berjumlah 94 orang.
6. Teknik sampling
Dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan adalah jamaah Majelis Taklim Baiturrahman Bukit Cinere. Maka dari itu dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode eksperimen yang mana peneliti memberikan suguhan tayangan kepada responden sebanyak satu kali sebelum memberikan kuesioner.
7. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini akan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, seperti:
a. Kuesioner
Teknik pengumpulan data lain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk kuesioner. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan
cara memberikan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi
9
. Kuesioner pada penelitian ini akan di berikan kepada 94 responden dari
jumlah populasi 234 orang. b.
Observasi Metode observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
dan mencatat secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diselidiki
10
. Maka
observasi ini dilakukan kepada Jamaah Majelis Taklim Baiturrahman Bukit Cinere.
9
John W. Creswell.. Educational Research, Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research 2
nd
Edition. New Jersey, Pearson Education, Inc , 2005, h. 160.
10
Drs. Kholid Narkubo, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, h. 70.
c. Dokumentasi.
Yaitu sebuah pengumpulan yang dilakukan melalui buku, video, dokumen dan artikel. Maka dalam penelitian ini menggunakan metode
pengumpulan data dokumentasi seperti video yang didownload atau diunduh dari internet dan pengumpulan data dari buku-buku bacaan.
8. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif, yaitu analisis yang dilakukan terhadap data yang berwujud angka dengan tujuan
menggenelarisir serta menguji teori. Data-data yang diperoleh melalui angket, wawancara dan dokumentasi ini kemudian diproses dengan beberapa tahapan,
yaitu: a.
Editing, yaitu memeriksa jawaban-jawaban responden untuk diteliti, ditelaah, dan dirumuskan pengelompokannya untuk memperoleh data-data yang
sempurna. b.
Tabulating yaitu menstabulasikan atau memindahkan jawaban-jawaban responden dalam table, kemudian dicari prosentasenya untuk dianalisa.
c. Kesimpulan yaitu memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan penafsiran
data. d.
Analisa menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu analisa yang dilakukan
terhadap data
yang terwujud
angka dengan
cara mengklasifikasikannya, menstabulasikan dan dilakukan dengan mengguakan
perhitungan data statistik. Adapun rumus yang digunakan adalah: 1
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan skala likert dengan ketentuan sebagaimana berikut:
a Untuk pernyataan positif diberikan skor sebagai berikut
a. Sangat Setuju SS diberi skor 4
b. Setuju S diberi skor 3
c. Tidak Setuju TS diberi skor 2
d. Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 1
b Adapun nilai negatif diberikan skor sebagaimana berikut:
a. Sangat Setuju SS diberi skor 1
b. Setuju S diberi skor 2
c. Tidak Setuju TS diberi skor 3
d. Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 1
2 Chi-kuadrat
Analisis chi-kuadrat digunakan untuk ada atau tidaknya perbedaan sikap atau pengetahuan jamaah Majelis Tajlim Baiturrhamn Bukit
Cinere terhadap materi sedekah dakwah Ustad Yusuf Mansur Rumus:
11
X
2
= ∑
Keterangan: X
2
= apakah ada perbedaan antara frekuensi observasi dan frekuensi harapan
= frekuensi observasi
= frekuensi harapa
11
Ibid, Hal.285
9. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
H0: Tidak terdapat perbedaan antara jenis kelamin dengan respon jamaah Majelis Taklim Baiturrahman Bukit Cinere terhadap
materi sedekah dakwah Ustad Yusuf Mansur. H1:Terdapat perbedaan antara jenis kelamin dengan respon
jamaah Majelis Taklim Biturrahman Bukit Cinere terhadap materi sedekah dakwah Ustad Yusuf Mansur.
b. H0: Tidak terdapat perbedaan antara latar belakang pendidikan
dengan respon jamaah Majelis Taklim Baiturrahman Bukit Cinere terhadap materi sedekah dakwah Ustad Yusuf Mansur.
H1: Terdapat perbedaan antara latar belakang pendidikan dengan respon jamaah Majelis Taklim Baiturrahman Bukit Cinere
terhadap materi sedekah dakwah Ustad Yusuf Mansur.
F. Sistemtika Penulisan.
BAB I: PENDAHULUAN, membahas tentang: Latar belakang masalah,
Perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi peneelitian Lokasi dan waktu penelitian, metode penelitian, Variable, Definisi
Operasional, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan.
BAB II: KAJIAN TEORITIS, membahas tentang : Teori S-O-R
Pengertian respon, macam-macam respon, faktor-fakrtor terbentuknya Respon. Dakwah membahas tentang : pengertian dakwah, tujuan dakwah, objek dan
subjek dakwah dan metode dakwah. Pengertian sedekah, pengertian Majelis Taklim dan pengertian Jamaah.
