pendanaan awal dapat didukung dari sisa dana tahun ajaran sebelumnya. namun kondisi ekonomi masyarakat yang makin lemah seperti sekarang ini,
menuntut para kepala sekolah melukukan langkah-langkah yang stratejik dalam pengelolaan keuangan.
C. Ulasan Tabel Penelitian
Dari beberapa data yang merupakan hasil perhitungan statistik deskriptif, yang perlu dibahas adalah nilai mean atau nilai rata-ratanya. Hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui kondisi dan gambaran msing-masing aspek yang diteliti berdasarkan tanggapan responden.
Untuk memberikan interprestasi atas nilai rata-rata yang diperoleh digunakan pedoman interprestasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto,
yaitu sebagai berikut: -
Sangat Tinggi, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76-100
-
Tinggi, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 51-75
-
Sedang, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 26-50
-
Rendah, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 0-25
Untuk menentukan presentase, digunakan perhitungan sederhana dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Menentukan nilai harapan NH. Nilai ini dapat diketahui dengan
mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi. -
Menghitung nilai skor NS. Nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.
- Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus:
NS NH
X 100
Berdasarkan skor penelitian yang ada maka dapat disajikan analisis deskriptif sebagai berikut:
Tabel 4.34 Nilai Rata-Rata Skor Penelitian
Indikator Skor
Nilai Harapan
NH Nilai
Skor NS
NS NH
X 100 Ket
Keberhasilan MBS 2546
13 X 5 = 65
2546 : 50 = 50,92
50.92 : 65 X 100 = 78
Sangat Tinggi
Peran Komite Sekolah 1296 7 X 5
= 35 1296 : 50
= 25,92 25.92 : 35 X 100
= 74 Tinggi
Bentuk Partisipasi Masyarakat
1342 7 X 5
= 35 1342 : 50
= 26,84 26.84 : 35 X 100
= 77 Sangat
Tinggi
Sumber Partisipasi Masyarakat
1958 10 X 5
= 50 1958 : 50
= 39,16 39.16 : 50 X 100
= 78 Sangat
Tinggi
Mekanisme Partisipasi
Masyarakat Melalui Komite Sekolah
1230 6 X 5
= 30 1230 : 50
= 24,6 24.6 : 30 X 100
= 82 Sangat
Tinggi
Jumlah 8372
215 8372 : 50
= 167,44 167.44 : 215 X
100 = 78 Sangat
Tinggi
Sebagaimana terlihat pada tabel 4.34 di atas, berdasarkan nilai rata-ratanya untuk indikator menunjukkan bahwa Implementasi sistem Pembiayaan
Pendidikan di SMP Islam Nurul falah Bojonggede Bogor sudah berjalan dengan Efektif. Hal ini terbukti dalam enam Indikator, lima diantaranya menyatakan
sangat tinggi, dan satu indikator yang menyatakan cukup yaitu indikator sumber pembiayaan yang menyangkut dalam simpem biayaan di sekolah dalam
meningkatkan Kegiatan belajat siswa. Dari tabel-tabel yang tertera diatas dapat disimpulkan bahwa Implementasi
Sistem Pembiayaan Pendidikan di SMPI Nurul Falah. Mulai dari proses perencanaan baik yang diselenggarakan sekolah maupun guru hingga pelaksanaan
pembiayaan pendidikan serta evaluasi untuk tahapan akhir, semua telah berjalan dengan baik tampa hambatan atau kendala yang berarti karena semua pelaksanaan
pengalokasian pembiayaan telah direncanakan dengn matang oleh pihak sekolah
sebelumnya, sehingga dalam hal ini pihak kepala sekolah selalu merencanakan sebelum pelaksanaan KBM berlangsung serta melibatka seluruh dewan guru agar
adanya trasparansi masalah keungan dikelola sekolah. Pada dasarnya biaya pendidikan harus dikelola dengan baik, yang mulai
dari kegiatan pengalokasian biaya dan sumber dana pendidikan untuk kegiatan oprasional terutama yang berkaitan dengan proses belajar mengajar agar dapat
dipergunakan secara efektif dan efisien, oleh karena itu dalam hal ini pihak sekolah bertugas untuk mengelola biaya pendidikan adalah kepala sekolah, karena
kepala sekolah adalah orang yang bertanggungjawab terhadap sistem pengelolan biaya pendidikan tersebut.
Dalam hal ini di sekolah SMPI Nurul Falah memuli proses pengelolaan dan pengalokasian biaya pendidikan ini dari perencanaan biaya yakni
penetapan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan oleh sekolah dan perkiraan besar biaya setiap kegiatan. Setelah jenis-jenis kegiatan ditetapkan dan
diperkirakan jumlah biaya yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah memilih sumber-sumber dana yang memungkinkan untuk digali dan ditetapkan
sebagi sumber dana pendidikan. Oleh karena itu penyusunan rencana kegiatan sekolah harus realistik dan dapat dijangkau dengan biaya yang dimiliki oleh
sekolah. Hal-hal seperti ini merupakan tantangan dan sekaligus pelung bagi sekolah untuk mewujudkan kreatifitas dan kreadibilitas kemampuan dan akan
menentukan seberapa besar tingkat pengakuan masyarakat kepada sekolah.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penelitian sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat dikemukakan beberapa temuan, yaitu:
1. Perencanaan Pembiayaan di SMPI Nurul Falah sudah berjalan sangat baik
meliputi pengarahan tentang pelaksanaan pembiayaan pendidikan, membuat perencanaan sistem pembiayaan, menerima pendapat bawahan
tentang sistem pembiayaan. 2.
Pengelolaan di SMPI Nurul Falah sudah berjalan sangat baik meliputi sumber pembiayaan, pelaksanaan pembiayaan, pertanggungjawaban
pengorganisasian dan pengalokasian pembiayaan pendidikan. 3.
Controlling di SMPI Nurul Falah sudah berjalan sangat baik meliputi pengawasan setiap kegiatan, koordinasi pengawas dan sekolah,
pengawasan skala berkala dan pertanggungjawaban secara transparan oleh sekolah.
4. Sumber Pendanaan di SMPI Nurul Falah sudah berjalan baik meliputi
pengalokasian dana yang tepat sasaran, proses pengalokasian dana. 5.
Evaluasi Pelaksanaan di SMPI Nurul Falah sudah berjalan sangat baik meliputi pelaksanaan evaluasi.
SMPI Nurul Falah merupakan salah satu SMPI Swasta yang membiayai pendidikannya ebih banyak diperoleh dari pemerintah melalui
57