Subjek dan Objek dakwah

Mujadalah bil lati hiya ahsan. Cara inilah yang sampai sekarang masih dipakai oleh para da’i dan da’iyah.

F. Sedekah

1. Pengertian Sedekah

Secara etimologi, sedekah asal kata bahasa Arab ash-shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata. Sedekah dalam pengertian di atas oleh para fuqaha ahli fikih disebuh sadaqah at-tatawwu sedekah secara spontan dan sukarela. 26 Secara terminologi, sedekah diartikan sebagai pemberian seseorang,secara ikhlas, kepada yang berhak menerimanya diiringi oleh pemberian pahala dari Allah. Berdasarkan pengertian ini, maka infaq pemberian sumbangan harta untuk kebaikan termasuk ke dalam katagori sedekah. 27 Sedekah dapat diberikan kepada fakir, miskin, untuk kepentingan umum atau kepentingan orang banyak. Semakin banyak orang yang menerimamenikmati sedekah yang kita berikan semakin besar nilai syukur kita kepada Allah SWT dan tentu saja nilai pahalanya. Disamping itu ada sedekah yang nilai pahala Allah SWT lebih besar dan lebih baik, yaitu sedekah berupa harta benda yang bersifat lama, dan selalu memberikan manfaat, inilah yang 26 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah Jakarta : Gaya Media Pratama, 2007, cet ke-2, hal. 88 27 Ibid, 89 disebut shadaqah jariyah. Selama barang itu masih dimanfaatkan, selama itu pula orang yang bersedekah masih mendapat pahalanya. 28

2. Dasar Hukum Sedekah

Para ulama fiqh sepakat menyatakan bahwa sedekah merupakan salah satu perbuatan yang disyariatkan dan hukumnya adalah sunnah. Di samping sunah, adakalanya hukum sedekah menjadi haram yaitu dalam kasus seseorang yang bersedekah mengetahui pasti bahwa orang yang bakal menerima sedekah tersebut akan menggunakan harta sedekah untuk kemaksiatan. 29

3. Perbedaan Sedekah dengan Zakat

Menurut fukaha, perbedaan sedekah dengan zakat dapat dilihat dari beberapa segi yaitu: a Dari segi subjek orang yang bersedekah Sedekah dianjurkan disunahkan kepada setiap orang yang beriman, baik miskin maupun kaya, dan kuat lemah. Sedangkan zakat, diwajibkan kepada orang-orang tertentu, yaitu orang-orang kaya yang telah memenuhi persyaratan sebagai wajib zakat. Hal ini diterangkan Nabi SAW dalam hadist, Sesungguhnya Allah mewajibkan zakat kepada mereka yaitu dari harta benda yang mereka miliki, yang diambil dari orang-orang kaya dan beriman kepada orang-orang faqir miskin di antara mereka HR. al- Bukhari dan Muslim. 28 Nursyamsudin, Fiqh Jakarta : Depag RI, 2009, cet ke-1, hal. 126 29 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah Jakarta : Gaya Media Pratama, 2007, cet ke-2, hal. 89 b Dari segi yang disedekahkan Pada sedekah yang disedekahkan tidak terbats pada harta secara fisik, melainkan mencakup semua kebaikan, sebagimana dijelaskan pada bagian terdahulu. Sedangkan pada zakat yang dikeluarkan terbatas pada harta kekayaan secara fisik, seperti hasil pertanian, peternakan, perdagangan, dan hasil propesi lainnya. c Dari segi penerimanya objeknya Zakat hanya boleh diberikan kepada orang-orang yang telah ditentukan oleh Allah di dalam Al-Quran, yaitu kepada golongan yang delapan. 30

4. Perbedaan dan Persamaan Sedekah dan Infaq

a Sedekah lebih umum dan lebih luas sasarannya dan juga barang yang disedekahkan. Infaq lebih khusus yaitu membelanjakan harta di jalan Allah SWT. b Sedekah dan infaq sama-sama hukumnya sunnah. c Sesuatu yang diberikan sama-sama bermanfaat. d Sedekah dan infaq sama-sama mencari pahala sebanyak- banyaknya, dalam rangka taqarrub kepada Allah SWT. 31

5. Hikmah Sedekah

a Sebagai bukti ungkapan syukur kepada Allah SWT. b Menjauhan sifat kikir dan sombong. c Menambah keberkahan pada harta yang kita miliki. d Menghapuskan sebagian dosa yang telah kita perbuat. 30 Ibid, 91 31 Nursyamsudin, Fiqh Jakarta : Depag RI, 2009, cet ke-1, hal. 128