langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
51
Kerja nyata untuk masyarakat merupakan langkah besar untuk menolong warga Indonesia di saat kondisi ekonomi
tidak stabil. Setidaknya aktivitas BAMUSI yang bersifat kerakyatan mendapat sambutan baik bagi semua kelangan masyarakat. Akitivitas pro-kerakyatan menjadi
prioritas utama dalam menjalankan aktivitasnya ke depan di dalam kinerja organisasi sayap kanan PDIP ini.
Jelas, bahwa BAMUSI melakukan kinerja dan peran sosial kemasyarakatan lebih intens, karena sejak awal berdirnya BAMUSI bergerak melakukan sosialisasi ke
daerah-daerah yang merupakan basis NU dan Muhammadiyah. Ini semua kerena berangkat dari keinginan untuk melakukan silaturrahim dan membangun tali yang
erat dengan ormas-ormas Islam yang sudah ada dan sudah lebih berpengalaman dan profesional.
52
Dengan tujuan bahwa kerja BAMUSI yang mengarah kepada kerakyatan akan terbangun lebih cepat jika NU dan Muhammadiyah selalu menjadi
mitra dalam pembangunan Indonesia.
D. Aktivitas Politik BAMUSI
BAMUSI secara struktural memang mempunyai garis organisatoris dengan PDIP, oleh karenanya, BAMUSI sudah menjadi keharusan untuk memenangkan PDIP
dalam laga Pemilu 2009. Meskipun dikatakan oleh ketua BAMUSI sendiri bahwa pendirian BAMUSI merupakan langkah murni untuk dakwah islamiyah di dalam
tubuh PDIP. Mengingat para elite yang beragama Islam dalam partai yang mengusung
51
Wawancara Pribadi dengan Ketua Bidang Hub. Antar Agama PP Baitul Muslimin Indonesia, Zuhairi Misrawi, Jakarta, 25 Februari 2009.
52
ANTARA News,PBNU Dukung Dakwah Baitul Muslimin Indonesia, artikel diakses pada 19 Pebruari 2009 dari
http:www.antara.co.idarc2007104pbnu- dukung-dakwah-baitul-muslimin-indonesia
partai sebagai rumah kebangsaan ini sangat minim pengetahuan keagamaannya Islam. Di sinilah kemudian dengan berangkat dari kesadaran yang tulus untuk
mempelajari keislaman, dengan didirikannya BAMUSI dengan sendirinya kualitas keagamaannya menjadi meningkat dan menghilangkan stigmatisasi buruk terhadap
PDIP sebagai Islam abangan. Dalam kiprahnya, BAMUSI menjadi lembaga yang secara emosional
mempunyai tanggungjawab untuk ikut andil dalam dinamika politik di Indonesia, mengingat bahwa BAMUSI secara disadari berada di bawah organisasi besar yaitu di
bawah PDIP. Kenyataannya, ini dialami oleh penulis, ketika penulis menemui salah satu pengurus di BAMUSI, penulis mengalami kesulitan untuk melakukan penelitian
dan dialog langsung, karena sebagian pengurusnya melakukan kampanye politik di daerah-daerah dalam Pemilu calon legislatif 2009.
Ini jelas bahwa bagaimanapun aktivitas di BAMUSI juga berperan dalam politik. Karena BAMUSI yang bentukan PDIP, menjadi tidak etis ketika membiarkan
para calon legislatif yang diusung oleh PDIP dan tidak memberikan dukungan serta dorongan emosional. Sama dengan Pemilu Pilpres mendatang pada 8 Juli 2009. Di
mana PDIP mengusung Megawati untuk capresnya. Dan dengan sendirinya sebagai organisasi di bawah PDIP seharusnya melakukan kerja nyata untuk ikut mendukung
dalam mensukseskan dan mengantarkan pencalonan presiden Megawati yang diusungnya untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia pada Pemilu Pilpres 2009.
53
BAMUSI dalam kampanye politiknya, ikut mensosialisasikan nomor urut PDIP ke daerah-daerah dalam menghadapi Pemilu 2009, yaitu nomor urut 28.
