Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Salah satu fungsi manajemen keuangan perusahaan selain menggunakan dana allocation of fund adalah mencari pendanaan raising of fund. Banyak sumber dana yang dapat dimanfaatkan untuk membiayai suatu investasi. Berdasarkan pecking order theory yang dikemukakan oleh Gordon Donaldson pada tahun 1961 bahwa perusahaan mempunyai urutan dalam melakukan pembiayaan yang dimulai dengan urutan laba ditahan, hutang kepada pihak ketiga baik dengan loan atau menjual obligasi dan terakhir dengan mengeluarkan saham baru Manurung, 2004:23. Pada umumnya perusahaan akan memanfaatkan dana yang dimiliki terlebih dahulu yaitu berupa laba ditahan. Apabila sumber internal tidak bisa memenuhi kebutuhan perusahaan terutama untuk membiayai proyek–proyek yang memerlukan dana besar, maka perusahaan akan mencari atau memanfaatkan sumber – sumber dana lain dari perusahaan. Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana adalah dengan menawarkan saham pada investor melalui pasar modal. Pasar modal merupakan sarana penyaluran dana dari pemodal pihak yang kelebihan dana kepada perusahaan pihak kekurangan dana secara efisien. Tanpa ada pasar modal maka akses ke sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya, perusahaan akan menanggung biaya modal yang lebih tinggi, atau bahkan mengurangi kegiatan usahanya, yang pada akhirnya akan menyebabkan perekonomian nasional terganggu. Kegiatan perusahaan menawarkan saham untuk pertama kali di pasar modal dikenal dengan penawaran umum perdana initial public offering. Dengan penawaran perdana ini, perusahaan akan mendapatkan dana segar untuk membiayai proyek. Perusahaan yang telah menawarkan sahamnya kepada masyarakat go public bisa memperoleh tambahan dana dengan berbagai cara. Apabila sumber internal maupun pinjaman tidak lagi menguntungkan, perusahaan dapat melakukan penawaran saham lagi kepada investor, baik penawaran umum right offerring, maupun penawaran terbatas right issue. Pada penawaran umum right offerring, saham ditawarkan kepada para investor secara keseluruhan. Sedangkan penawaran umum terbatas right issue ditawarkan kepada pemegang saham lama. Penawaran umum terbatas right issue ini merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk memperoleh dana. Berkaitan dengan penerbitan saham baru tersebut, seorang pemegang saham memiliki hak melekat untuk mempertahankan proporsi kepemilikannya di perusahaan yang disebut hak preemptive preemptive right. Artinya bahwa sebuah perusahaan yang menerbitkan saham baru, maka saham tersebut harus ditawarkan pertama–tama kepada pemegang saham yang ada. Apabila pemegang saham lama tidak bermaksud menggunakan haknya membeli saham, maka bukti right dapat diperjualbelikan di bursa Dermawan Sjahrial, 2006:22. Terdapat dua alasan bagi perusahaan untuk melakukan right issue yaitu pertama, dapat menghemat biaya emisi dan juga untuk menambah jumlah lembar saham yang diperdagangkan. Umumnya diharapkan penambahan jumlah lembar saham di bursa akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham tersebut istilahnya adalah meningkatkan likuiditas saham Suad Husnan, 2001:445. Keputusan manajemen untuk melaksanakan right issue umumnya karena dalam perkembangan perusahaan membutuhkan dana eksternal untuk membiayai berbagai langkah strategis yang diperlukan guna menghadapi kompetisi usaha yang semakin ketat. Dana terhimpun melalui pelaksanaan right issue dapat pula digunakan oleh perusahaan untuk membiayai berbagai investasi bila internal financing sudah tidak memadai sebagai sumber pembiayaan. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan eksternal financing sebagai sumber pembiayaan bagi investasi dimana salah satu alternatifnya adalah right issue Surjadi, 2006:4. Pendanaan melalui right issue memberikan reaksi ganda bagi fluktuasi harga saham. Pertama, harga saham juga akan berfluktuasi setelah diumumkan right issue . Kedua, harga saham juga akan berfluktuasi setelah masa berlaku penawaran cum date atau pada saat penawaran tidak berlaku lagi exdate. Ini terjadi karena ada dua tipe investor yaitu investor aktif dan investor pasif. Pada saat pertama kalinya direlease informasi akan diadakan RULBPS dengan agenda rencana right issue hal ini berarti tanggal saat pertama dipublikasikannya di media masa sebagai undangan bagi pemegang saham untuk menghadiri RUBLPS. Maka inilah saat pertama kali investor yang aktif mencari informasi well informed menangkap akan adanya right issue. Sedang pada saat tanggal exright adalah saat pertama kali investor yang masih menunggu informasi unwell informed menangkap informasi Masruroh:2000 dalam Husnul Khotimah, 2006:2. Pada dasarnya para investor mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan–perusahan yang menerbitkan sekuritas Suad Husnan, 1994:4. Informasi yang dimiliki investor dapat diperoleh dari informasi yang tersedia di publik atau diumumkan kepada publik, maupun informasi yang didapat secara pribadi. