Uji Coba Alat Ukur

Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. Aitem berbentuk pernyataan dengan empat pilihan respon, yaitu SS sangat setuju, S setuju, TS tidak setuju, dan STS sangat tidak setuju. Setiap pilihan tersebut memiliki skor masing-masing tergantung dari jenis aitem, apakah favorable atau tidak favorable. Untuk aitem favorable, SS diberi skor 4 empat, S diberi skor 3 tiga, TS diberi skor 2 dua, dan STS diberi skor 1 satu. Sedangkan untuk aitem yang tidak favorable, SS diberi skor 1 satu, S diberi skor 2 dua, TS diberi skor 3 tiga, dan STS diberi skor 4 empat. Selain aitem- aitem tersebut, di dalam alat ukur juga tertera identitas diri yang harus diisi oleh subjek penelitian. Identitas diri tersebut meliputi nama, jenis kelamin, nama fakultas, dan stambuk.

E. Uji Coba Alat Ukur

1. Validitas alat ukur Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian validitas Azwar, 2004. Di dalam penelitian ini akan diuji validitasnya berdasarkan validitas isi. Validitas isi tes ditentukan melalui pendapat professional professional melalui email dan konferensi dengan pembelajaran sistem manajemen. TOTAL 60 60 120 Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. judgement dalam proses telaah soal. Pendapat professional diperoleh dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing. 2. Reliabilitas alat ukur Menurut Hadi 2000 reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan berbeda. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi diantara individu lebih ditentukan oleh kesalahan daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya Azwar, 2000. Prosedur pengujian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien reliabilitas alpha. Data untuk menghitung koefisien realibilitas alpha diperoleh melalui penyajian suatu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden single-trial administration. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien realibilitas rxx` yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati angka satu menandakan semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas yang dimiliki. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan rix yang berbeda pada setiap pola e-learning. Pada pola I individual self-paced e- learning online korelasi aitem menggunakan batasan rix ≥ 0,200. Pada pola II individual self-paced e-learning offlinekorelasi aitem menggunakan batasan rix ≥ 0,275. Pada pola III group based e-learning synchroniously korelasi aitem menggunakan batasan rix ≥ 0,200. Pada pola IV group based e-learning Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. synchroniously korelasi aitem menggunakan batasan rix ≥ 0,275. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,200 pada pola I dan III daya pembedanya dianggap memuaskan. Dan semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,275 pada pola II dan IV daya pembedanya dianggap memuaskan. Teknik koefisien alpha untuk menguji reliabilitas alat ukur dihitung dengan bantuan program SPSS versi 15. 3. Hasil uji coba alat ukur Tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat megungkap dengan tepat apa yang ingin diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan sebenarnya Azwar, 2004. Setelah alat ukur disusun, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji coba alat ukur. Uji coba dilakukan pada 300 mahasiswa yang terbagi atas mahasiswa Fakultas Psikologi dan mahasiswa STMIK- Mikroskil. Dalam skala sikap terhadap pola e-learning yang disebarkan, terdapat 120 aitem. Tabel 7 menunjukkan blue print skala sikap terhadap pola e-learning sebelum uji coba. Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. Tabel 5 Blue print skala sikap sebelum uji coba NO Pola-Pola E-learning Komponen Sikap Aitem Favorabel Aitem Unfavorabel Jumlah 1 Individual Self-Paced E-learning Online mengacu pada situasi dimana pelajar individu mengakses sumber belajar melalui intranet atau internet. Contoh dari tipe ini adalah pelajar yang belajar sendiri atau mengadakan penelitian pada internet atau jaringan lokal. Kognitif 1,5,35,38,67 11,17,29,71, 84 10 Afektif 33,36,47,88, 100 8,26,60,76, 105 10 Konatif 16,41,63,80, 92 14,21,50,73, 109 10 2. Individual Self-Paced E-learning Offline yang mengacu pada