melalui pajak yang dihimpun oleh pemerintah dan digunakan untuk membiayai pendidikan.
4
Menurut Departemen Pendidikan Nasional biaya pendidikan adalah seluruh pengeluaran yang berupa sumber daya input baik berupa barang
atau berupa uang yang ditujukan untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar.
Selain klasifikasi tersebut diatas, biaya juga diihat dari biaya lancar recurrwnt cost dan biaya kapital copital cost. Biaya lancar adalah biaya
yang dikeluarkan untuk jangka waktu pendek dan relatif, seringkali bisa diperbaharui atau habis dipakai persable cost.
5
Menurut Indra Bastian, biaya pendidikan adalah upaya mengumpulan dana untuk membiayai operasional dan pengembangan sektor pendidikan.
6
Sedangkan menurut Abbas Ghazali, biaya pendidikan dapat didefinisikan nilai rupiah dari seluruh sumber daya Input yang digunakan untuk kegiatan
pendidikan.
7
Biaya-biaya pendidikan yang dibelanjakan oleh murid, atau orang tuakeluarga dan biaya kesempatan pendidikan dalam penelitian ini tidak
termasuk dalam pengertian biaya pendidikan yang bersifat nonbudgetair. Pengertian pembiayaan pendidikan yang bersifat budgetair, yaitu biaya
pendidikan yang diperoleh dan dibelanjakan oleh sekolah sebagai suatu lembaga. Akan tetapi biaya pendidikan yang bersifat budgetair yang dapat
diartikan biaya pendidikan yang diperoleh dan dibelanjakan untuk kemudian direncanakan, dikelola dan diawasi oleh sekolah sebagai suatu lembaga.
Dari pengertian diatas tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa biaya pendidikan merupakan seluruh pengeluaran yang bersumber daya baik
berupa barang ataupun uang yang ditunjukan untuk menunjukan proses belajar mengajar dalam penyelenggaraan pendidikan.
4
Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, cet. 4. hal.4
5
Departemen Pendidikan Nasional, Pengkajian Pembiayaan Pendidikan Dari Masa Ke Masa, Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Nasional,1999, hal. 5
6
Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, Jakarta: Penerbit Erlangga, hal. 160
7
Departemen Pendidikan Nasional, hal. 11
Artinya, biaya-biaya pendidikan yang bersifat budgetair dan nonbudgetair termasuk dalam pengertian biaya pendidikan dalam arti yang luas.
Dalam Anggaran pemerintah APBN, APBD propinsi, maupun APBD kabupatenkota harus menjamin pemenuhan biaya tetap, sedangkan untuk
memenuhi komponen biaya tidak tetap dirancang mekanisme bantuansubsidi, baik yang berupa blok grant maupun specific grant, bahkan
juga dana hibah bersaing. Standar-standar inilah yang akan menjadi alat ukur bagi stakeholders untuk menilai efektivitas alokasi anggaran
pendidikan. DPRD dapat menggunakannya untuk menilai kinerja eksekutif, masyarakat dapat menggunakan untuk menilai kualitas pelayanan
pendidikan. Di sisi lain, evaluasi perencaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyaluran anggaran perlu dilakukan secara sinergis dan integratif antara
stakeholders. Untuk mewujudkan kondisi ini, perlu dibangun rasa saling percaya, baik internal pemerintah maupun antara pemerintah dengan
masyarakat. Keterbukaan, partisipasi, dan akuntabiliti dalam penyelenggaraan pendidikan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pembiayaan, hingga pengawasan menjadi kata-kata kunci untuk mewujudkan efektivitas pembiayaan pendidikan.
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak,
baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap. Dalam Oxford Advance Learner’s Dictionary dikemukakan bahwa
implementasi adalah :”put something into effect ”penerapan sesuatu yang memberikan efek atau dampak.
Implementasi biaya pendidikan meliputi biaya langsung direct cos dan biaya tidak langsung indirect cost. Biaya langsung terjadi dari biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya
transportasi, gaji, guru, baik yang dikeluarkan pemerintah, orang tua, maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan
yang hilang earnig forgone dalam bentuk biaya kesempetan yang hilang opportunity cost yang dikorbankan oleh siswa selama belajar.
