Pola e-learning E-learning 1. Pengertian e-learning

Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. memanfatkan keunggukan komputer, menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri, dan memanfaatkan jadwal belajar yang dapat dilihat pada komputer.

2. Pola e-learning

Meurut OECD 2005 pola e-learning berdasarkan penawaran mata kuliah yang diakses melalui internet atau jaringan online lainnya, e-learning terbagi atas: a. Web-supplemented, berfokus pada pengajaran yang berdasarkan ruang kelas tetapi meliputi elemen-elemen seperti penempatan skema mata kuliah dan catatan dosen secara online, menggunakan e-mail dan jaringan ke sumber online . b. Web-dependent, mewajibkan mahasiswa untuk menggunakan internet untuk elemen kunci dari program-program seperti diskusi online, tugas, proyek atau kerjasama online, tetapi tanpa pengurangan waktu kelas yang signifikan. c. Mixed Mode, elemen e-learning mulai menggantikan waktu kelas. Diskusi online , tugas, proyek atau kerja sama menggantikan pengejaran dan belajar secara tatap muka. d. Fully Online, mahasiswa dapat mengikuti mata kuliah yang ditawarkan oleh universitas pada suatu kota dari kota lain, negara, atau pada waktu lain. Selain pola-pola yang telah disebutkan di atas terdapat sejumlah pola e- learning lainnya yang berdasarkan aktivitas pendidikan yang dilakukan perorangan ataupun kelompok secara online atau offline, dan sinkron atau tidak sinkron yang menurut Romiszowski dalam Naidu, 2006, yaitu: Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. a. Individual self-paced e-learning online yang mengacu pada situasi dimana pelajar individu mengakses sumber belajar melalui intranet atau internet. Contoh dari tipe ini adalah pelajar yang belajar sendiri atau mengadakan penelitian pada internet atau jaringan lokal. b. Individual self-paced e-learning offline yang mengacu pada situasi dimana pelajar individu menggunakan sumber belajar yang tidak terhubung dengan intranet atau internet. Contoh dari tipe ini adalah pelajar yang belajar melalui perangkat seperti CD dan DVD c. Group-based e-learning synchronously yang mengacu pada situasi dimana sekelompok pelajar belajar bersama dalam waktu yang nyata melalui intranet atau internet. Hal ini meliputi komunikasi dua arah yang menggunakan audio dan videokonferensi. d. Group-based e-learning asynchronously yang mengacu pada situasi di mana sekelompok pelajar tidak harus belajar dalam waktu yang nyata. Contoh tipikal dari tipe ini meliputi diskusi online melalui email dan konferensi dengan pembelajaran sistem manajemen. E-learning mempunyai berbagai macam pola seperti yang dikemukakan di atas. Dari dua pola-pola e-learning yang telah dijabarkan di atas, peneliti akan menggunakan pola e-learning menurut Romiszowski dalam Naidu, 2006. Dimana pola-pola ini yang nantinya akan dijadikan sebagai indikator perilaku yang akan dikaitkan dengan komponen sikap. Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009.

3. Fungsi e-learning