Pengolahan Data Analisis Data

F. Pengolahan Data

Setelah kegiatan pengumpulan data, kemudian dilakukan pengolahan data melalui beberapa tahapan, diantaranya: 1. Editing, yaitu kegiatan untuk memeriksa kelengkapan, kejelasan, kesinambungan, dan keseragaman data. 2. Coding memberikan kode data, yaitu merupakan kegiatan mengubah data berbentuk kalimat menjadi kode angka untuk mempermudah pemasukan dan pengolahan data. a. Untuk variabel Keluhan Musculoskeletl Disorders MSDs diberi kode 1 jika responden mengeluh jumlah skor yang dikeluhkan ≥ 1 dan kode 2 jika responden tidak mengalami keluhan. b. Pada variabel risiko pekerjaan, pemberian kode dikategorikan berdasarkan skor akhir REBA yaitu, skor 11-15 = sangat tinggi kode 1, skor 8-10 = tinggi kode 2, skor 4-7 = sedang kode 3, skor 2-3 = rendah kode 4, dan skor 1 = sangat rendah kode 5. c. Variabel umur diberi kode 1 jika umur ≥35 tahun dan kode 2 jika 35 tahun. d. Variabel kebiasaan merokok diberi kode 1 jika merokok ≥ 10 batang rokok per hari dan kode 2 jika 10 batang rokok per hari. e. Variabel masa kerja dikategorikan rendah kode 1, jika masa kerjanya ≥ nilai median dan tinggi kode 2 jika masa kerjanya nilai median. 3. Processing, yaitu memproses data dengan cara meng-entry ke dalam komputer. 4. Cleaning, merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan.

G. Analisis Data

1. Univariat Analisis yang dilakukan untuk melihatmenjelaskan karakteristik serta distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel yang diteliti. 2. Bivariat Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dan dependen dengan melakukan uji Chi Square yang merupakan analisis hubungan variabel kategorik dengan batas kemaknaan α 0,05 estimasi Confidential Interval CI 95. Persamaan Chi Square: O - E X 2 = E Keterangan : X 2 = Chi Square O = Efek yang diamati E = Efek yang diharapkan Metode analisis ini untuk mendapatkan probabilitas kejadiannya. Jika P value 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara kedua variable. Sebaliknya jika P value 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan antara kedua variable.

BAB V HASIL

Dokumen yang terkait

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Sales Promotion Girl (SPG) Pengguna Sepatu Hak Tinggi di Suzuya Medan Plaza pada Tahun 2015

33 205 129

HUBUNGAN ANTARA BEBAN ANGKUT DENGAN TERJADINYA NYERI LUTUT PADA PENAMBANG BELERANG DI PT. CANDI NGRIMBI BANYUWANGI

0 30 22

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan musculosletal disorders pada welder di bagian fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia

2 14 120

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang Tahun 2011

0 15 205

HUBUNGAN POSTUR KERJA DAN FAKTOR LAIN TERHADAP KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDS) PADA SOPIR BUS ANTAR PROVINSI DI BANDAR LAMPUNG

2 18 75

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pengrajin Sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan Kecamatan Cakung Tahun 2013

2 28 147

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 15 199

GAMBARAN DISTRIBUSI KELUHAN TERKAIT MUSKULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA TUKANG SUUN DI PASAR ANYAR BULELENG TAHUN 2013.

0 0 8

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 20

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 2