BAB III: GAMBARAN UMUM, membahas tentang Gambaran Umum
Majlis Taklim Baiturrahman Bukit Cinere yang didalamnya berisi mengenai: sejarah berdirinya, Visi Misi, jadwal kegiatan dan struktur organisasi. Membahas
mengenai biografi Ustad Yusuf Mansyur yang berisi: riwayat hidup, latar belakang pendidikannya, dan aktivitas dakwahnya.
BAB IV: ANALISIS, membahas tentang analisis data menggunakan skala
likert dan chi-kuadrat.
BAB V: SIMPULAN DAN SARAN , membahas tentang simpulan hasil
penelitian dan saran untuk para jamaah Majlis Taklim Baiturrahaman Bukit Cinere.
17
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Teori Stimulus-Respon
Teori Stimulus Respon ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, di mana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu.
Dengan demikian, seseorang dapat menjelaskan suatu kaitan erat antara pesan- pesan media dan reaksi audience. McQuail 1994:234 menjelaskan elemen-
elemen utama dari tesri ini adalah: a pesan Stimulus; b seorang penerima atau receiver Organisme; dan c efek Respons.
1
Teori ini berasal dari psikologi, kemudian menjadi teori komunikasi. Karena objek material dari psikologi dan
ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen- komponen, sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi konatif psikomotorik. Dalam
ilmu komunikasi, kita mengenal adanya teori S-O-R, teori S-O-R ini merupakan
singkatan dari Stimulus-Organism-Respon. Pada bahasan sebelumnya kita
membahas sikap dan perilaku, yang keduanya merupakan bagian dari respon. Berbicara mengenai ruang lingkup respon, menurut stimulus respon ini, efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.
Dalam pembahasan teori-teori, respon tidak lepas dari pembahasan proses teori komunikasi, karena respon merupakan timbal balik dari apa yang
dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat proses komunikasi. Komunikasi menampakan jalinan system yang utuh dan signifikan, sehingga
1
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2008, h. 277. Cet. Ke-3
proses komunikasi hanya akan berjalan secara efektif dan efesien apabila unsur- unsur didalamnya terdapat keteraturan.
2
B. Pengertian Respon
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan respon adalah tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi.
3
Menurut Poerwadarminto, respondiartikan sebagai tanggapan reaksi atau jawaban.
4
Respon akan muncul dari penerimaan pesan setelah sebelumnya terjadi serangkaian komunikasi. Sedangkan menurut Ahmad Subandi, mengemukakan
respon dengan istilah umpan balik feed back yang memiliki peranana atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau tidaknya satu komunikasi.
5
Dengan adanya respon yang disampaikan oleh objek dakwah kepada subjek dakwah dari komunikator kepada komunikan akan meminimalisir kesalahan
penafsiran dalam sebuah proses dakwah dan komunikasi. Respon dapat terjadi karena adanya stimulus rangsangan dari luar
maupun dari dalam terhadap organisme. Stimulus adalah kekuatan-kekuatan dari luar atau dari dalam yang bekerja terhadap suatu reseptor. Dalam diri organisme
itu sendiri terdapat perangsang yang mendorong selurunh bagian-bagiannya. Respon adalah setiap kegiatan yang ditimbulakn oleh suatu stimulus
perangsang.
6
Teori stimulus-respon ini beranggapan bahwa sikap dapat berubah karena adanya rangsangan atau daya tarik yang disebut stimulus dari subjek yang
2
Onng Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT Rosdakarya 1999, hal. 18
3
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 1996, Edisi ke-2, h. 838
4
Peordawarminto, Psikologi Komunikasi, Jakarta: UT, 1999, Cet. Ke-1, hal. 42
5
Ahmad subandi, Psikologi Sosial, Jakarta: Bulan Bintang, 1982, Cet. Ke-2, h. 50
6
Agus Sujanto, Psikologi Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hal. 78
diterima oleh objek. Kuat lemahnya rangsangan akan menentukan mutu atau kualitas responden reaksi, tanggapan, balasan dari objek yang menerima
stimulus. Di dalam proses dakwah seorang da’i harus mampu memberikan stimulus dan penguatan reinforcement kepada objek dakwah sehingga
dakwahnya dapat diterima objek dakwah secara positif.
7
Menurut teori yang dikemukan oleh Steven Mchaffe respon dibagi menjadi tiga bagaian, yaitu:
a. Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan,
keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respons ini timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahami atau
dipersepsikan oleh masyarakat. b.
Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan nilai seseorang terhadap sesuatu. Respons ini timbul bila ada perubahan
pada apa yang disenangi khlayak terhadap sesuatu. c.
Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan, kegiatan atau kebiasaan.
8
C. Macam-macam Respon
Dalam bukunya Onong Uchjana Efendy, dijelaskan bahwa: a.
Respon kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan penegetahuan keterampilan dan informasi seorang mengenai sesuatu. Respon ini
timbul apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak.
7
Rafi’udin, Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan strategi Dakwah, Bandung: CV Pustaka Setia, 1997, cet. Ke-1, h. 9
8
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999, h. 218