8
3. Pengelolaan Pembiayaan
Untuk mengukur biaya pendidikan melalui konsep biaya pendidikan sifatnya lebih komleks dari keuntungan, karena komponen biaya terdiri dari
lembaga jenis dan sifatnya. Biaya pendidikan bukan hanya berbentuk uang atau rupiah, tetapi juga dalam bentuk biaya kesempatan opportunity coct.
Biaya kesempatan ini sering disebut “income forgone”. Income forgone yaitu potensi pendapatan bagi seorang siswa selama ia mengikuti pelajaran
atau menyelesaikan studi. Ditinjau dari sudut human capital SDM sebagai unsur modal,
pendidikan diperhitungkan sebagai faktor penentuan keberhasilan seseorang, baik secara sosial maipun ekonomi. Nilai pendidikan merupakan aset modal,
dimana pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pendidikan adalah upaya pengumpulan dan untuk membiayai operasianal dan
pengembangan sektor pendidikan. Pendidikan merupakan unsur utama pengembangan SDM. SDM dianggap lebih bernilai apanola sikap, prilaku,
wawasan, kemampuan, keahlian, serta keterampilan sesuai dengan kebutuhan sebagai bidang dua sektor. Pendidikan merupakan salah satu alat
pengubah karakter manusia. Dengan pendidikan, manusia dapat mengetahuai segala sesuatu yang tidak atau belum diketahuai sebelumnya.
Pendidikan merupakan hak seliruh umat manusia. Hak untuk memperoleh pendidikan harus diakui oleh kesempatan dan kemampuan serta
kemaunanya. Denagn demikian, peranan pembiayaan pendidikan terlihat jelas dalam peningkatan kualitas SDM agar sejajar dengan manusia lain.
Baik secara regional otonomi daerah, nasional, maupun internasional global.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengelolaan adalah proses, cara, perbuatan mengelola, proses melakukan kegiatan tertentu dengan mengarahkan
8
Nanang Fattah, Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001 , Cet Ke-1, h. 47
tenaga orang lain, proses yang membantu merumuskan kebijakansanaan dalam tujuan organisasi, proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang
terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolan meliputi
banyak kegiatan dan semuanya itu bersama-sama menghasilkan suatu tujuan akhir, yang diberikan informasi bagi penyempurnaan kegiatan. Penganggaran
merupakan bagian dari pengelolaan pembiayaan yang merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran budget. Budget merupakan rancangan oprasional
yang dinyatakan secara kualitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga dalam kurun
waktu tertentu, oleh karena itu dalam anggaran tergambar kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh suatu lembaga. Penyusunan anggaran merupakan langkah-
langkah positif untuk merealisasikan rencana yang telah disusun. Kegiatan ini melibatkan pimpinan tiap-tiap unit organisasi.
4. Komponen dan Sumber Dana Pembiayaan.
Komponen biaya pendidikan ditentukan oleh komponen-komponen kegiatan yang menunjang proses pendidikan di suatu sekolah. Komponen tersebut
meliputi kesejahteraan pegawai seperti gaji pokok, tunjangan-tunjangan, honor menguji dan membuat soal dan penghasilan lainnya yang sah, sarana dan
prasarana seperti ruang belajar, ruang laboratoium, ruang perpustakaan, ruang kantor, dan tempat ibadah, pelaksanaan pelajaran seperti buku paket, media
pendidikan, bahan dan alat laboratorium, komputer, dan alat-alat tulis kantor. Sebagai diketahui bersamana bahwa dalam manajemen keuangan
didalamnya terdapat kegiatan pembiayaan pendidikan, yang harus dilaksanakan dengan baik dan teliti, oleh karena itu perlu diketahui beberapa konsep dari
pembiayaan pendidikan sebagai berikut: a.