situasi dimana pelajar individu menggunakan sumber belajar yang tidak terhubung dengan intranet atau internet. Contoh dari tipe ini adalah pelajar yang belajar melalui perangkat seperti CD dan DVD Kognitif 9,22,36,53, 89 3,31,48,57, 99 10 Afektif 39,40,77,87, 94 4,25,65,72, 104 10 Konatif 13,20,96, 107,110 28,46,61,81, 114 10 3. Group Based E- learning Synchroniously mengacu pada situasi dimana sekelompok pelajar belajar bersama dalam waktu yang nyata melalui intranet atau internet. Hal ini meliputi komunikasi dua arah yang menggunakan audio dan videokonferensi. Kognitif 18,24,44,78, 101 10,59,68, 102,111 10 Afektif 2,32,51,90, 106 66,69,115, 117,118 10 Konatif 6,49,54,64, 98 58,74,86, 113,116 10 4. Group Based E- learning Asynchroniously mengacu pada situasi di Kognitif 12,23,52,82, 119 42,75,85,93, 120 10 Afektif 27,62,83,95, 112 7,19,30,34, 37 10 Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. mana sekelompok pelajar tidak harus belajar dalam waktu yang nyata. Contoh tipikal dari tipe ini meliputi diskusi online melalui emai l dan konferensi dengan pembelajaran sistem manajemen. Konatif 43,79,91, 103,108 15,45,55,70, 97 10 TOTAL 120 Hasil uji coba alat ukur untuk pola I diolah melalui dua kali pengujian agar memperoleh reliabilitas yang memenuhi standar ukur dan indeks daya beda aitem di atas 0,200. Reliabilitas alat ukur yang diuji cobakan adalah 0,740. Perhitungan reliabilitas ini menyebabkan sebanyak 13 aitem pada pola ini gugur yang diakibatkan tidak terpenuhinya standar ukur dan indeks daya beda aitem. Penyebaran 13 aitem yang gugur pada setiap komponen sikap adalah 4 aitem pada komponen kognitif, 4 aitem pada kompnen afektif, dan 5 aitem pada komponen konatif. Sehingga hanya sebanyak 17 aitem yang dapat digunakan untuk penelitian. Penyebaran 17 aitem pada setiap komponen sikap adalah 6 aitem pada komponen kognitif, 6 aitem pada komponen afektif, dan 5 aitem pada komponen konatif. Hasil uji coba alat ukur untuk pola II diolah melalui dua kali pengujian agar memperoleh reliabilitas yang memenuhi standar ukur dan indeks daya beda aitem di atas 0,275. Reliabilitas alat ukur yang diuji cobakan adalah 0,780. Perhitungan reliabilitas ini menyebabkan sebanyak 13 aitem pada pola ini gugur yang diakibatkan tidak terpenuhinya standar ukur dan indeks daya beda aitem. Penyebaran 13 aitem yang gugur pada setiap komponen sikap adalah 5 aitem pada komponen kognitif, 3 aitem pada kompnen afektif, dan 5 aitem pada komponen Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. konatif. Sehingga hanya sebanyak 17 aitem yang dapat digunakan untuk penelitian. Penyebaran 17 aitem pada setiap komponen sikap adalah 5 aitem pada komponen kognitif, 7 aitem pada komponen afektif, dan 5 aitem pada komponen konatif. Hasil uji coba alat ukur untuk pola III diolah melalui dua kali pengujian agar memperoleh reliabilitas yang memenuhi standar ukur dan indeks daya beda aitem di atas 0,200. Reliabilitas alat ukur yang diuji cobakan adalah 0,812. Perhitungan reliabilitas ini menyebabkan sebanyak 6 aitem pada pola ini gugur yang diakibatkan tidak terpenuhinya standar ukur dan indeks daya beda aitem. Penyebaran 6 aitem yang gugur pada setiap komponen sikap adalah 2 aitem pada komponen kognitif, 0 aitem pada kompnen afektif, dan 4 aitem pada komponen konatif. Sehingga hanya sebanyak 24 aitem yang dapat digunakan untuk penelitian. Penyebaran 24 aitem pada setiap komponen sikap adalah 8 aitem pada komponen kognitif, 10 aitem pada komponen afektif, dan 6 aitem pada komponen konatif. Hasil uji coba alat ukur untuk pola IV diolah melalui lima kali pengujian agar memperoleh reliabilitas yang memenuhi standar ukur dan indeks daya beda aitem di atas 0,275. Reliabilitas alat ukur yang diuji cobakan adalah 0,827. Perhitungan reliabilitas ini menyebabkan sebanyak 12 aitem pada pola ini gugur yang diakibatkan tidak terpenuhinya standar ukur dan indeks daya beda aitem. Penyebaran 12 aitem yang gugur pada setiap komponen sikap adalah 4 aitem pada komponen kognitif, 4 aitem pada kompnen afektif, dan 4 aitem pada komponen konatif. Sehingga hanya sebanyak 18 aitem yang dapat digunakan untuk Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. penelitian. Penyebaran 18 aitem pada setiap komponen sikap adalah 6 aitem pada komponen kognitif, 6 aitem pada komponen afektif, dan 6 aitem pada komponen konatif. Setelah uji coba dan perhitungan standar reliabilitas dilakukan, maka di dapat hasil bahwa aitem-aitem yang dapat digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 76 aitem. Hasil ini didapat dari adanya aitem-aitem gugur yang karena tidak memenuhi standar reliabilitas. 