B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil studi pendahuluan dan uraian latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah yang berkaitan dengan otot skeletal pada pekerja fisik
perlu mendapat perhatian khusus karena dapat menjadi masalah yang cukup serius. Demikian halnya pada kegiatan pengangkutan, dimana aktivitasnya bersifat manual
dan sepenuhnya memerlukan kemampuan fisik, yang tentunya berpotensi menimbulkan gangguan otot skeletal. Kondisi tersebut akan semakin diperparah
dengan adanya kombinasi dari faktor risiko lain yang timbul baik dari pekerja itu sendiri maupun dari lingkungannya. Berangkat dari hal tersebut, penulis tertarik
melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan faktor risiko pekerjaan dengan terjadinya keluhan MSDs pada tukang angkut beban penambang
emas di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak tahun 2010.
C. Pertanyaan Penelitian
a Bagaimana gambaran keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs pada tukang
angkut penambang emas di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak tahun 2010?
b Bagaimana gambaran risiko pekerjaan Berdasarkan metode REBA pada tukang
angkut penambang emas di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak tahun 2010?
c Bagaimana gambaran karakteristik individu umur, kebiasaan merokok, dan
masa kerja pada tukang angkut penambang emas di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak tahun 2010?
d Bagaimana hubungan antara risiko pekerjaan dengan keluhan MSDs pada tukang
angkut penambang emas di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak tahun 2010?
e Bagaimana hubungan antara karakteristik individu dengan keluhan MSDs pada
tukang angkut penambang emas di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak
tahun 2010?
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan faktor risiko pekerjaan dengan terjadinya keluhan Musculoskeletal Disorders
MSDs pada tukang angkut beban penambang emas di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak tahun 2010.
2. Tujuan Khusus
a Diketahuinya gambaran keluhan MSDs pada tukang angkut penambang emas
di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak tahun 2010 b
Diketahuinya gambaran risiko pekerjaan Berdasarkan metode REBA pada tukang angkut penambang emas di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak
tahun 2010 c
Diketahuinya gambaran karakteristik individu umur, kebiasaan merokok, dan masa kerja pada tukang angkut penambang emas di Kecamatan
Cilograng Kabupaten Lebak tahun 2010 d
Diketahuinya hubungan risiko pekerjaan dengan keluhan MSDs pada tukang angkut penambang di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak tahun 2010
e Diketahuinya hubungan antara karakteristik individu dengan keluhan MSDs
pada tukang angkut penambang emas di Kecamatan Cilograng Kabupaten
Lebak tahun 2010
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi InstansiPekerja
Memberi gambaran tentang risiko pekerjaan manual dan kaitannya dengan keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs serta membantu memberi masukan
dan motivasi untuk pekerja dalam melakukan pekerjaan ke arah yang lebih baik.
2. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan serta wawasan penelitian tentang faktor risiko ergonomi di tempat kerja serta diharapkan dapat dijadikan sebagia acuan untuk dilakukan
penelitian selanjutnya.
3. Bagi Akademis
Sebagai referensi tambahan untuk pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan risiko MSDs pada pekerjaan yang bersifat manual.
F. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor risiko pekerjaan dengan terjadinya keluhan Muskuloskeletal Disorders MSDs pada tukang angkut
beban penambang emas di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak karena dicurigai memiliki kombinasi risiko MSDs yang cukup tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan pada
bulan Februari – April 2010, oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan jurusan Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta dengan menggunakan data
primer yang diperoleh langsung dari tempat penelitian dengan desain studi cross sectional
.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Musculoskeletal Disorders MSDs
1. Pengertian
Musculoskeletal Disorders MSDs merupakan sekumpulan
gejalagangguan yang berkaitan dengan jaringan otot, tendon, ligamen, kartilago, sistem saraf, struktur tulang, dan pembuluh darah. MSDs pada awalnya
menyebabkan sakit, nyeri, mati rasa, kesemutan, bengkak, kekakuan, gemetar, gangguan tidur, dan rasa terbakar OSHA, 2000.
Musculoskeletal Disorders MSDs adalah kelainan yang disebabkan
penumpukan cidera atau kerusakan-kerusakan kecil pada sistem muskuloskeletal akibat trauma berulang yang setiap kalinya tidak bisa sembuh secara sempurna,
sehingga membentuk kerusakan cukup besar untuk menimbulkan rasa sakit Humantech, 1995.
MSDs bukanlah merupakan diagnosis klinis tapi merupakan label untuk persepsi rasa sakit atau nyeri pada sistem muskuloskeletal. Keluhan
muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan yang ringan sampai yang sangat fatal. Apabila
otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen, dan tendon.
Keluhan hingga kerusakan inilah yang biasanya diistilahkan dengan keluhan