BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIK DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
Dalam bab II ini akan dijabarkan tentang kajian teori yang terkait dengan Pembelajaran matematika, Pendekatan Active Learning, dan Sikap Asertif.
A. Deskripsi Teoritik
1. Pembelajaran Matematika
Sebelum menjelaskan tentang pengertian pembelajaran matematika, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai pengertian belajar. Istilah belajar
dewasa ini sudah cukup populer di telinga kita. Bahkan banyak orang beranggapan bahwa belajar adalah mencari ilmu pengetahuan atau menuntut
ilmu. Apabila kita bertanya kepada orang lain tentang arti dari kata belajar maka kita akan mendapatkan berbagai macam jawaban. Dari kenyataan tersebut tentu
terdapat banyak definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut.
Menurut Morgan, “belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman.”
7
Menurut Winkel, “belajar adalah aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Perubahan itubersifat secara relatif konstan dan berbekas.”
8
Hal serupa juga dikatakan oleh M. Dalyono dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan, “belajar adalah suatu usaha atau
kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,
keterampilan dan sebagainya.”
9
7
H. Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar
, Bandung: CV. Alfabeta, 2006 cet. Ke-4 h. 13.
8
Indoskripsi, Upaya Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran RME Realistics Mathematic Education
, dari: http:one.indoskripsi.comnode7014
9
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005, cet. Ke-3 h. 49.
Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku, ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang menetap pada seseorang,
yang terjadi secara berkesinambungan untuk mencapai tingkat kedewasaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “pembelajaran adalah proses,
cara atau menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.”
10
Menurut Coey, “pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja
dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu,
pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.”
11
Sedangkan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional RI No. 20 tahun 2003,
“pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.”
12
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan menggunakan proses yang sengaja dirancang
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kata matematika berasal dari bahasa Yunani yaitu mathematike. Kata tersebut
berasal dari kata mathema yang berarti sains, ilmu pengetahuan atau belajar. Juga mathematikos yang diartikan sebagai suka belajar.
13
Sedangkan Kline 1973 mengatakan bahwa “matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri
yang dapat sempurna karena dirinya sendiri tetapi adanya matematika membantu manusia dalam memahami dan menguasai masalah sosial, ekonomi dan alam.”
14
Jadi pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan yang dirancang untuk membantu siswa dalam mempelajari dan memahami materi-materi
matematika. Matematika yang diberikan di sekolah memiliki tujuan untuk membantu siswa mempersiapkan diri agar sanggup menghadapi perubahan
dunia yang selalu berkembang.
10
Syarifudin, Pembelajaran Matematika di SD, dari: http:syarifartikel.blogspot.com200811pembelajaran-matematika-di-sd.html
11
H. Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran…, h. 7.
12
Departemen Pedidikan Nasional, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional SISDIKNAS 2003, Jakarta: Citra Umbara, 2003, h. 7.
13
HJ. Sriyanto, Strategi Sukses Menguasai Matematika, Yogyakarta: Indonesia Cerdas, 2007, cet. 1, h. 12.
14
H. Erman Suherman, dkk., Strategi pembelajaran Matematika dan Kontemporer, Bandung: UPI, 2003, h.17.
2. Pendekatan Active Learning