Pendanaan
Hasil penerimaan untuk umum pemerintah pada dasarnya merupakan sumber yang terpenting untuk pembiyaan pendidikan, dalam hal ini
semua penerimaan pemerintah disemua tingkat pemerintahan baik pajak, bantuan luar negeri maupun pinjaman oleh pemerintah. Pemerintah khusus diperuntukan
pendidikan dalam pembahasan ini. Termasuk dalam golongan ini bantuan atau pinjaman luar negeri diperuntukkan pendidikan seperti UNICEF, UNESCO.
Pinjaman dari Bank dunia dan sebagainya, usaha pendidikan seperti pajak-pajak yang sebagian atau seluruhnya diperuntukkan sekolah.
Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan, demikian pula sekolah. Soal-soal yang menyangkut keuangan sekolah pada garis
besarnya berkisar pada: uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan SPP, uang kesejahteraan personel dan gaji serta keuangan yang berhubunagan langsung
dengan penyelenggaraan sekolah seperti perbaikan sarana dan sebagainya.
13
6. Prinsip-prinsip Dasar Formula Pembiayaan yang Baik
Terdapat empat prinsip kunci dalam rumusan pembiayaan yang diperbaharui, pertama, metode pembiayaan sekolah sangat diperlukan untuk
mengetahui “foundation level” atau standar pembiayaan minimal secara nasionalberdasarkan penghitungan per siswa untuk menjamin diselenggarakannya
pendidikan yang “memadai” untuk setiap anak. Prinsip ini secara otomatis juga menyediakan keadilan yang lebih besar di antara siswa, keluarga, dan
kabupatenkota. Kedua, metode pembiayaan yang diuraikan dalam rumusan tersebut juga perlu mengundang unsure-unsur yang menjamin efesiensi
pendidikan dan efesiensi ekonomis yang lebih besar, dan mengurangi pemborosan
13
Drs. B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta 2004 , Cet ke-I, h 131
• 20 APBN dan 20 APBD • Swadaya
• Publik Prevate Parnership • Pinjaman Domestik luar
negeri • Hibab
Kurikulum Infrastruktur
Peserta didik Pendidik
Teknologi Pendidikan Ekstrakulikuler
Fasilitas pendukung
dalam penggunaan sumbe-sumber keuangan. Lebih transparan dan sederhana dalam metode pembiayaan pendidikan merupakan suatu langkah kunci sehingga
orangtua dan guru dengan mudah dapat mengetahui jumlah yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk setiap siswa. Menyusun pembiayaan atas dasar per siswa
dengan jumlah siswa sesuai dengan, rata-rata kehadiran setiap harinya merupakan langkah kunci lainnya. Tanpa ini sejumlah besar pendapatan pemerintah pusat
akan sangat mungkin diselewengkan maupun diboroskan. Ketiga, sistem pembiayaan sanagt perlu menyediakan insentif keuangan untuk mendorong
kabupatenkota agar membantu dalam pembiayaan pendidikan. Ini karena tingkat standar pembiayaan “memadai” yang disediakan oleh pemerintah pusat jumlahnya
masih sangat minimal. Keempat, investasi pelayanan umum secara keseluruhan pada bidang pendidikan oleh Pemerintah Indonesia sekarang ini juga sangat
rendah menurut standar internasional. Investasi pendidikan perlu pada tingkat yang mampu menyediakan pendidikan yang lebih memadai untuk setiap siswa.
Juga dari segi efisiensi, karena nilai balik rate of returns pada pendidikan dasar sangat tinggi di Indonesia, dan nilai balik non-ekonomis, pendidikan dan efek
berantai spill-overs juga lebih tinggi dari pada yang sering disadari, pendidikan perlu diberi prioritas yang lebih tinggi dalam dukungan dan keputusan-keputusan
fiscal untuk mencapai tujuan pembangunan. Banyak siswa masih tanpa buku, dan wajib belajar 9 tahun, serta pembangunan sumber daya manusia secara umum
masih belum tercapai. Hal ini sebagian disebabkan oleh terjadinya krisis keuangan tetapi, tetapi sebagian juga disebabkan karena sistem pembiayaab pendidikan.
7. Klasifikasi Biaya Pendidikan
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjukan efektifitas dan efesiensi pengelolaan
pendidikan.Uang merupakan bagian yang sangat penting bagi setiap lembaga atau organisasi termasuk sekolah tanpa uang semua kegiatan tidak mungkin dapat
berlangsung. Biaya uang dari suatu kegiatan ekonomi adalah biaya riil
dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan seperti gaji tenaga kependidikan