3.  Berikan  stimulasi  secara  kontinyu  untuk  merangsang  siswa  agar  berani menjawab atau berpendapat terutama tentang materi yang diajarkan.
4.  Berikan  reward  kepada  siswa  yang  aktif  dan  berusaha  untuk mengeluarkan pendapatnya di kelas.
5.  Berikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab soal-soal latihan. 6.  Menghargai  pendapat  siswa  meskipun  pendapatnya  masih  kurang  tepat
dan membetulkan dengan cara yang tidak menjatuhkan siswa. 7.  Ciptakan suasana yang menyenangkan selama proses pembelajaran.
Jadi dengan demikian seorang guru dapat menumbuhkan sikap asertif siswa dalam proses belajar dan pembelajaran di sekolah secara berkesinambungan
untuk mencapai prestasi yang optimal.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Asertif
Dalam  pembentukan  sikap  asertif,  ada  beberapa  faktor  yang mempengaruhinya, yaitu antara lain sebagai berikut:
38
1.  Faktor  Intern,  yaitu  pertama;  kurang percaya  diri  untuk  menyampaikan sesuatu  kepada  orang  lain  atau  melakukan  sesuatu.  Sehingga  jika  tidak
tersampaikan  maka  hanya  akan  menjadi  beban  pikiran  dan  perasaan karena  hanya  akan  terpendam  dalam  diri.  Kedua:  ingatan  seseorang,
terkadang seseorang lupa dengan apa yang akan dilakukannya pada saat- saat tertentu, sehingga yang diperbuat tidak lagi mencerminkan kehendak
diri. 2.  Faktor
Ekstern, yaitu
pertama :
lingkungan dapat
mengubah pembentukan  sikap  asertif  seseorang.  Sebagai  contoh  seseorang  ingin
menunjukkan  sikap  asertifnya,  tetapi  karena  adat  istiadat  lingkungan sekitar  yang  cenderung  pendiam  dan  ramah,  justru  akan  dinilai  agresif.
Kedua ; waktu juga menentukan muncul tidaknya sikap asertif seseorang.
Ketiga ; situasi dan  kondisi, faktor ini memiliki  hubungan dengan  aspek
internalseseorang.
e. Pengukuran Sikap Asertif
38
Donny Mardiyanto, Sikap Asertif, dari: http:doni.student.fkip.uns.ac.id200908
Metode yang digunakan untuk pengukuran sikap asertif adalah dengan pernyataan sikap asertif. Untuk mendapatkan hasil yang dipercaya dan
proses yang standar maka diperlukan suatu skala. Skala ini menghasilkan item yang terpilih. Item-item yang membentuk skala disebut statement yang
dapat didefinisikan sebagai pernyataan yang menyangkut obyek psikologi.
39
Pengukuran statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah the methode of summated ratings
atau skala Likert. Karena metode ini biasa digunakan untuk pernyataan dalam jumlah besar. Di dalam memberikan respon, subyek
diizinkan memberi jawaban dalam empat kategori yaitu, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Untuk pernyataan favorable,
kategori sangat setuju diberi nilai 4, setuju diberi nilai 3, tidak setuju diberi nilai 2 dan sangat tidak setuju diberi nilai 1. Sebaliknya untuk pernyataan
unfavorable, kategori sangat tidak setuju diberi nilai 4, sampai ke kategori sangat setuju diberi nilai 1.
Beberapa ahli mengemukakan dukungannya terhadap penggunaan metode of summated ratings
atau skala Likert, karena metodenya valid dan tepat, serta dalam penggunaannya relatif sederhana dan waktu yang digunakan untuk
mengkonstruksikan skala lebih sedikit.
4. Pengaruh Metode Active Learning terhadap Sikap Asertif