Pengertian Sistem Sistem Pembiayaan Pendidikan
untuk mengatasi permasalahan dalam hal aksesibilitas dan daya tampung, karena itu, dalam mengukur ekfektivitas pembiayaan oendidikan dasar,
terdapat prasyarat yang perlu dipenuhi agar alikasi anggaran yang tersedia dapat terarah penggunaannya.
Prasyarat efektivitas pembiayaan pendidikan dasar mencangkup tersedianya standar pembiayaan pendidikan, mengacu pada standardisasi
pelayanan minimal, standardisasi pelayanan teknis, standardisasi satuan pembiayaan; standar pelayanan minimal meliputi kurikulum, guru,
akreditasi serta standar pelayanan teknis seperti sarana prasarana. Standardisasi proses penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas
berpatokan pada indikator standar pelayanan minimal pendidikan. Standardisasi biaya sekolah terkait standar pelayanan minimal pendidikan,
sehingga besar unit cost per siswa per tahun dapat diperhitungkan lebih rinci, standardisasi biaya ini antara lain memuat penetapan besaran minimal
biaya diperlukan bagi kesejahteraan tenaga kependidikan; kegiatan belajar- mengajar, kegiatan kesiswaanekstrakulikuler, kegiatan peningkatan mutu,
dan biaya lainya. Standardisasi biaya sekolah juga memuat komponen- komponen biaya tetap dan komponen biaya tidak tetap. Komponen biaya
tetap, antara lain mencangkup penggajian tenaga kependidikan dan biaya oprasiaonal sekolah, sedangkan komponen biaya tidak tetap mencangkup
pembiayaan pendidikan dasar yang berbaris pada programkinerja. Biaya langsung direct cost dan biaya tidak langsung indirect cost
seperti telah dijelaskan sebelumnya, biaya langsung adalah segala pengeluaran yang secara langsung menunjang penyelenggaraan pendidikan
dan biaya tidak langsung adalah segala pengeluaran yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan.
Biaya pribadi private cost adalah pengeluaran keluarga uruk pendidikan, biaya pendidikan ini dikenal juga dengan pengeluaran rumah tangga house
hold ex penditure dan biaya sosial social cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk pendidikan baik untuk sekolah maupun
melalui pajak yang dihimpun oleh pemerintah dan digunakan untuk membiayai pendidikan.
4
Menurut Departemen Pendidikan Nasional biaya pendidikan adalah seluruh pengeluaran yang berupa sumber daya input baik berupa barang
atau berupa uang yang ditujukan untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar.
Selain klasifikasi tersebut diatas, biaya juga diihat dari biaya lancar recurrwnt cost dan biaya kapital copital cost. Biaya lancar adalah biaya
yang dikeluarkan untuk jangka waktu pendek dan relatif, seringkali bisa diperbaharui atau habis dipakai persable cost.
5
Menurut Indra Bastian, biaya pendidikan adalah upaya mengumpulan dana untuk membiayai operasional dan pengembangan sektor pendidikan.
6
Sedangkan menurut Abbas Ghazali, biaya pendidikan dapat didefinisikan nilai rupiah dari seluruh sumber daya Input yang digunakan untuk kegiatan
pendidikan.
7
Biaya-biaya pendidikan yang dibelanjakan oleh murid, atau orang tuakeluarga dan biaya kesempatan pendidikan dalam penelitian ini tidak
termasuk dalam pengertian biaya pendidikan yang bersifat nonbudgetair. Pengertian pembiayaan pendidikan yang bersifat budgetair, yaitu biaya
pendidikan yang diperoleh dan dibelanjakan oleh sekolah sebagai suatu lembaga. Akan tetapi biaya pendidikan yang bersifat budgetair yang dapat
diartikan biaya pendidikan yang diperoleh dan dibelanjakan untuk kemudian direncanakan, dikelola dan diawasi oleh sekolah sebagai suatu lembaga.
Dari pengertian diatas tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa biaya pendidikan merupakan seluruh pengeluaran yang bersumber daya baik
berupa barang ataupun uang yang ditunjukan untuk menunjukan proses belajar mengajar dalam penyelenggaraan pendidikan.
4
Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, cet. 4. hal.4
5
Departemen Pendidikan Nasional, Pengkajian Pembiayaan Pendidikan Dari Masa Ke Masa, Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Nasional,1999, hal. 5
6
Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, Jakarta: Penerbit Erlangga, hal. 160
7
Departemen Pendidikan Nasional, hal. 11