OR : 9.000 95, CI=1.036-78.168, artinya responden yang berusia lebih atau sama dengan 35 tahun memiliki peluang 9 sembilan kali untuk mengalami keluhan MSDs
dibandingkan pada responden yang berusia kurang dari 35 tahun.
b. Kebiasaan merokok dengan Keluhan MSDs
Tabel 5.9 Distribusi Kebiasaan Merokok Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders
MSDs Pada Tukang Angkut Di Kecamatan Cilograng-Banten Tahun 2010
Keluhan MSDs Total
No. Kebiasaan
merokokhari Mengeluh Tidak
mengeluh N
OR CI 95
P Value
1. ≥ 10 batang
12 80
3 20
15 100 2.
10 batang 26
78.8 7
21.2 33 100
Total 38
79.2 10
20.8 48 100 1.077
0.237- 4.902
1.000
Hasil analisis hubungan kebiasaan merokok dengan keluhan Musculoskeletal Disorders
MSDs pada tukang angkut beban diperoleh bahwa sebanyak 12 dari 15
pekerja 80 dengan kebiasaan merokok ≥ 10 batang per hari adalah termasuk
kategori mengeluh MSDs. Sedangkan pekerja dengan kebiasaan merokok 10 batang per hari yang mengeluh MSDs sebanyak 26 dari 33 pekerja 78.8. Hasil uji statistik
menunjukan nilai Pvalue 1.000, dengan demikian nilai Pvalue lebih besar dari nilai α
0.05 sehingga Ho gagal ditolak, artinya tidak ada perbedaan proporsi keluhan MSDs antara pekerja dengan kebiasaan merokok
≥10 batang per hari dan pekerja dengan kebiasaan merokok 10 batang per hari pada tukang angkut beban di tempat
penelitian.
c. Masa
kerja dengan
Keluhan MSDs
Tabel 5.10 Distribusi Masa Kerja Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs Pada
Tukang Angkut Beban Di Kecamatan Cilograng-Banten Tahun 2010
Keluhan MSDs Total
No. Masa
Kerja Mengeluh
Tidak mengeluh
N OR CI
95 P
Value
1. =37
Bulan 24 82.8
5 17.2 29
100 2. 37
Bulan 14
73.7 5
26.3 19 100
Total 38
79.2 10
20.8 48 100
1.714 0.421-
6.979 0.487
Hasil analisis hubungan masa kerja dengan keluhan Musculoskeletal Disorders
MSDs, diperoleh bahwa sebanyak 24 dari 29 pekerja 82.8 memiliki masa kerja tinggi
≥ 37 bulan dan termasuk kategori mengeluh MSDs. Sedangkan pekerja yang memiliki masa kerja rendah 37 bulan dan termasuk kategori
mengeluh MSDs adalah sebanyak 14 dari 19 pekerja 73.7. Hasil uji statistik menunjukan Pvalue 0.487 dengan demikian Pvalue lebih besar dari
α 5 sehingga Ho gagal ditolak, artinya tidak ada perbedaan proporsi keluhan MSDs antara pekerja
dengan masa kerja ≥37 bulan dan pekerja dengan masa kerja 37 bulan atau dengan
kata lain tidak ada hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan keluhan MSDs pada tukang angkut beban di tempat penelitian.
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Terdapat beberapa keterbatasan dalam
penelitian ini, yaitu : 1.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, sehingga tidak dapat menjelaskan hubungan sebab akibat dan hanya menjelaskan hubungan
keterkaitan. Meskipun demikian, desain ini dipilih karena paling sesuai dengan tujuan penelitian, serta efektif dari segi waktu dan biaya.
2. Pada penelitian ini tidak memasukan variabel lingkungan, karena seluruh
responden bekerja di ruangan terbuka. Namun demikian, pengukuran suhu lingkungan tetap dilakukan untuk mengetahui tingkat paparan yang ada di lokasi
pengangkutan. 3.
Hasil kuesioner sangat dipengaruhi tingkat kejujuran dan tingkat persepsi keluhan, sehingga gambaran karakteristik individu dan gambaran keluhan MSDs
yang diperoleh tergantung dari tingkat kejujuran dan persepsi keluhan yang dirasakan responden.
4. Pengambilan gambar untuk mengukur tingkat risiko pekerjaan tidak dari segala
arah dan tidak pada setiap kegiatan, tetapi hanya pada arah dan pada kegiatan yang diperlukan saja.