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebabkannya melakukan transaksi di pasar modal, yang tercermin melalui perubahan harga saham dan volume perdagangan saham Alim, 2004:180. Perkembangan harga saham di pasar modal merupakan suatu indikator penting untuk mempelajari perilaku investor. Investor yang melakukan transaksi di pasar modal akan mendasarkan keputusan pada berbagai informasi yang dimilikinya. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini disebut pasar efisien. Secara formal pasar modal yang efisien dapat didefinisikan sebagai pasar yang harga sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan Suad Husnan, 2001:264. Perilaku investor terkait dengan adanya asimetri informasi diantara partisipan di pasar modal. Asimetri informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemegang saham dan stakeholder lainnya. Ketika terdapat asimetri informasi, manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada investor guna memaksimalisasi nilai saham perusahaan. Sinyal tersebut dapat dilakukan melalui pengungkapan disclosure informasi akuntansi Alim, 2004:180. Aktivitas yang dilakukan investor di pasar modal ditentukan oleh informasi yang mereka peroleh baik secara langsung laporan publik maupun tidak langsung insider trading. Oleh karena pelaku pasar modal mempunyai kemampuan yang terbatas terhadap persepsi masa yang akan datang, maka timbul adanya asimetri informasi yang menimbulkan masalah adverse selection yang mendorong investor untuk menutupi kerugian dari pedagang terinformasi informed trader dengan meningkatkan spread-nya. Penerbitan sejumlah pasar baru ke pasar akan menekan harga saham. Jika jumlah saham baru yang diterbitkan sangat besar, tekanan harga ini tidak akan memungkinkan investor mencetak uang. Kepercayaan terhadap tekanan harga ini memberi implikasi bahwa saham baru akan menekan harga saham di bawah nilai sebenarnya. Jika harga saham jatuh karena meningkatnya penawaran, maka saham itu akan menawarkan tingkat pengembalian hasil return yang lebih tinggi ketimbang saham lain, dan investor akan tertarik untuk melakukannya. Prima Yusi, 2002:73. Tingkat pengembalian hasil return yang dimaksud disini adalah cost of equity capital. Harga saham yang menurun mengindikasikan bahwa saham tersebut tidak aktif diperdagangkan. Apabila suatu saham tidak aktif diperdagangkan, maka dealer akan lama menyimpan saham tersebut sebelum diperdagangkan. Hal ini akan mengakibatkan meningkatnya biaya kepemilikan dan pada akhirnya meningkatkan tingkat bid ask spread. Hal ini didukung oleh penelitian Abdul Halim dan Nasuhi Hidayat 2000 dan Mukhlis Arif Harahap 2002 dalam Nany, 2004:24 yang menunjukkan bahwa return saham berpengaruh negatif terhadap bid ask spread. Return saham suatu perusahaan memiliki hubungan yang positif dengan abnormal return nya. Hal ini didasarkan pada salah satu rumus yang digunakan menjelaskan mengenai abnormal return saham diperoleh dari selisih return saham dengan expected return saham. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa harga saham perusahaan yang melakukan right issue akan terkoreksi nilainya menjadi lebih rendah dari harga pasar dikarenakan meningkatnya penawaran akan mengakibatkan meningkatnya bid ask spread perusahaan walaupun tingkat pengembalian hasil expected return akan meningkat sehingga investor akan tertarik untuk menginvestasikan modalnya karena tawaran tingkat pengembalian hasil expected return yang tinggi. Beberapa penelitian yang berkaitan diantaranya adalah pengaruh publikasi right issue terhadap abnormal return saham di Bursa Efek Jakarta yang dilakukan oleh Taufiq 2002 dengan menggunakan metode paired sample t- test hasilnya menunjukkan bahwa publikasi right issue tidak mempunyai perbedaan terhadap variabilitas tingkat keuntungan. Rendahnya variabilitas tingkat keuntungan menyebabkan abnormal return tidak berbeda secara nyata dengan abnormal return sebelum dan sesudah publikasi. Diamond dan Verrechia 1991 dalam Komalasari dan Baridwan 2001 menguraikan bahwa jika harga sekuritas pada tanggal t lebih tinggi cost of capital -nya lebih rendah karena adanya pengungkapan informasi privat maka pasar akan menjadi likuid pada tanggal t +1 . Hal ini menyebabkan pedagang besar mengambil posisi yang lebih besar pada tanggal t dengan harga tertentu. Peningkatan permintaan ini menyebabkan harga saham meningkat pada tanggal t, sehingga cost of capital-nya menurun. Pengungkapan pengumuman right issue yang dilakukan menyebabkan jumlah informasi yang dinyatakan oleh suatu perdagangan besar akan berkurang sehingga mengurangi dampak kerugian harga. Akibatnya, investor berkeinginan untuk mengambil posisi yang lebih besar dalam saham perusahaan tertentu dibandingkan saham lain. Hal ini akan meningkatkan permintaan terhadap sekuritas perusahaan tersebut dan meningkatkan harga saham perusahaan, sehingga cost of equity capital-nya akan menurun. