Skor sikap asertif siswa setelah menggunakan metode pembelajaran

Kategori Sikap Asertif Siswa Kelompok Eksperimen Frekuensi Kategori Sikap Asertif Absolut Prosentase Sikap asertif tinggi 21 50 Sikap asertif sedang 21 50 Sikap asertif rendah Jumlah 42 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa dari 42 orang siswa, terdapat 21 orang 50 siswa termasuk ke dalam kategori sikap asertif sedang atau cukup, terdapat 21 orang 50 siswa termasuk ke dalam kategori sikap asertif tinggi dan tidak ada satupun siswa yang termasuk ke dalam kategori sikap asertif rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat sikap asertif siswa pada kelompok eksperimen setelah perlakuan berimbang antara sikap asertif sedang dengan sikap asertif tinggi.

2. Skor sikap asertif siswa setelah menggunakan metode pembelajaran

konvensional kelompok kontrol Dari data skor sikap asertif siswa kelompok kontrol setelah menggunakan model pembelajaran konvensional diperoleh skor tertinggi 162 dan skor terendah yaitu 100 dengan skor rata-rata X sebesar 127,57 dan simpangan baku 1 S sebesar 14,15 dengan jumlah sampel n sebanyak 42 orang siswa. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa sebanyak 6 orang 14,29 siswa berada pada kisaran skor rata-rata, 13 orang 14,29 siswa berada di atas skor rata-rata, dan 23 orang 54,76 siswa berada di bawah skor rata-rata. Penyajian data dalam bentuk distribusí frekuensi skor sikap asertif siswa kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel IV. 3. dan grafik IV. 2. berikut ini: Tabel IV. 3. Distribusi Frekuensi Skor Sikap Asertif Siswa Kelompok Kontrol Frekuensi No. Interval Batas Bawah Batas Atas Titik tengah i X Absolut Relatif 1. 100–108 99,5 108,5 104 2 4,76 2. 109–117 108,5 117,5 113 10 23,81 3. 118–126 117,5 126,5 122 11 26,19 4. 127–135 126,5 135,5 131 6 14,29 5. 136–144 135,5 144,5 140 7 16,67 6. 145–153 144,5 153,5 149 4 9,52 7. 154–162 153,5 162,5 158 2 4,76 Jumlah 42 100 Grafik IV. 2. Histogram dan poligon Distribusi Frekuensi Skor Sikap Asertif Siswa Kelompok Kontrol Dari hasil perhitungan didapatkan kategori sikap asertif siswa kelompok kontrol setelah pelakuan terlihat pada tabel IV. 4. berikut: Tabel IV. 4. Kategori Sikap Asertif Siswa Kelompok Kontrol Frekuensi Kategori Sikap Asertif Absolut Prosentase Sikap asertif tinggi 16 38,09 Sikap asertif sedang 26 61,91 Sikap asertif rendah Jumlah 42 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa dari 42 orang siswa, terdapat 16 orang 38,09 siswa termasuk ke dalam kategori sikap asertif sedang atau cukup, terdapat 26 orang 61,91 siswa termasuk ke dalam kategori sikap asertif tinggi dan tidak ada satupun siswa yang termasuk dalam kategori sikap asertif rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa pada kelompok kontrol memiliki tingkat sikap asertif yang sedang. Berdasarkan ukuran pemusatan data, rata-rata sikap asertif siswa kelompok kontrol lebih rendah dari rata-rata sikap asertif siswa kelompok eksperimen. Terlihat bahwa rata-rata kelompok eksperimen lebih besar 5,81 dibanding kelompok kontrol. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel IV. 5.berikut: Tabel IV. 5. Nilai Rata-Rata Sikap Asertif Siswa Setelah Perlakuan Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok Nilai rata-rata Eksperimen Kontrol Postest 134,07 127,57 Berdasarkan kategorisasi sikap asertif, terdapat perbedaan jumlah masing- masing kategori pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen terlihat bahwa jumlah siswa yang berada pada kategori sikap asertif tinggi dan kategori sikap asertif rendah seimbang. Sedangkan untuk kelompok kontrol, jumlah siswa yang berada pada kategori sikap asertif sedang lebih banyak daripada kategori sikap asertif tinggi. Untuk lebih jelasnya, kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel IV. 6. sebagai berikut: Tabel IV. 6. Kategori Sikap Asertif Siswa Setelah Perlakuan Kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol Kategori Sikap Asertif Eksperimen Kontrol Sikap asertif tinggi 21 16 Sikap asertif sedang 21 26 Sikap asertif rendah Jumlah 42 42

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh pendekatan reciprocal teaching terhadap kemampuan berfikir kritis siswa dalam belajar Matematika (studi eksperimen SMP Al-Hasra Depok)

1 6 140

Pengaruh pembelajaran aktif teknik guided note taking terhadap sikap siswa dalam belajar matematika aspek afeksi

0 31 168

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan problem centered learning terhadap hasil belajar matematika siswa : quasi eksperimen di SMP Pgri 1 ciputat

1 8 160

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV

1 5 238

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN ACTIVE PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH (PTK Pembelajaran Matem

0 0 16

PENERAPAN METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

0 0 36

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PEMBELAJARAN ISYA : Studi eksperimen kuasi terhadap siswa kelas X Madrasah Aliyah Al-Insan Baleendah Bandung.

0 0 29