Struktur Keorganisasian BAMUSI Islam dan PDIP : studi terhadap aktivitas politik dan pandangan keagamaan baitul muslim Indonesia

Dari tujuan, fungsi dan tugas BAMUSI di atas bisa dilihat bahwa cita-cita untuk membangun Islam terwakili dan terwadahi dalam bentuk bagunan sebuah organisasi besar ini. BAMUSI ingin melakukan kerja nyata yang nantinya akan dirasakan oleh kelompok Islam yang merupakan kelompok mayoritas di Indonesia. Tujuan, fungsi dan tugas BAMUSI akan menjadi pedoman dari semua aktivitasnya dan akan didengungkan ke seluruh daerah-daerah yang merupakan basis-basisnya, mulai dari pusat, daerah, cabang, sampai ranting. 27 BAMUSI akan melakukan sebuah perjuangan yang real, yang akan dirasakan oleh kelompok Islam di nusantara. BAMUSI menjadikan Islam sebagai tujuan untuk membangun karakter bebangsaan yang berdaulat dan bermartabat. BAMUSI dengan semangat Islam-nya akan menjadi kekuatan baru yang akan mewarnai perjalanan Indonesia secara moral dan kebangsaan yang religius dan kokoh. BAMUSI akan melangkah pasti dengan membawa bendera baru dengan menjadikan Islam sebagai ruh perjuangannya.

F. Struktur Keorganisasian BAMUSI

Para pejabat struktural di tubuh BAMUSI merupakan suatu tinjauan yang menarik, karena BAMUSI akan dilihat sebagai organisasi Islam. Bagaimana dengan komposisi dan personalia yang ada dalam BAMUSI. Di dalam SK Penyempurnaan DPP No. 053TAPDPPIII2008 tgl: 18 Maret 2008. 28 BAMUSI adalah suara Islam yang berkebangsaan. Karena dilihat dari Dewan Pembina BAMUSI terdapat tokoh kharismatik Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj dari NU dan dan juga seorang tokoh bangsa Prof. Dr. Syafii Maarif dari Muhammadiyah. Kedua tokoh besar ini sebagai 27 BAMUSI, Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Baitul Muslimin Indonesia; Periode 2007-2012 , h. 61-75. 28 BAMUSI, Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Baitul Muslimin Indonesia; Periode 2007-2012 , h. 17. representasi dari suara Islam. Mengingat kedua tokoh ini adalah tokoh yang berperan di dalam ormas Islam NU dan Muhammadiyah. Sedangkan yang menjabat sebagai Dewan Penasehat, ada pejabatnya yang sudah mencapai gelar doktoral, di antaranya Dr. Faisal Basri, Prof. Dr. H. Muiz Kabri, Dr. H. Marwah M. Diah. MPA. dan lainya yang sudah mencapai gelar master S2. Dilihat dari personalia Dewan Penasehat BAMUSI, menandakan bahwa para pejabat di BAMUSI memiliki kapabilitas dan menguasai secara keilmuan pada bidang sosial, politik dan ekonomi seperti salah satunya adalah Dr. Faisal Basri. Ketua Umum Pengurus Pusat BAMUSI dinahkodai oleh seorang akademisi dan ulama yaitu Prof. Dr. Hamka Haq. Ia juga memiliki pemikiran moderat dan konsern dengan persoalan keislaman. Ia melihat umat Islam sebagai beban yang tidak ringan, dan persoalan ini menjadi tanggungjawab seorang akademisi dan ulama untuk membina dan memperbaiki sesama umat manusia. 29 Hamka juga mengatakan bahwa dunia politik tak ubahnya sebagai sebuah laboratorium sosial dan sebagai seni, karena politik itu sendiri mangandung unsur yang berbeda sehingga perlu untuk sebuah perpaduan atas perbedaan dalam bingkai harmoni dan menghilangkan perbedaan. Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat juga merupakan seorang akademisi yang sudah mencapai gelar doktoral, yang kapabilitas keilmuannya tidak diragukan lagi. Secara umum komposisi di dalam kepengurusan BAMUSI memiliki kepabilitas keilmuan yang mumpuni sehingga eksistensi BAMUSI akan membawa angin segar yang akan dirasakan oleh kelompok Islam secara khusus dan semua masyarakat Indonesia secara umum. BAMUSI memiliki banyak bidang yang harus dikembangkan yang dinahkodai oleh para ahlinya masing-masing. Ada Moh. Said Abdullah, SH, selaku Ketua Bidang 29 Wawancara Hamka Haq, BAMUSI Memperjuangkan Islam Yang Substansial, h. 24 Dakwah, KH. Hasib Wahab, selaku Ketua Bidang Fatwa, Zuhairi Misrawi, Lc., selaku Ketua Bidang Hubungan Antar Agama, dan yang lainnya. 30 Dengan banyaknya bidang dalam kepengurusan di BAMUSI terutama yang terkait dengan pengembangan keagamaan, BAMUSI menjadi sebuah organisasi yang benar-benar memiliki tekad untuk memajukan Indonesia dan umat Islam khususnya di dalam bingkai NKRI yang religius.

G. Hubungan Keorganisasian Baitul Muslimin Indonesia dan PDIP