Ceramah Rutin Jadwal Kegiatan Majelis Taklim Baiturrahaman
Tamatan dari MAN I Grogol usia Ustad Yusuf Mansur memasuki 17 tahun dan kemudian ia memasuki bangku perkuliahan, IAIN Jakarta tetapnya di Fakultas
Syariah dan Hukum. Ustad Yusuf Mansur merasakan dinginnya hotel pledeo selama 2 bulan.
Setelah bebas, Ustad Yusuf kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustad Yusuf Mansur kembali masuk
buih pada 1998. Ada cerita menarik pada saat beliau berada dalam penjara, saat itu beliau
mendapatkan arti dan pentingnya sedekah dalam kehidupan manusia, ceritany berawal dari rasa lapar yang melilit perutnya, makanan yang bisanya dikirimmkan
oleh petugas tak kunjung datang, sehingga ia hanya menahan lapar sambil tidur- tiduran, namun akhirnya teringat dengan sepotong roti yang disimpan, maka ia
bergegas mengambil sepotong roti tersebut. Pada saat hendak memakannya Ustad Yusuf Mansur teringat bahwa tidak
memiliki air untuk diminum sehingga ia menunda memakan roti tersebut. Secara tidak sengaja Ustad Yusuf Mansur melihat semut yang berbaris di dingding tahanan,
lalu ia mengampirinya dan berkata. “Mut, Tuhan lu sama dengan tuhan gue Allah. Begini deh, mungkin kalau
gue berdoa sekang gak bakalan terkabul karena dosa-dosa gue, tapi,,,kalau lu yang berdoa barang kali terkabul, bagaimana kalau gue tuker, lu pada roti, tapi doain gue
biar makan nasi, perut gue laper nich”.
1
1
Tabloid Wisata Hati, Hikmah Sedekah Dalam Sepotong Roti, Jakarta : 1 Agustus 2006, hal. 12
Tidak lama kemudian datang seorang petugas, lalu mengahampirinya dan ia bertanya, apa sudah dapet jatah nasi apa belum, maka Yusuf menjawab belum,
kemudian petugas tersebut keluar dan tidak lama kembali lagi dengan membawa sebungkus nasi padang, kemudian petugas tersebut b
erkata, “Nih kamu makan, hari ini menunya berbeda, nasi padang,” kata petugas tersebut.
Dari peristiwa ini, Yusuf mengucap syukur kepada Allah SWT yang membukakan hikmah dan pelajaran dan keutamaan bersedekah, yang sampai
sekarang menjadi konsep dakwah beliau, yaitu banyak berbuat baik dan bersedekah kepada siapa saja.
Tanggal 25 Juni 1999 merupakan hari kebebasan Yusuf dari penjara, selepas dari penjara, Ustad Yusuf Mansur berjualan es di terminal Kali Deres. Setiap akan
berjualan ia sisihkan 5 bungkus es untuk dibagikan kepada anak yatim dengan harapan dagangannya cepat laris, hal ini ternyata terbukti es yang dijajakan terjual
habis. Saling berbagi kepada yang membutuhkan terus ia lakukan dengan cara
mencari beberapa anak yatim untuk diasuh dirumahnya, padahal pada saat itu Yusuf masih terlilit hutang yang sangat banyak, akan tetapi keyakinannya akan bersedekah
masih kuat dan mengakar dalam dirinya. Dari beberap anak yatim yang ia biayai, terdapat seseorang gadis yang bru
lulus SLTP bernama Maimunah, kemudian Yusuf melabuhkan hatinya kepada gadis tersebut, pada tahun 1999 Yusuf akhirnya resmi mempersunting Maimunai sebagi
istrinya.