Proses pengajaran direncanakan dan dilaksanakan sebagai suatu sistem dimana peristiwa belajar terjadi apabila siswa berinteraksi dengan
lingkungan belajar yang diatur oleh guru dan akan lebih efektif apabila dalam proses pembelajaran menggunakan metode dan teknik yang tepat.
Implikasi dari perangkat asumsi di atas harus tampak dalam dua hal yaitu program pendidikan yang diberikan kepada anak didik atau biasa
disebut dengan istilah kurikulum dan proses pembelajaran sebagai wujud nyata dari kurikulum. Mengingat kurikulum telah ada dan telah dibuat,
sehingga guru dan aparat pendidikan lainnya dapat mengunakannya.
b. Indikator dan Prinsip-prinsip Pendekatan Active Learning
Untuk melihat terwujudnya active learning dalam proses pembelajaran, ada beberapa indikator active learning. Dari indikator ini
dapat diketahui tingkah laku mana yang muncul dalam suatu proses pembelajaran. Indikator tersebut dapat dilihat dari lima segi, yaitu:
19
a. Dari Sudut Siswa 1. Keinginan, kekeberanian menampilkan minat, kebutuhan dan
permasalahannya. 2. Keinginan, keberanian dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam
pembelajaran. 3. Penampilan
berbagai usaha
atau keaktifan belajar dalam
menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai mencapai keberhasilan.
4. Kebebasan untuk melakukan hal tersebut di atas tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
b. Dari Sudut Guru 1. Adanya usaha mendorong, membina gairah belajar dan partisipasi
siswa secara aktif. 2. Guru tidak mendominasi kegiatan pembelajaran.
19
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan…, h. 1196-197.
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar menurut cara dan keadaan masing-masing.
4. Guru menggunakan berbagai jenis metode pembelajaran serta menggunakan berbagai media.
c. Dari Sudut Program 1. Tujuan instruksional serta konsep maupun isi pelajaran sesuai dengan
kebutuhan, minat serta kemampuan peserta didik. 2. Program yang cukup jelas sehingga dapat dimengerti oleh siswa.
3. Bahan pembelajaran mengandung fakta atau informasi, konsep, prinsip dan keterampilan.
d. Dari Sudut Situasi Belajar 1. Adanya hubungan yang erat antara guru dengan siswa, guru dengan
guru dan siswa dengan siswa. 2. Siswa memiliki motivasi yang kuat untuk belajar dan memiliki
kebebasan untuk mengembangkan cara belajar masing-masing. e. Dari Sudut Sarana Belajar
1. Sumber belajar bagi siswa. 2. Fleksibilitas waktu untuk melakukan kegiatan belajar.
3. Dukungan dari berbagai media pembelajaran. 4. Kegiatan siswa tidak terbatas di dalam kelas tetapi juga di luar kelas.
Dengan adanya indikator tersebut, maka akan lebih memudahkan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, setidaknya
memberi rambu-rambu bagi guru dalam melaksanakan active learning. Di dalam pembelajaran yang menggunakan active learning
diperlukan adanya prinsip-prinsip active learning. Prinsip ini hendaknya diperhatikan agar pada saat proses pembelajaran siswa dapat melakukan
kegiatan belajar secara optimal. Beberapa prinsip belajar yang dapat menunjang active learning yaitu stimulus belajar, perhatian dan motivasi,
respon yang dipelajari, penguatan serta pemakaian dan pemindahan. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan sebagai berikut:
20
a. Stimulus Belajar
20
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan…, h.203.
Pesan yang diterima siswa dari guru melalui informasi biasanya dalam bentuk stimulus. Stimulus dapat berbentuk verbal atau bahasa, visual dan
lain-lain. Stimulus ini hendaknya dapat benar-benar mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan guru kepada siswa. Ada dua cara yang
mungkin dapat membantu siswa agar pesan tersebut mudah diterima. Cara pertama perlu adanya pengulangan yang dilakukan oleh guru
sehingga membantu siswa dalam memperkuat pemahamannya. Cara kedua adalah siswa mengulang kembali pesan yang telah disampaikan
guru kepadanya. b. Perhatian dan Motivasi
Perhatian dan motivasi merupakan syarat utama dalam proses pembelajaran active learning. Stimulus belajar yang diberikan oleh guru
tidak akan berarti tanpa adanya perhatian dan motivasi dari siswa. Disini guru bertindak sebagai motivator, pendorong, pemberi semangat
sehingga akan tercipta motif-motif yang positif pada siswa yang dapat ditingkatkan atau dikembangkan.
c. Respon yang Dipelajari Belajar adalah proses yang aktif sehingga siswa harus dilibatkan dalam
berbagai kegiatan belajar dan pembelajaran. Keterlibatan siswa atau respon siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru harus
menunjang tercapainya tujuan instruksional, sehingga siswa mampu mengubah perilakunya seperti yang tersirat dalam rumusan tujuan
instruksional. d. Penguatan
Apabila respon yang diterima siswa yang diberikan oleh guru memuaskan kebutuhannya, maka siswa cenderung untuk mempelajari
tingkah laku tersebut. Penguat tersebut dapat berupa nilai, ganjaran, hadiah dan lain-lain.
e. Pemakaian dan Pemindahan Pikiran manusia mempunyai kesanggupan menyimpan informasi yang
tidak terbatas jumlahnya. Dalam proses belajar mengajar, siswa
dihadapkan pada situasi baru yang menuntut pemecahan masalah melalui informasi yang telah dimiliki sebelumnya.
Proses belajar dan pembelajaran umumnya menempuh dua tahapan. Tahapan pertama adalah perencanaan dan kedua adalah pelaksanaan. Metode
active learning harus memenuhi kedua tahapan tersebut. Guru yang akan
menggunakan metode active learning harus memikirkan hal-hal apa saja yang akan dilakukan dan menuangkannya ke dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP. Dengan berpedoman kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah dibuat, guru harus menciptakan lingkungan
belajar yang mendorong semua siswa aktif. M. Dalyono mengemukakan bahwa beberapa ciri-ciri yang harus
tampak dalam proses belajar dan pembelajaran active learning, diantaranya adalah sebagai berikut:
21
a. Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan belajar bebas namun terkendali.
b. Guru lebih banyak memberikan rangsangan berpikir kepada siswa untuk memecahkan masalah.
c. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa. d. Kegiatan belajar dilakukan secara bervariasi, baik individu maupun
kelompok. e. Hubungan guru dengan siswa layaknya hubungan orang tua dengan anak.
f. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku terkait dengan susunan yang mati, tetapi sewaktu-waktu dapat diubah sesuai dengan kebutuhan siswa.
g. Belajar tidak hanya dilihat dan diukur dari segi hasil tetapi juga dari segi proses belajar.
h. Adanya keberanian dari siswa untuk mengajukan pendapatnya melalui pertanyaan, baik kepada guru maupun kepada teman.
i. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa terlepas dari benar atau salah. Guru harus mendorong siswa agar selalu mengajukan pendapatnya
secara bebas.
21
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan…, h. 201.
Jadi upaya yang dapat dijalankan demi terjadinya proses pembelajaran dengan pendekatan active learning adalah dengan
memperhatikan lingkungan sekolah, ruang kelas dan pengelompokkan siswa.
c. Kelebihan Pendekatan Active Learning