Biaya dan mutu pendidikan mempunyai keterkaitan langsung, biaya pendidikan memberikan pengaruh yang positif melalui faktor kepemimpinan dan
managemen pendidikan, serta tenaga pendidik yang kompeten dalam meningkatkan pelayanan pendidikan melalui mutu pendidikan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses belajar mengajar. Biaya pendidikan mencangkup semua pengeluaran yang sudah di
anggarkan melalui RAPBS untuk menunjang proses penyelenggaraan pendidikan baik yang berbentuk uang maupun berbentuk jasa misalnya siswa adalah biaya
sarana yang bersifat fisik, buku sekolah dan guru yang harus dibayar. Pengeluaran dan pemasukan uang harus dibukukan dan harus ada
pertanggung jawaban. Pengeluaran biaya harus transparan agar tidak terjadi ketimpang siuran antara yang satu dengan yang lainnya. Pengelolaan pembiayaan
di lakukan dengan mekanisme dan prosedur yang telah di tetapkan misalnya dengan di tanggulangi oleh kepala tata usaha.
Pengelolaan keuangan harus dikelola dengan baik dan cermat dalam penyelenggaran pendidikan. Pengelolaan keuangan yang baik dan cermat
mendapatkan dampak yang baik untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Dengan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “ Implementasi Sistem Pembiayaan Pendidikan di SMP Islam Nurul Falah Bojong Gede Bogor “.
B. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian yang penulis lakukan yang menjadi pembahasan adalah mengenai sistem pembiayaan pendidikan di SLTP Nurul Falah Bojonggede Bogor
ini adalah “ Bagaimanakah Implementasinya Sistem Pembiayaan Pendidikan di SLTP Nurul Falah Bojonggede Bogor.
Secara khusus dan melihat pelaksanaan pembiayaan yang terjadi di SLTP tersebut, maka sehubungan dengan ini dapatlah diidentifikasikan masalah-masalah
tersebut sebagai berikut : 1.
Gambaran sumber dana yang diperoleh untuk proses kegiatan belajar mengajar di SMP Islam Nurul Falah Bojonggede Bogor.
2. Kurang maksimalnya kinerja tenaga yang mengelola system pembiayaan
pendidikan di SMP Islam Nurul Falah Bojonggede Bogor. 3.
Kurang transparanya pembiayaan pendidikan. 4.
Belum diketahuinya strategi pengelolan penyusunan RAPBS di SMP Islam Nurul Falah Bojonggede Bogor.
5. Belum efektifnya penggunaan buku kas sekolah
C. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan penelitian ini maka penulis perlu membatasi masalah yang di teliti yaitu :
1. Gambaran mengenai sumber dana pendidikan di SMP Islam Nurul Falah
Bojonggede Bogor. 2.
Kinerja tenaga pengelola pembiayaan pendidikan di SMP Islam Nurul Falah Bojonggede Bogor.
3. Mekanisme pengelolaan system pembiayaan pendidikan di SMP Islam
Nurul Falah Bojonggede Bogor
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana gambaran mengenai sumber dana pendidikan di SMP Islam
Nurul Falah Bojonggede Bogor. 2.
Bagaimana mekanisme penggelolaan system pembiayaan pendidikan di SMP Islam Nurul Falah Bojonggede Bogor.
3. Bagaimana kinerja tenaga pengelola pembiayaan pendidikan di SMP Islam
Nurul Falah Bojonggede Bogor.
E. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Menambah wawasan penulis tentang sistem pembiayaan pendidikan. 2.
Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi kepala sekolah khususnya bendahara sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Sistem Pembiayaan Pendidikan
1. Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa yunani systema yang mempunyai pengertian sebagai berikut:
a. Suatu keseluruhan yang termasuk dari sekian bayak bagian Shorde
dan Vich
b. Hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen
secara teratur.
1
Menurut kamus besar bahasa indonesia, sistem adalah perangkat ukur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
2
1
Tatang, M. Amirin, pokok-pokok Teory Sistem, Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada, 2001 , h.1
2
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1997 edisi ke-2. hal. 950
Jadi sistem merupakan sehimpunan komponen yang melakukan suatu kegiatan atau
menyusun untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain, istilah sistem adalah mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan
secara teratur dan merupakan satu keseluruhan. Sebagaimana diketahui bersama, bahwa sistem secara umum merupakan sehimpunan bagian atau
7
komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan.
Menurut pendekatan sistem, biaya pendidikan merupakan suatu unsur yang menentukan dalam mekanisme penganggaran. Penentuan biaya akan
mempengaruhi tingkat efesiensi dan efektivitas kegiatan dalam suatu organisasi yang akan mencapai tujuan tertentu.
Pembiayaan pendidikan adalah sub sistem dari sebuah sistem yang bernama sekolah, namun pembiayaan pendidikan pada satu sekolah juga dapat
disebut sistem yang memiliki beberapa sub sistem seperti, biaya langsung, biaya tidak langsung, dam biaya rutin sekolah.
Sistem pembiayaan pendidikan tidak terlepas dari kegiatan penyusunan Anggaran Belanja Sekolah atau sering disebut ABS format yang digunakan
untuk menyusun RAPBS meliputi sumber pendapatan dan pengeluaran. Sistem pembiayaan pendidikan harus ditata penggunaannya karena selain dana
dari APBNAPBD, dana pendidikan jiga dipungut dari masyarakat melalui lembaga –lembaga pendidikan. “dana yang besunber dari APBN dan
masyarakat, semua harus ada aturan bagaimana memungutnya, bagaimana menggunakan, kemudia bagaimana mempertanggungjawabkananya.” Sistem
pendidikan seharusnya berangkat dari pandangan bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara, kaya maupun miskin.
Dari beberapa definisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa sistem pembiayaan pendidikan merupakan seluruh pengeluaran yang berupa sumber
daya imput baik yang barang atau berupa uang yang dikeluarkan oleh semua kalangan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, orang tua, sehingga
tercapai tingkat mutu pendidikan yang diharapkan
2. Pengertian Pembiayaan Pendidikan
Setiap oraganisasi membutuhkan dana untuk membiayai kegiatannya. Begitu pula dengan organisasi pendidikan, dimulai dari taman kanak-kanak
sampai dengan perguruan tinggi, mengadakan kegiatan senantiasa membutuhkan biaya pendidikan.