dalam penggunaan sumbe-sumber keuangan. Lebih transparan dan sederhana dalam metode pembiayaan pendidikan merupakan suatu langkah kunci sehingga
orangtua dan guru dengan mudah dapat mengetahui jumlah yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk setiap siswa. Menyusun pembiayaan atas dasar per siswa
dengan jumlah siswa sesuai dengan, rata-rata kehadiran setiap harinya merupakan langkah kunci lainnya. Tanpa ini sejumlah besar pendapatan pemerintah pusat
akan sangat mungkin diselewengkan maupun diboroskan. Ketiga, sistem pembiayaan sanagt perlu menyediakan insentif keuangan untuk mendorong
kabupatenkota agar membantu dalam pembiayaan pendidikan. Ini karena tingkat standar pembiayaan “memadai” yang disediakan oleh pemerintah pusat jumlahnya
masih sangat minimal. Keempat, investasi pelayanan umum secara keseluruhan pada bidang pendidikan oleh Pemerintah Indonesia sekarang ini juga sangat
rendah menurut standar internasional. Investasi pendidikan perlu pada tingkat yang mampu menyediakan pendidikan yang lebih memadai untuk setiap siswa.
Juga dari segi efisiensi, karena nilai balik rate of returns pada pendidikan dasar sangat tinggi di Indonesia, dan nilai balik non-ekonomis, pendidikan dan efek
berantai spill-overs juga lebih tinggi dari pada yang sering disadari, pendidikan perlu diberi prioritas yang lebih tinggi dalam dukungan dan keputusan-keputusan
fiscal untuk mencapai tujuan pembangunan. Banyak siswa masih tanpa buku, dan wajib belajar 9 tahun, serta pembangunan sumber daya manusia secara umum
masih belum tercapai. Hal ini sebagian disebabkan oleh terjadinya krisis keuangan tetapi, tetapi sebagian juga disebabkan karena sistem pembiayaab pendidikan.
7. Klasifikasi Biaya Pendidikan
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjukan efektifitas dan efesiensi pengelolaan
pendidikan.Uang merupakan bagian yang sangat penting bagi setiap lembaga atau organisasi termasuk sekolah tanpa uang semua kegiatan tidak mungkin dapat
berlangsung. Biaya uang dari suatu kegiatan ekonomi adalah biaya riil
dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan seperti gaji tenaga kependidikan
dan gaji tenaga non pendidikan, biaya bahan dan peralatan serta biaya gedung. Sedangakan biaya kesempatan yang sering disebut sebagai biaya alternatif adalah
biaya uang yang hilang karena sumber daya tersebut dialokasikan untuk penyelenggaraan pendidikan. Hal ini berarti bahwa biaya uang ini mempunyai
penggunaan alternative di bidang yang lain di luar pendidikan, sehingga nilai yang hilang sebagai akibat melakukan pembiayaan pendidikan tersebut sebagai biaya
kesempatan, jenis biaya ini memiliki teknik tersendiri dan jenis biaya ini tidak merupakan cangkupan analisis.
Klasifikasi biaya yang lain adalah biaya langsung oleh murid, biaya oleh sekolah maupun pemerintah. Biaya langsung murid adalah biaya riil yang
dikeluarkan oleh murid untuk kegiatan proses belajar mengajar. Biaya langsung oleh sekolah adalah biaya yang langsung dikeluarkan aleh sekolah sebagai akibat
dari kegiatan pendidikan. Selain klasifikasi tersebut, biaya juga bisa dilihat dari biaya lancer
recurren Cost atau biaya kapital capital cost. Biaya lancer adalah biaya yang dikeluarkan untuk jangka waktu pendek dan relatif sering kali bisa diperbaharui
atau habis pakai perisable cost. Biaya Kapital adalah biaya investasi yang dikeluarkan untuk jangka waktu yang relative panjang dan peralatan, biaya
penyelenggaraan dan pembinaan difokuskan ke biaya lancer. Dalam kaitanya dengan dana pendidikan, Thomas 1985 mengungkapkan
adanya klasifikasi dana dalam pendidikan seperti di bawah ini:
a. Dana Langsung dan Dana Tidak Langsung
Dana langsung ialah segala pengeluaran yang secara langsung menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dana tidak langsung ialah
pengeluaran yang secara langsung menunjang proses pendidikan, tetapi memungkinkan proses transportasi ke sekolah, biaya jajan, biaya
kesehatan dan harga kesempatan.
b. Dana Masyarakat dan Dana Pribadi
Dana masyarakat ialah dana yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk pendidikan, baik melalui sekolah maupun melalui pajak yang
dihimpun oleh pemerintah kemudian digunakan untuk membiayai
pendidikan. Dan pribadi ialah pengeluaran keluarga untuk pendidikan atau dikenal juga pengeluaran rumah tangga.
c. Dana Bentuk Uang dan Dana Bukan Bentuk Uang
Dalam konteks perencanaan pembiayaan pendidikan, pemahaman terhadap berbagai aspek pembiayaan pendidikan sangatlah penting.
Pemahaman dimaksud merentang dari hal-hal yang sifatnya mikro satuan pendidikan hingga yang makro nasional, antara lain meliputi
sumber-sumber pembiayaan pendidikan, system dan mekanisme pengalokasiannya, efektifitas dan efesiensi dalam penggunannya,
akuntabilitas hasilnya yang diukur dari perubahan-perubahan kuantitatif dan kualitatif.
14
B. Implementasi Pembiayaan Pendidikan
Sumber-sumber keuangan sekolah dapat diklasifikasikan kedalam beberapa bagian, yaitu: 1 penerimaan dari masyarakat, 2 penerimaan dari
siswa atau orang tua murid, 3 penerimaan dari pemerintahan, 4 penerimaan dari pengusaha.
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik
berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap. Dalam Oxford Advance Learner’s Dictionary dikemukakan bahwa implementasi adalah
:”put something into effect ”penerapan sesuatu yang memberikan efek atau dampak.
Implementasi biaya pendidikan meliputi biaya langsung direct cos dan biaya tidak langsung indirect cost. Biaya langsung terjadi dari biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji, guru,
baik yang dikeluarkan pemerintah, orang tua, maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang earnig forgone dalam
14
Dedi Supradi, Satuan Biaya Pendidikan dasar dan Menengah, Bandung, PT Rosdakarya, 2003 , h. 4