Manfaat dan kekurangan e-learning

Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan guru di kelas. c. Berfungsi sebagai subtitusi: apabila perguruan tinggi atau sekolah memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaranperkuliahan kepada para mahasiswanya. Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa.

4. Manfaat dan kekurangan e-learning

Menurut Suryaningtyas 2008 dalam proses pembelajaran, terdapat beberapa manfaat e-learning, yaitu: a. Fleksibel: Menghemat waktu proses belajar mengajar. b. Mengurangi biaya perjalanan. c. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan infrastruktur, peralatan, buku-buku d. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas. e. Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Secara lebih rinci, Fachri 2007 membagi manfaat e-learning ini yang dapat dilihat dari dua sudut yaitu dari sudut peserta didik dan pengajar. Jika dilihat dari sudut peserta didik manfaat e-learning adalah: Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. a. Kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. b. Peserta didik apat berkomunikasi dengan pengajar setiap saat. Dengan kondisi yang demikian, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaanya terhadap materi pembelajaran. c. Kegiatan e-learning juga dapat memberikan manfaat bagi peserta didik yang belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah miskin, yang mengikuti pendidikan di rumah, yang merasa phobia dengan sekolah, atau para peserta didik yang tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan berbagai macam alasan, dan yang tidak tertampung di sekolah konvensional Brown, dalam Fachri 2003. Dilihat dari sudut pengajar, kegiatan e-learning ini memiliki beberapa manfaat, yaitu Soekartawi, dalam Fachri 2003: a. Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi. b. Dapat mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasan karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak. c. Dapat mengontrol kegiatan belajar peserta didik. d. Dengan kegiatan e-learning pengajar dapat memastikan apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu. Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. e. Dapat memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukannya hasilnya kepada peserta didik. Walaupun begitu, pemanfaatan e-learning dalam proses pembelajarannya juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik yang disampaikan Bullen dalam Suyanto,2005 adalah: a. Kurangnya interaksi antara pengajar dan peserta didik atau bahkan antara peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini dapat memperlambat terbentuknya nilai dalam proses belajar mengajar. b. Kecendrungan mengabaikan aspek atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis dan komersial. c. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. d. Tidak semua tempat tersedia internet. e. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan internet. f. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

5. Komponen yang membentuk e-learning