variabel spread tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap CEC dalam menjelaskan hubungan antara spread dengan
CEC atau H ditolak dan H
a
diterima. Hal ini berarti spread tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap CEC.
e. Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang digunakan dalam model regresi yaitu CAR dan Spread mampu
menjelaskan variabel tidak bebasnya, yaitu CEC. Hasil F test ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA.
Hasil F test menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value pada kolom
signifikan lebih kecil dari level of significant yang ditentukan yaitu sebesar 0,05.
Berdasarkan pengolahan data dengan program SPSS, hasil pengujian untuk uji F tertera dalam Tabel 4.11.
Tabel 4.11 ANOVAb
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression .696
2 .348
13.888 .000a
Residual .551
22 .025
Total 1.248
24 a Predictors: Constant, Spread, CAR
b Dependent Variable: CEC
Tabel 4.11 ANOVA mengenai hasil uji secara simultan atau uji F terlihat bahwa p-value
α 0,0000,05 artinya signifikan yang berarti H
a
diterima dan H ditolak atau terdapat pengaruh secara bersama-
sama atau simultan yang signifikan antara variabel independen CAR dan spread terhadap variabel dependen, yaitu CEC.
f. Analisis Regresi Berganda dan Interpretasi
Tabel 4.12
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant
0.08372 .035
CAR 0.07588
.014 .749
Spread 0.00045
.001 .056
a Dependent Variable: CEC
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y=0,08372+0,07588CAR+0,00045Spread+ ε
i
Hasil diatas diinterpretasikan jika nilai dari variabel CAR dan spread
sebesar nol satuan, maka CEC pada perusahaan sebesar 0,08372 yaitu sebesar bilangan konstanta.
Dua variabel yang diteliti secara parsial signifikan dan berpengaruh terhadap CEC yaitu CAR dengan nilai signifikansi 0,000
α 5. Maka H
ditolak dan H
a
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel CAR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel CEC dengan
koefisien regresi sebesar 0,07588 yang artinya jika nilai variabel CAR terjadi peningkatan sebesar satu satuan dan variabel lainnya tetap maka
CEC akan bertambah sebesar 0,07588 atau sebesar koefisien regresinya. Ini menunjukkan bahwa variabel CAR mempunyai
hubungan positif dan signifikan terhadap variabel CEC.
Hal ini sesuai dengan teori dimana besarnya tingkat abnormal return
yang dimiliki perusahaan akan memberikan dampak kepada cost of equity capital
yang dimiliki oleh investor. Apabila terdapat informasi adanya abnormal return yang diperoleh para investor
meningkat hal ini akan menjadi informasi yang baik good news bagi investor sehingga cost of equity capitalnya juga akan meningkat. Dan
sebaliknya apabila abnormal return yang didapatkan oleh investor menurun akan menjadi informasi yang tidak menguntungkan bad
news yang akan menyebabkan cost of equity capital perusahaan akan
cenderung menurun. Hal mendasar dalam dalam proses keputusan investasi yang dilakukan oleh para investor dipengaruhi oleh expected
return dan resiko suatu investasi. Semakin besar resiko yang harus
ditanggung maka semakin besar pula tingkat expected return. Variabel lain dalam penelitian ini adalah variabel bid ask spread
yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap cost of equity capital
. Dalam teori seharusnya apabila harga saham perusahaan yang melakukan right issue menurun dengan adanya peningkatan asimetri
informasi artinya cost of equity capital juga akan meningkat. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Puput Tri Komalasari dan Zaki Baridwan 2001 mengenai pengaruh asimetri informasi yang diukur dengan spread,
terhadap cost of equity capital. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara asimetri
informasi dengan cost of equity capital, yang berarti semakin kecil asimetri informasi yang terjadi diantara partisipan pasar modal, maka
semakin kecil cost of equity capital yang ditanggung oleh perusahaan. Hal ini disebabkan karena sampel penelitian yang digunakan
peneliti berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan seluruh perusahaan go public bukan perusahaan yang melakukan
corporate action seperti right issue. Sehingga sampel yang digunakan
lebih banyak dari peneliti. Serta waktu penelitian yang relatif lebih singkat dikarenakan menggunakan metode event study yakni meneliti
direntang waktu yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti yaitu 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pengumuman right issue.
Dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan yang melakukan right issue
ditangkap sebagai informasi yang tidak mempengaruhi keputusan investor terhadap tingkat ekspektasi investor. Harga saham perusahaan
yang melakukan right issue akan terkoreksi lebih rendah sehingga menyebabkan investor menahan sahamnya yang akan menyebabkan
meningkatnya bid ask spread saham tersebut sehingga cost of equity capital
investor tidak akan berpengaruh karena informasi right issue
ditangkap sebagai informasi yang tidak menguntungkan.
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya mengenai pengaruh pengumuman right issue dan asimetri informasi terhadap cost of equity
capital. Maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
Taufiq 2002 yang menunjukkan bahwa publikasi right issue tidak mempunyai perbedaan terhadap variabilitas tingkat keuntungan.
Rendahnya variabilitas tingkat keuntungan menyebabkan abnormal return
tidak berbeda secara nyata dengan abnormal return sebelum dan sesudah publikasi.
2. Tidak terdapat perbedaan rata-rata bid ask spread sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian
sebelumnya oleh Mohammad Nizarul Alim dan Andrik C.K 2004 menunjukkan bahwa informasi pengumuman right issue telah
menyebabkan perubahan bid ask spread yang signifikan untuk perbedaan sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Perbedaan hasil penelitian
ini disebabkan oleh harga saham perusahaan apabila melakukan right issue
akan terkoreksi menjadi lebih murah. Harga saham yang menurun mengindikasikan bahwa saham tersebut tidak aktif diperdagangkan.