b. Respon afektif, yaitu respons yang berhubungan dengan emosi, sikap
dan menilai sesorang terhadap sesuatu. Respons ini timbul bila ada perubahan pada yang disenangi khalayak terhadap sesuatu.
c. Respon konatif, yaitu respons yang berhubungan dengan prilaku nyata,
meliputi tindakan atau kebiasaan.
Bentuk dan macam-macam respons yang diartikan sebagai tanggapan dapat dibedakan berdasarkan indera yang digunakan menurut asalnya ataupun
ikatannya, berdasarkan indera yang dipakai tanggapan terbagi menjadi lima macam, dalam hal ini Abu Ahmadi me
ngatakan: “menurut indera yang digunakan tanggapan pengadilan, tanggapan baru, tanggapan pengecap, tanggapan
pendengar, tanggapan peraba.” Menurut ikatannya, tanggapan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu tanggapan keberadaan dan tanggapan pengamatan.
9
D. Faktor-fakrtor Terbentuknya Respon
Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi terbentuknya sebuah respons, yaitu: a
Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu manusia itu sendiri dari 2 unsur yakni rohani dan jasmani. Maka seseorang yang
mengadakan tanggapan terhadap sesuatu stimulus maka akan tetap dipengaruhi oleh eksistensi 2 faktor di atas. Dan apabila satu unsur saja
terganggu maka akan menghasilkan sebuah tanggapan yang. Unsur jasmani meliputi keberadaan, keutuhan, dan cara kerja alat indera,
urat syaraf dan bagian-bagian dari otak. Sedangkan unsur-unsur psikologi meliputi perasaan, akal, jiwa, fantasi, mental pikiran, motivasi dan sebagainya.
9
Abu Ahmadi dan B. Harlock, Psikologi Perkembangan, Jakartaa: Rineka Cipta, 1992, Cet. Ke-3 hal. 64
b Faktor ekstenal, yaitu faktor yang berada pada lingkungan. Menurut
Bimo Walgianto dalam bukunya, menyatakan bahwa faktor psikis berhubungan dengan objek menimbulkan stimulus dan stimulus akan
mengenani alat indera.
10
Manusia adalah salah satu mahluk Allah yang paling sempurna di beri akal, pikiran dan indera maka dari itu manusia akan terus menggali segala sesuatu
yang ada di sekitarnya.
E. Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Ditinjau dari segi bahasa “Dakwah” berarti panggilan, seruan, atau ajakan. Bentuk perkatan tersebut dalam bahasa Arab disebut Mashdar . sedangkan bentuk
kata kerja atau F i’ilnya adalah yang berarti memanggil, menyeru, atau mengajak.
Sedangkan orang yang berdakwah disebut dai, dan orang yang menerima dakwah di
sebut mad’u.
11
Secara defenitif, dakwah dirumuskan oleh para ahli dalam teks dan konteks yang bervariasi. Hal ini terlihat dalam oreintasi dan penekanan bentuk
kegiatan. Berikut ini dikemukakan berbagai macam rumusan definisi dakwah: 1
Prof. Toha Yahya Omar menyatakan bahwa dakwah islam sebagai upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan
perintah tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akherat.
12
2 Prof. Dr. Hamka menyatakan dakwah adalah seruan dan panggilan untuk
menganut suatu pendirian yang pada dasarnya berkonotasi positif dengan
10
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: UGM, 1996 h, 55
11
Ahmad Warsono Munawir, Kamus al-Munawwir, Surabaya: Pustaka Progresif, 1997, hal. 407
12
Toha Yahya Omar, Ilmu Dakwah, Jakarta: Wijaya, 1992, hal. 1