76 aitem yang tersisa beserta aitem-aitem yang gugur dapat dilihat pada tabel 6 berikut. Tabel 6 Blue print skala sikap sebelum uji coba NO Pola-Pola E-learning Komponen Sikap Aitem Favorabel Aitem Unfavorabel Jumlah 1 Individual Self-Paced E-learning online mengacu pada situasi dimana pelajar individu mengakses sumber belajar melalui intranet atau internet. Contoh dari tipe ini adalah pelajar yang belajar sendiri atau mengadakan penelitian pada internet atau jaringan lokal. Kognitif 1,5,35,38,67 11,17,29,71, 84 6 Afektif 33,36,47,88, 100 8,26,60,76, 105 6 Konatif 16,41,63,80, 92 14,21,50,73, 109 5 2. Individual Self-Paced E-learning offline yang mengacu pada situasi dimana pelajar individu menggunakan sumber belajar yang tidak terhubung dengan intranet atau internet. Contoh dari tipe ini adalah pelajar yang belajar melalui Kognitif 9,22,36,53, 89 3,31 ,48,57, 99 5 Afektif 39,40,77,87, 94 4,25,65,72, 104 7 Konatif 13,20,96, 28,46,61,81, 5 Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. perangkat seperti CD dan DVD 107,110 114 3. Group Based E- learning Synchroniously mengacu pada situasi dimana sekelompok pelajar belajar bersama dalam waktu yang nyata melalui intranet atau internet. Hal ini meliputi komunikasi dua arah yang menggunakan audio dan videokonferensi. Kognitif 18,24,44,78, 101 10,59,68, 102,111 8 Afektif 2,32,51,90, 106 66,69,115, 117,118 10 Konatif 6,49,54,64, 98 58,74,86, 113,116 6 4. Group Based E- learning Asynchroniously mengacu pada situasi di mana sekelompok pelajar tidak harus belajar dalam waktu yang nyata. Contoh tipikal dari tipe ini meliputi diskusi online melalui emai l dan konferensi dengan pembelajaran sistem manajemen. Kognitif 12,23,52,82, 119 42,75,85,93, 120 6 Afektif 27 ,62,83,95, 112 7,19,30 ,34, 37 6 Konatif 43,79,91, 103 ,108 15,45,55,70, 97 6 TOTAL 76 Keterangan tabel 4: Nomor yang ditebalkan berarti memiliki daya diskriminasi rendah pada masing- masing pola dan merupakan aitem yang gugur. Setelah memperoleh reliabilitas yang memenuhi standar ukur, peneliti melakukan penomoran aitem yang baru untuk skala penelitian yang sebenarnya sebagaimana tertera pada tabel 7. Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. Tabel 7 Blue print skala sikap setelah uji coba NO Pola-Pola E-learning Komponen Sikap Aitem Favorabel Aitem Unfavorabel Jumlah 1 Individual Self-Paced E-learning online mengacu pada situasi dimana pelajar individu mengakses sumber belajar melalui intranet atau internet. Contoh dari tipe ini adalah pelajar yang belajar sendiri atau mengadakan penelitian pada internet atau jaringan lokal. Kognitif 9, 29,47,72 14,32 6 Afektif 2,58,60,63, 45,49 6 Konatif 3,11,21, 39, 65 5 2. Individual Self-Paced E-learning offline yang mengacu pada situasi dimana pelajar individu menggunakan sumber belajar yang tidak terhubung dengan intranet atau internet. Contoh dari tipe ini adalah pelajar yang belajar melalui perangkat seperti CD dan DVD Kognitif 4, 15, 38,55 13 5 Afektif 16,40,48,74 6,36,44 7 Konatif 41,43,46,59, 68 5 3. Group Based E- learning Synchroniously mengacu pada situasi dimana sekelompok pelajar belajar bersama dalam waktu yang nyata melalui intranet atau internet. Hal ini meliputi komunikasi dua arah yang menggunakan audio dan videokonferensi. Kognitif 1,5, 37,62, 24,26,51,67 8 Afektif 7,20,33,35, 42 12,18,17,23, 31 10 Konatif 8,50,52,54, 61 66 6 4. Group Based E- learning Asynchroniously Kognitif 34,36,70,75 22,71 6 Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning , 2009. mengacu pada situasi di mana sekelompok pelajar tidak harus belajar dalam waktu yang nyata. Contoh tipikal dari tipe ini meliputi diskusi online melalui emai l dan konferensi dengan pembelajaran sistem manajemen. Afektif 18,25,61,64 10,57 6 Konatif 27,30, 53,76 19,73 6 TOTAL 76

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian