Hasil analisis
ini mendukung penelitian
Taufik 2002
menunjukkan bahwa publikasi right issue tidak mempunyai pengaruh terhadap variabilitas tingkat keuntungan. Rendahnya variabilitas
tingkat keuntungan menyebabkan abnormal return tidak berbeda secara nyata dengan abnormal return sebelum dan sesudah publikasi.
b. Analisis Deskriptif Variabel Bid Ask Spread
Menurut Kothare 1993 dalam Sari 2002:74 menyebutkan bahwa rentang antara harga beli-jual akan meningkat setelah pengumuman
right issue . Perubahan ini dihubungkan dengan struktur kepemilikan
perusahaan yang menerbitkan right. Penawaran umum menyebabkan penyebaran yang besar dalam kepemilikan saham yang mendorong
untuk lebih mengkontrasikan kepemilikan. Semakin besar selisihnya, semakin besar volatisitas saham tersebut, sehingga return yang akan
diperoleh juga akan semakin besar.
Tabel 4.2 Deskriptif
bid ask spread sebelum dan sesudah pengumuman right issue.
Sebelum Setelah
Wilcoxon No Emiten
Rata- rata
Std.Dev Rata-
rata Std.Dev
Z Asymp
Sig
1 ABDA
0.22983 0.10346
-0.63903 1.24964 -1.095a 0.273
2 RMBA
0.03218 0.00091
0.02572 0.00075 -2.023a 0.043
3 NISP
0.35374 0.72161
0.09407 0.08424
-.135a 0.893
4 MEGA
0.05434 0.02140
0.05384 0.01131
-.535a 0.593
5 SDPC
0.04628 0.00190
0.09493 0.05241 -1.753a 0.08
6 BNII
0.07783 0.00571
0.10959 0.04115 -2.060a 0.039
7 ARNA
0.11111 0.00000
0.07632 0.03178 -1.633a 0.102
8 BHIT
-0.30686 0.74173
0.01754 0.00740
-.135a 0.893
9 INTP
0.02448 0.00093
0.02458 0.00051
-.137a 0.891
10 AISA
-0.05321 1.09092
-0.57841 1.29777
-.944a 0.345
No Emiten Rata-
rata Std.Dev
Rata- rata
Std.Dev Z
Asymp Sig
11 TIRT
0.17032 0.04316
0.25393
0.10124 -1.461a 0.144
12 BBIA
0.04334 0.00163
0.04444 0.00000 -1.342a 0.18
13 SMMA
-0.77866
1.11498
0.03161 0.03096 -1.214a 0.225
14 BVIC
0.18763 0.11941
0.13019 0.00701 -1.069a 0.285
15 BCIC
0.05001 0.01864
0.04220 0.00077
-.447a 0.655
16 ABDA
0.09376 0.01000
0.09330 0.04503
-.674a 0.5
17 CNKO
0.07233 0.01082
0.05922 0.00190 -1.761a 0.078
18 ULTJ
0.01106 0.00033
0.02316 0.01205 -1.753a 0.08
19 ADES
0.03289 0.01268
0.02725 0.00033
-.816a 0.414
20 BNBR
0.15385
0.00000
0.15385
0.00000
.000a 1.00
21 RICY
0.06381 0.02925
0.04576 0.03940
-.674a 0.5
22 AKRA
0.02299 0.00000
0.03710 0.01288 -1.732a 0.083
23 KREN
0.05001 0.01864
0.04802 0.01790 -1.732a 0.083
24 PLAS
0.01271 0.00013
0.01242 0.00011 -1.826a 0.068
25 MREI
0.06102 0.02932
0.05181 0.02598
-.135a 0.893
26 ARTA
0.01491 0.00961
0.01300 0.00489
-.674a 0.5
27 MLPL
0.02494 0.00035
0.02520 0.00053 -1.134a 0.257
28 PBRX
0.03062 0.00634
0.02845 0.01754
-.135a 0.892
29 IIKP
0.04878 0.00000
0.04928 0.00112 -1.000a 0.317
30 MEGA
0.12343 0.07697
0.04316 0.04022 -2.032a 0.042
31 BBIA
0.04037 0.03177
0.04495 0.03260
-.137a 0.891
32 TCID
0.04015 0.05062
0.10407 0.09911 -1.214a 0.225
33 TBLA
-0.29674 0.74205
0.03309 0.00181
-.677a 0.498
34 PNBN
0.01084 0.00010
0.01074 0.00013 -1.236a 0.216
35 BKSL
0.05902 0.02291
0.04928 0.00112
-.447a 0.655
36 IIKP
0.04255 0.00000
0.08861 0.04034 -1.841a 0.066
37 ELTY
0.03059 0.00041
0.03097 0.00044 -1.000a 0.317
38 BABP
0.10063 0.02174
0.08783 0.04085
-.406a 0.684
39 ENRG
0.01237 0.00041
0.00913 0.00513 -2.023a 0.043
40 PNIN
0.02910 0.01026
0.01822 0.00030 -1.461a 0.144
41 PNLF
0.03175
0.00000
0.03175
0.00000
.000a 1
42 BBNP
-0.80000 1.09545
-1.59437 0.90703
-.378a 0.705
43 IIKP
0.04303 0.00245
0.03988 0.00138 -2.023a 0.043
Sumber: data diolah Ket: signifikan pada tingkat
α 5 signifikan pada tingkat
α 10
Pada Tabel. 4.2 dapat dilihat bahwa rata-rata bid ask spread saham pada 5 hari sebelum pengumuman right issue didapatkan bid ask
spread positif pada 38 perusahaan, bid ask spread tertinggi terdapat
pada PT. Bank NISP Tbk sebesar 0,35374 sedangkan rata-rata bid ask spread
negatif didapatkan pada 5 perusahaan, bid ask spread terendah
terdapat pada PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk sebesar -0,8. Ini berarti keputusan investasi untuk mendapatkan bid ask spread terbaik
ada pada saham PT. Bank NISP Tbk. Dan tidak berinvestasi pada PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk yang menghasilkan bid ask spread
terendah. Sedangkan standar deviasi tertinggi pada 5 hari sebelum
pengumuman right issue terdapat pada saham PT. Millenium Pharmacon International Tbk sebesar 0.91593 dan terendah terdapat
pada saham PT. Sentul City Tbk sebesar 0.00409. Ini berarti bahwa standar deviasi sebelum right issue PT. Millenium Pharmacon
International Tbk paling tidak stabil dibandingkan dengan PT. Sentul City Tbk yang paling stabil sahamnya.
