memperkuat kebangsaan Indonesia dengan semangat toleransi dan membangun bangsa untuk tetap berada dalam kesatuan NKRI.
34
Lebih lanjut Hasyim Muzadi mengatakan, bahwa untuk mengembangkan Islam di Indonesia, khususnya ditujukan pada BAMUSI dalam menjalankan
dakwahnya untuk menghindari betul yang namanya formalisme agama, dan payungnya harus mengedepankan pluralitas, kebhinekaan dan nasionalisme itu
sendiri.
35
c. Abu Bakar Baasyir Tokoh Islam dan Pimpinan Pondok Pesantren
Ngruki
Abu Bakar Baasyir lain lagi. Tokoh yang dibebaskan pada masa Presiden Megawati dari tuntutan hukum dalam kasus terorisme yang dulu menghebohkan ini,
tidak menyangsikan keislaman Taufiq Kiemas karena secara kultural layaknya orang Sumatera mewarisi nilai-nilai itu. Namun, tokoh kharismatis Pondok Pesantren
Ngruki, Solo, itu mengingatkan, merupakan sebuah kekeliruan bila Baitul Muslimin Indonesia yang kelahirannya berkat dorongan Taufiq Kiemas hanya dijadikan
kendaraan politik PDI Perjuangan
.
36
Baginya, BAMUSI atau Islam tidak dijadikan sebagai kendaraan berpolitik dalam tubuh PDIP. Warna dan semangat Islam benar-benar menjadi ruh, dan
semangat untuk membangun kebangsaan terus berkobar dan tidak pernah berhenti. Dan diharapkan juga ke depannya PDIP tidak mendeskriditkan Islam dalam
kebijakan-kebijakan politiknya. Dikhawatirkan olehnya Islam hanya sebagai tameng
34
Bentuk Baitul Muslimin; PDIP Lamar Tokoh NU.
35
M. Rizal Maslan,Baitul Muslimin Tutupi Kekurangan PDIP Soal Islam Abangan, artikel diakses pada 19 Februari 2009 dari http:movie.detikhot.comread20061227182057
36
Afnan Malay,Taufiq Kiemas di Mata Tokoh Islam, artikel diakses pada 12 Februari 2009 dari http:pdi-perjuangan.or.idcontentview733102
atau lip-stick belaka untuk kemudian hanya sekedar meraup simpati Islam dengan tujuan-tujuan politis. Ini yang sungguh-sungguh dikhawatirkan oleh tokoh Islam yang
satu ini. Ia juga mengatakan bahwa dengan adanya BAMUSI PDIP menjadi wadah dan media yang akan mengantarkan kelompok Islam ke situasi yang lebih baik dan
harus benar-benar manyuarakan suara Islam yang sudah memberikan sumbangsih besar bagi Indonesia ini.
d. Taufiq Kiemas Ketua DPP PDI Perjuangan
Tokoh yang satu ini sebagai ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP, mengatakan tidak main-main dengan terbentuknya BAMUSI sebagai sayap kanan
PDIP. Organisasi ini merupakan bukti bahwa Islam dan Nasionalis harus dibangun, dan ini bukan hanya sekedar wacana saja yang mengelinding di PDIP. BAMUSI akan
bekerja keras demi pembangunan Indonesia dengan mensinergikan kelompok Islam dan Nasionalis. Dalam artian bahwa kelompok Islam dan Nasionalis harus disatukan
dalam bingkai kebangsaan demi pembangunan Indonesia ke depan. Baginya, BAMUSI nantinya diharapkan bisa berikhtiar menghimpun semua
kelompok Islam yang sejauh ini direpresentasikan melalui personel pengurusnya. Kalaupun tidak semua organisasi Islam tertampung, tidak atau belum mau bergabung.
aktivitasnya ditujukan menjadi perekat. Agar Islam tidak mudah dijebak perspekstif yang sempit dan melupakan bahwa mereka berada dalam rumah besar yang sama
yaitu Indonesia. Dalam konteks itulah posisi Taufiq Kiemas layak ditempatkan. Dalam peta Islam-Nasionalis ia menjadi semacam mata rantai atau penghubung.
37
Bagi Taufiq Kiemas, BAMUSI merupakan terobosan baru guna melekatkan tokoh-tokoh politik yang ada di PDIP dengan Islam. PDIP tidak akan berdiri dan
37
Malay,Taufiq Kiemas di Mata Tokoh Islam.
berjalan sediri untuk memajukan Indonesia ke depan menuju lebih baik secara kebangsaan, melainkan membutuhkan mitra dan teman untuk perumusan sebuah
langkah strategis demi tercapainya cita-cita founding-fathers. Indonesia tidak akan menjadi besar kalau masih terkotak-kotak dalam
bangunan tertentu dan tidak disatukan dalam bingkai kebangsaan yang kuat. Di sinilah, di dalam BAMUSI Indonesia satu mulai dibangun demi mencapai Indonesia
yang kokoh dengan semangat Islamnya. Bahwa dalam ajaran Islam juga terdapat ajaran cinta akan tanah air. Tanah air harus diperjuangkan walau harus ditebus dengan
nyawa. Dalam Islam memperjuangkan tanah air ditempatkan di tempat yang mulia karena itu sebagai bagian dari iman.
Taufiq Kiemas menambahkan,
bahwa keberadaan BAMUSI lebih
diperuntukkan kepada kebutuhan masyarakat. Selain itu juga BAMUSI dibentuk untuk memperbaiki citra PDIP selama ini. Yang hingga 2006 PDIP dinilai sebagai
partai preman, partai non-Islam, dan juga partai yang berisikan kaum komunis.
38
Diharapkan dengan BAMUSI PDIP menjadi partai yang dekat dan selalu melakukan kemitraan yang kuat dengan Islam demi Indonesia satu yaitu satu kebangsaan yang
kokoh. Sungguh sebuah pemikiran yang cerdas yang dilakukan oleh seorang Taufiq
Kiemas, yang mampu membaca kebutuhan masyarakat yang selama ini tidak terealisasi di internal PDIP. Meskipun sudah lama di internal PDIP ada organisasi
kepemudaan dan juga pengajian, tetapi BAMUSI ini menjadi sesuatu yang lebih formal dan terorganisir secara rapi dan juga tertuang dalam sebuah anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga BAMUSI.
38
Sinarharapan,PDIP Luncurkan Rumah Perempuan, artikel diakses pada 19
Februari 2009
dari http:www.sinarharapan.co.idberita080826pol03.html
Taufiq Kiemas berpandangan bahwa dengan adanya BAMUSI, hubungan kelompok Islam dan nasionalis akan menjadi cair dan bisa melakukan kerjasama
dalam pembangunan di segala bidang, baik itu politik, ekonomi maupun budaya. Kedua kelompok besar ini tentunya bisa bersatu, jikalau mempunyai suara yang sama
yaitu satu kebangsaan Indonesia, kokoh dalam kesatuan NKRI. Tentunya, mempertemukan kelompok Islam dan nasionalis ini adalah tujuan
kita bersama sebagai anak bangsa, karena keduanya merupakan tiang kokoh yang harus dijaga demi mneyelamatkan Indonesia dari rongrongan luar yang tidak senang
dengan kuatnya persatuan Indonesia, dan ingin membelah NKRI.
BAB III AKTIVITAS BAITUL MUSLIMIN INDONESIA
DALAM KANCAH POLITIK INDONESIA
A. Visi dan Misi BAMUSI