Pembiayaan Financing Pembiayaan Financing adalah bagaimana dana atau sumber dan
bagaimana menggunakan dana itu dengan memanfaatkan rencana biaya standar, memperbesar modal kerja, dan merencanakan kebutuhan
masa datang.
b. Keuangan finance
Urusan keuangan pada suatu institusi, seperti pada lembaga pendidikan, tidak saja mencangkup uang pembayaran yang sah, tetapi
juga kredit bank, definisi dari keungan itu sendiri adalah seni untuk mendapatkan alat pembayaran.
c. Penganggaran Badgeting
Anggaran adalah sebuah rencana pengeluaran dari penerimaan sekolah dikemudian hari dalam jangka waktu satu tahun.didalam anggaran
terdapat proses perencanaan dalam pemilihan langkah-langkah dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Sumber Pembiayaan Pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan di Indonesia, telah diatur dalam Undang- Undang Republik Indonesia No: 20 tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan
Nasional pada pasal 47 ayat 1dan 2 berbunyi: Ayat 1: “ Sumber pendanaan pendidikan di tentukan bedasarkan
prinsip keadilan, kecukupan, dan berkelanjutan.”Ayat 2: pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat mengerahkan sumber daya yang ada
sesuai dengan peraturan perundang- undang yang berlaku.
9
Sumber pembiayaan pendidikan berasal dari pemerintah, orang tua dan masyarakat hal ini sesuai dengan undang-undang SISDIKNAS 2003. esensi
dari sumber pembiayaan mencerminkan bahwa pembiayaan pendidikan tanggung jawab bersama, oleh karna itu peran serta orang tua dan masyarakat
di pertarukan dalam menunjang proses pendidikan.
10
a. Hasil Penerimaan Umum
Sumber-sumber Biaya Pendidikan dapat dibagi menjadi empat, yaitu
Pada dasarnya merupakan sumber yang terpenting untuk pembiayaan pemdidikan. Termasuk dalam golongan ini semua
penerimaan pemerintah disemua tingkat pemerintahan, baik pajak, bantuan luar negeri, maupun pinjaman dari pemerintah. Besarnya
9
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, Jakarta ;Sinar Grafika, 2003 , h. 23-24
10
Jaenudin, Repormasi Pendidikan Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2008,hal.109
biaya pendidikan dan penerimaan pemerintah tersebut ditentukan oleh aparat keuangan pemerintah ditingkat pusat maupun daerah yang
dipertimbangkan berdasarkan atas proritas-proritas pendidikan dibandingkan dengan kegiatan pemerintah dibidanglain. Pengeluaran
untuk pendidikan dapat diperbesar hanya bila penerimaan pemerintah meningkat atau bila bagian yang diperuntukan pendidikan
ditingkatkan, namun hal ini keduanya tidak gampang dilaksanakan dinegara-negara yang sedang berkembang, karena terbatasnya
kapasitas perpajakan, belum berkembangnya sistim fiscal serta banyaknya kebutuhan disemua bidang lain.
b. Penghasilan Pemerintah khususnya diperuntukan Pendidikan.
Meskipun itu merupakan dari penerimaan pemerintah, perlu dipisahkan dalam pembahasan ini. Termasuk dalam golongan ini
bantuan atau pinjaman luar negri yang diperuntukan untuk pemerintah, seperti UNICEF atau UNESCO, pinjaman dari Bank Dunia dan
Sebagainya usaha khusus pemerintah untuk mengumpulkan dana pemerintah seperti pajak-pajak khusus yang sebagian atau seluruh
hasilnya diperuntukan sekolah.
c. Iuran Sekolah
Yang termasuk dalam golongan ketiga ini ialah pembayaran orangtua murid langsung kepada sekolah, berdasarkan jumlah anak
mereka yang dididik disekolah tersebut. Keputusan mengenai sekolah yang mana anak mereka akan didik da apakah iuran disekolah itu akan
dibayar adalah hak orangtua murid, walaupun jmlah iuran itu biasaya itentukan oleh pemerntah, sekolah atau yayasan. Peranan orang tua
murd dala menentukan jumlah-jumla itu biasanya terbatas kepada keanggotaan badan sekolah, yayasan, POMG, dan sebagainya.
d. Sumbangan-sumbangan Sukarela Lainnya.
Sumbangan sukarela termasuk sumbangan perseorangan, sumbangan dari masyarakat, panti derma atau badan agama baik dalam
negeri maupun luar negeri, berupa uang tunai, barang atau jasa, hadiah-