Rata-rata bid ask spread 5 hari setelah pengumuman right issue didapatkan bid ask spread positif pada 40 perusahaan, bid ask spread
tertinggi terdapat pada PT. Tirta Mahakam Polywod Tbk sebesar 0,25393 sedangkan rata-rata bid ask spread negatif didapatkan pada 3
perusahaan, bid ask spread terendah terdapat pada PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk sebesar
-
1,59437. Ini berarti keputusan investasi untuk mendapatkan bid ask spread terbaik ada pada saham PT. Tirta
Mahakam Polywod Tbk. Dan tidak berinvestasi pada PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk yang menghasilkan bid ask spread
terendah.
Sedangkan standar deviasi tertinggi pada 5 hari setelah pengumuman right issue terdapat pada saham PT. Asia Inti Selera Tbk
sebesar 1,29777 dan terendah terdapat pada saham PT. Bank Buana Indonesia Tbk, PT. Bakrie Brother Tbk, dan PT. Panin Life Tbk
sebesar 0,00000. Ini berarti bahwa standar deviasi setelah pengumuman right issue PT. Asia Inti Selera Tbk paling tidak stabil
dibandingkan dengan PT. Bank Buana Indonesia Tbk, PT. Bakrie Brother Tbk, dan PT. Panin Life Tbk yang lebih stabil sahamnya.
Pada analisis wilcoxon sign rank test, terlihat ada saham yang mempunyai perbedaan bid ask spread yang signifikan antara 5 hari
sebelum pengumuman right issue dengan 5 hari sesudah pengumuman right issue
pada level signifikan 5 seperti PT. Bentoel Internasional Investama Tbk, Bank Internasional Indonesia Tbk, Bank MEGA Tbk,
PT. Energi Mega Persada Tbk, serta Intikapuas Arowana Tbk dimana tingkat probabilitasnya 5 dan signifikan 10 seperti PT.
Millenium Pharmacon Tbk, PT. Central Korporindo Internasional Tbk, PT. Ultra Jaya Milk Tbk, PT. AKR Corporation Tbk, PT. Kresna
Graha Securindo Tbk, PT. Palm Asia Arowara Tbk, serta PT. Intikapuas Arowana Tbk dengan tingkat probabilitas 10. Dengan
demikian H ditolak H
a
diterima. Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan bid ask spread sebelum dan sesudah pengumuman
right issue . Hal ini berkaitan dengan signaling theory, karena terdapat
asimetri informasi, hal ini biasa dilakukan oleh para manajer finance
dimana mereka lebih mengetahui keadaan perusahaan mereka apakah undervalued
maupun overvalued, sehingga mereka dapat menentukan apakah harga saham baru mereka akan diterbitkan dengan harga yang
lebih murah atau lebih mahal dari saham yang beredar. Tetapi biasanya mereka akan melakukan right issue lebih banyak perusahaan yang
mengalami undervalued sehingga mereka menerbitkan saham harga baru mereka dengan harga yang lebih murah.
Jika harga saham jatuh, maka investor akan memilih untuk membeli saham dengan menggunakan harga saham yang lebih murah
dibandingkan harga saham yang ditawarkan. Safitriningrum,2004:25. Sedangkan untuk emiten saham lain pada analisis wilcoxon sign
rank test terlihat bahwa tidak ada perbedaan bid ask spread yang
signifikan antara 5 hari sebelum pengumuman right issue dan lima hari setelah pengumuman right issue pada level signifikansi 5, dimana
tingkat probabilitas seluruh saham 5 artinya H diterima dan H
a
ditolak. Ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan bid ask spread
sebelum dan sesudah pengumuman right issue.
c. Analisis Deskriptif Variabel Cost of Equity Capital