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Mohammad Nizarul Alim dan Andrik C.K 2004 dengan menggunakan metode paired sample t-test yang meneliti mengenai right issue dan asimetri informasi menunjukkan bahwa informasi pengumuman right issue telah menyebabkan perubahan bid-ask spread yang signifikan untuk perbedaan sebelum dan sesudah pengumuman right issue . Sedangkan perubahan antara periode sebelum dan pada saat pengumuman, serta periode pada saat dan sesudah pengumuman right issue, menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Puput Tri Komalasari dan Zaki Baridwan 2001 mengenai pengaruh informasi asimetri yang diukur dengan spread, terhadap cost of equity capital. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara informasi asimetri dengan cost of equity capital , yang berarti semakin kecil informasi asimetri yang terjadi diantara partisipan pasar modal, maka semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin kecil cost of equity capital yang ditanggung oleh perusahaan. Penelitian Puput Tri Komalasari dan Zaki Baridwan 2001 senada dengan hasil dari penelitian oleh Aida Ainul Mardiyah 2001 mengenai pengaruh informasi asimetri dan disclosure terhadap cost of capital dengan menggunakan 72 sampel perusahaan yang didasarkan dengan metode stratified random sampling . Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara informasi asimetri dengan cost of equity capital , hal ini berarti semakin kecil informasi asimetri yang terjadi diantara partisipan pasar modal, maka semakin kecil cost of equity capital yang ditanggung oleh perusahaan serta mempunyai hubungan yang positif antara size perusahaan dengan disclosure. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Alim Alim dan Andrik C.K mengenai “Right Issue dan Informasi Asimetri” yang mengkaitkan dengan penelitian Puput Tri Komalasari dan Zaki Baridwan 2001 disebutkan bahwa informasi asimetri dapat mempengaruhi cost of equity capital. Sehingga disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk menguji pengaruh informasi asimetri terhadap cost of equity capital dari adanya pengumuman right issue. Oleh karena itu, Penyusun meneliti mengenai “Pengaruh Pengumuman Right issue dan Asimetri Informasi terhadap Cost of Equity Capital”. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI yang mengumumkan right issue dalam periode waktu 2002-2006.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : a. Harga saham akan berfluktuasi setelah diumumkan right issue. b. Suatu perusahaan yang melakukan kegiatan corporate action seperti right issue dan stockspilt didalam pasar modal membutuhkan informasi yang merupakan salah satu komponen terpenting bagi para investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi. c. Dengan perusahaan melakukan right issue akan menyebabkan harga saham terkoreksi atau mengalami penurunan atau kenaikan harga saham. Sehingga akan mempengaruhi besarnya cost of equity capital atau tingkat ekspektasi saham yang dimiliki oleh investor.

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Observasi dilakukan pada perusahaan go public yang melakukan penerbitan right issue di Bursa Efek Indonesia pada kurun waktu 5 tahun. b. Pengamatan harga saham dilakukan dari t = -5 sebelum pengumuman yang dianggap sebagai keadaan normal. Kemudian pengamatan dilanjutkan sampai t = +5 setelah pengumuman, dimana t = 0 merupakan waktu ketika right issue diumumkan.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

The Relationship Between Environmental RiskManagement nd Cost Of Capital ( Study on Indonesian Companies Listed in Indonesia Stock Exchange 2009-2011)

0 16 99

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.

0 3 1

PENGARUH LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL

0 4 61

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia.

0 1 12

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia.

1 2 15

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2003-2006.

0 1 16

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM.

0 1 44

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM.

0 2 44

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE, ASIMETRI INFORMASI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING ARTIKEL ILMIAH

0 1 19

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE, ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING SKRIPSI

1 6 15