Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning
, 2009.
tendensi perilaku konatif menjadi landasan dalam usaha penyimpulan sikap yang dicerminkan oleh jawaban terhadap skala sikap. Apabila salah satu diantara ketiga
komponen tersebut tidak konsisten dengan yang lain, maka akan terjadi ketidakselarasan yang menyebabkan timbulnya mekanisme perubahan sikap.
3. Ciri-ciri sikap
Walgito 1989 mengatakan sikap mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan faktor pendorong yang lain. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memiliki objek. Objek sikap dapat berupa konsep abstrak seperti situasi, merk, maupun
konsep abstrak seperti produk, kelompok atau individu. Sikap itu selain bertujuan pada suatu objek juga dapat pada sekumpulan objek.
2. Memiliki arah tertentu. Sikap seseorang menunjukkan bagaimana seseorang menangani suatu
objek sikap yang dinyatakan dengan menyetujui atau tidak, suka atau tidak suka, sejauh mana tingkat ketidaksukaan dan sejauh mana tingkat keyakinannya.
3. Memiliki struktur. Sikap tidak berdiri sendiri tetapi berhubungan dengan bentuk-bentuk
mekanisme psikologis yang lain, sehingga berbentuk suatu kesatuan psikologis yang kompleks, akibatnya sikap memiliki sifat stabil, konstan dan membentuk
generalisasi.
Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning
, 2009.
4. Sikap merupakan hasil belajar. Sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi individu memperolehnya melalui
pengalaman nyata seperti informasi dari teman, media massa, dan penjual. Sikap sebagai hasil belajar cenderung bertambah kuat dan semakin sulit untuk dirubah.
4. Karakteristik sikap
Sax 1980 menjelaskan beberapa karakteristik sikap yaitu: 1. Arah.
Sikap terpilah pada dua arah kesetujuan, yaitu setuju atau tidak setuju, apakah mendukung atau tidak mendukung terhadap sesuatu atau seseorang
sebagai objek. 2. Intensitas.
Kedalaman atau kekuatan sikap terhadap sesuatu. Sua orang yang sama tidak sukanya terhadap sesuatu, yaitu sama-sama memiliki sikap yang berarah
negatif belum tentu memiliki sikap negatif yang sama intensitasnya. 3. Keleluasan.
Kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap suatu objek sikap dapat mengenai hanya aspek yang sedikit dan sangat spesifik akan tetapi dapat pula
mencakup banyak sekali aspek yang sama pada objek sikap. 4. Konsistensi.
Kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responnya terhadap objek sikap termaksud.
5. Spontanitas
Stevie Duma : Sikap Mahasiswa Usu Terhadap Pola-Pola E-Learning
, 2009.
Menyangkut sejauhmana kesiapan individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan. Sikap dikatakan memiliki spontanitas yang tinggi apabila dapat
dinyatakan secara terbuka tanpa harus melakukan pengungkapan atau desakan terlebih dahulu agar individu dapat mengemukakannya.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap