Komponen dan Sumber Dana Pembiayaan.

hadiah, pinjaman dan segala usaha sekolah untuk mengumpulan dana sifat smbangan tersebut peningkatan smber pembiayaan ini tergantung pada keinginan dan kemampuan masyarakat untuk memajukan pendidikan dan pada tim dapat mendorong oleh pemerintah, umpamanya keringan pajak atau dana imbangan. 11 Berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 dan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dana pendidikan selain gaji pendidikan dan biaya pendidikan kedinasan mendapat alokasi minimal 29 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Daerah APBN dan APBD. Pembiayaan pendidikan sebesar 20 itu memang seharusnya dipenuhi dari anggaran belanja dan bukan dari anggaran pendapatan. Selanjutnya, hal yang perlu dilakukan adalah menjabarkan anggaran pendapatan 20 tersebut sesuai dengan jalurnya. Hal ini dapat dilihat gambar dibawah ini: Dalam situasi bagaimana pun, negara tidak boleh melepaskan tanggung jawabnya terhadap pembiayan pendidikan. Pada sisi lain, negara melalui pemerintah harus terus mensosialisasikan pembiayaan pendidikan dengan mengacu pada standar baku, terutama tentang komponen pendidikan, proses-mengajar, kurikulum, dan target kompetensi lulusan. Pembiayaan pendidikan harus ditata penggunaannya karena selain dari dana APBNAPBD, dana pendidiakn juga bisa dipungut dari masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan. Dana yang bersumber dari APBN dan masyarakat harus diatur tentang pemungutannya, bagaimana menggunakannya, kemudian mempertanggungjawabkannya. Pengaturan tetang pengelolaan pembiayaan pendidikan agar memiliki dasar hukuman yang kuat perlu diatur setingkat Peraturan Pemerintah PP. 12 11 Departemen Pendidikan, Sumber-sumber Pembiayaan,Jakarta: Diktorat Jendral Kebudayaan dan badan Pengembangan Pendidikan, hal21-23 12 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, Jakarta: Penerbit Erlangga, hal. 162 Pendanaan Hasil penerimaan untuk umum pemerintah pada dasarnya merupakan sumber yang terpenting untuk pembiyaan pendidikan, dalam hal ini semua penerimaan pemerintah disemua tingkat pemerintahan baik pajak, bantuan luar negeri maupun pinjaman oleh pemerintah. Pemerintah khusus diperuntukan pendidikan dalam pembahasan ini. Termasuk dalam golongan ini bantuan atau pinjaman luar negeri diperuntukkan pendidikan seperti UNICEF, UNESCO. Pinjaman dari Bank dunia dan sebagainya, usaha pendidikan seperti pajak-pajak yang sebagian atau seluruhnya diperuntukkan sekolah. Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan, demikian pula sekolah. Soal-soal yang menyangkut keuangan sekolah pada garis besarnya berkisar pada: uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan SPP, uang kesejahteraan personel dan gaji serta keuangan yang berhubunagan langsung dengan penyelenggaraan sekolah seperti perbaikan sarana dan sebagainya. 13

6. Prinsip-prinsip Dasar Formula Pembiayaan yang Baik

Terdapat empat prinsip kunci dalam rumusan pembiayaan yang diperbaharui, pertama, metode pembiayaan sekolah sangat diperlukan untuk mengetahui “foundation level” atau standar pembiayaan minimal secara nasionalberdasarkan penghitungan per siswa untuk menjamin diselenggarakannya pendidikan yang “memadai” untuk setiap anak. Prinsip ini secara otomatis juga menyediakan keadilan yang lebih besar di antara siswa, keluarga, dan kabupatenkota. Kedua, metode pembiayaan yang diuraikan dalam rumusan tersebut juga perlu mengundang unsure-unsur yang menjamin efesiensi pendidikan dan efesiensi ekonomis yang lebih besar, dan mengurangi pemborosan 13 Drs. B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta 2004 , Cet ke-I, h 131 • 20 APBN dan 20 APBD • Swadaya • Publik Prevate Parnership • Pinjaman Domestik luar negeri • Hibab Kurikulum Infrastruktur Peserta didik Pendidik Teknologi Pendidikan Ekstrakulikuler Fasilitas pendukung