Untuk menguji apakah kedua kelas tersebut homogen, adalah berdasarkan hasil skala yang diperoleh pada pretest baik pada kelompok eksperimen maupun pada
kelompok kontrol, penempatan kelas siswa oleh sekolah adalah secara random sampling
dan tidak berdasarkan Nilai Ebtanas Murni NEM, dan nilai rata-rata matematika pada kedua kelompok tersebut tidak jauh berbeda.
Penelitian ini menggunakan model Randomized Control Group Postest Design, seperti dinyatakan sebagai berikut:
44
Tabel III. 1. Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan Post Test
R E X
E
Y R C
X
C
Y Keterangan:
R = Proses pemilihan subyek secara acak
E = Kelompok eksperimen
C = Kelompok kontrol
X
E
= Perlakuan pada kelompok eksperimen X
C
= Perlakuan pada kelompok kontrol Y
= Skala yang diberikan kepada kedua kelompok
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, populasi target dalam hal ini adalah siswa SMP Binong Permai, sedangkan populasi terjangkau yaitu seluruh siswa kelas
VIII SMP Binong Permai yang terdaftar di sekolah tersebut pada semester genap tahun ajaran 20072008.
44
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, Cet ke-4. h. 115
Sedangkan sampel diambil dari populasi dengan teknik cluster random sampling
, yaitu pengambilan unit siswa sebanyak 2 kelas dari 3 kelas yang ada. Dari 2 kelas tersebut di undi kelas mana yang menjadi kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Dalam penelitian ini, kelompok kontrol terpilih adalah kelas VIII A dan kelompok eksperimen adalah kelas VIII C dengan jumlah siswa sebanyak 42 orang
untuk masing-masing kelompok.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengukur sikap asertif siswa digunakan langkah-langkah sebagai berikut, pertama
: definisi konsep; kedua: definisi operasional, dan ketiga: membuat kisi-kisi instrumen.
1. Definisi Konsep Secara konsep sikap asertif adalah sikap dimana seseorang mampu
mengemukakan pendapat, pikiran, dan perasaannya serta mempertahankan haknya secara jujur dan terbuka tanpa bertindak agresif ataupun melecehkan
orang lain. 2. Definisi Operasional
Untuk mengukur sikap asertif siswa digunakan skala Likert yaitu skala sikap yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial.
45
Skala ini menilai dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan atau pernyataan kepada responden.
Kemudian responden diminta memberikan pilihan jawaban dalam skala ukur yang telah disediakan. Skala sikap asertif terdiri dari 48 item. 24 item
merupakan pernyataan positif dan 24 item merupakan pernyataan negatif. Jawaban diberi rentang nilai 1 sampai 4. Nilai 4 sampai dengan 1 untuk
pernyataan positif dan sebaliknya nilai 1 sampai dengan 4 untuk pernyataan negatif. Dengan demikian skor maksimal yang diperoleh 192 dan skor minimum
adalah 48. 3. Kisi-kisi Instrumen
45
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung: CV. Alfabeta, 2006, cet. 5, h. 87.
Kisi-kisi skala sikap asertif dapat dilihat pada tabel III. 2. sebagai berikut:
Tabel III. 2. Kisi-Kisi Skala Sikap Asertif
Nomor Item No.
Dimensi Indikator
Positif Negatif
Jumlah
1 Appreciation
Kemampuan mengungkapkan
perasaan 33, 43, 22,
42 16, 37, 17,
13 8
Kemampuan mengemukakan
pendapat 41, 19, 24,
5 1, 4, 20,
31 8
Kemampuan berkomunikasi
secara langsung dan terbuka.
38, 44, 35, 2
6, 21, 28, 23
8 2
Acceptence Kemampuan
menerima keterbatasan
9, 25, 11, 39
29, 36, 14, 47
8 Kemampuan
mempertahankan hak.
10, 48, 8, 3
27, 26, 15, 18
8 3.
Accommodating Memiliki sikap
optimis 12, 34, 32,
46 30, 40, 45,
7 8
Total 24
24 48
E. Kontrol terhadap Validitas Internal