BAMUSI ikut mengenalkan dan mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa PDIP mempunyai tanggung yang besar dalam membangun masyarakat Indonesia terutama
53
Sinarharapan, PDIP Luncurkan Rumah Perempuan.
wong cilik. BAMUSI ikut turun ke masyarakat memberikan dukungan terhadap kesuksesan PDIP dalam Pemilu 2009.
54
BAMUSI juga melakukan aktivitas politik yang intens dan ikut andil dalam pemenangan Pemilu pada 2009. dengan melakukan kinerja yang berkaitan dengan
pencitraan terhadap PDIP yang selama ini mengalami penyusutan dan kekendoran di tubuh PDIP. PDIP sekarang mengalami penyusutan drastis yang pada Pemilu 2004
menjadi partai pemenang. Pada Pemilu 2009 PDIP mengalami penurunan suara sehingga dalam pertarungannya berada di peringkat ketiga di bawah Partai Demokrat
dan Golkar. Ini artinya, bahwa kinerja BAMUSI ke depan harus mulai meyusun langkah-
langkah strategis guna ikut andil dalam politik dengan tidak meningalkan tujuan utamanya sebagai ormas sayap Islam di tubuh PDIP dengan mengembangkan
pemahaman keagamaan tentang keislaman dan kebangsaan. Ini seharusnya berjalan seiring dalam membangun pencitraan baru ke depan di tubuh PDIP untuk memajukan
Indonesia yang berkarakter kebangsaan dan religius. Bagi BAMUSI, bepolitik juga menjadi tujuan untuk membangun kualitas
keagamaan secara utuh dan menyeluruh, dan juga dalam mengembangkan Islam tidak harus berada di dalam partai yang berbasis Islam. Di PDIP juga bisa mengembangkan
pemahaman keislaman. Justru di dalam PDIP ini lah tantangan untuk memajukan Islam benar-benar diperjuangkan dan selalu didengungkan. Seperti yang dilansir oleh
Ketua Pengurus Pusat BAMUSI Prof. Dr. Hamka Haq bahwa umat Islam juga banyak yang berada di luar partai yang berideologi Islam, dan keberadaannya cukup besar
54
Wawancara Pribadi dengan Ketua Bidang Hub. Antar Agama PP Baitul Muslimin Indonesia, Zuhairi Misrawi, Jakarta, 1 Mei 2009.
sehingga baginya, menjadi keharusan juga untuk membinanya sebagai bentuk pengabdian kepada umat.
55
Dalam persiapannya menjelang Pilpres 2009 PDIP membangun citra sebagai partai yang menjunjung nilai-nilai kerakyatan, di mana Megawati yang diusung
sebagai Capresnya untuk meju pada Pilpres mendatang. Setelah beberapa lama PDIP mengadakan koalisi bersama partai-partai yang berhaluan kerakyatan, akhirnya PDIP
menetapkan Prabowo sebagai Wapresnya bersanding dengan Megawati. Partai Gerindra yang memiliki visi membangun ekonomi kerakyatan ditetapkan sebagai
partai yang sehaluan dengan PDIP dan diajak bersama-sama membangun rakyat Indonesia ke depan dengan konsep ekonomi kerakyatan.
Setelah genderang kampanye Pilpres dan Wapres 2009 ditabuh, PDIP dengan Gerindra bergerak dengan cepat membangun opini masyarakat dengan mengadakan
deklarasi pasangan Megawati dan Prabowo yang dikenal dengan sebutan Mega-Pro di daerah Bantargebang yang dikenal sebagai tempat kumuh dan tempat bagi para
pemulung. Dipilihnya Bantargebang sebagai tempat deklarasi PDIP dan Gerindra merupakan langkah awal dan sebagai bukti bahwa kedua partai ini memiliki
komitmen untuk memajukan rakyat Indonesia dengan ekonomi kerakyatan. Dari banyak kegiatan kampanyenya juga Megawati mengunjungi basis-basis
konstituennya yang berada di pelosok-pelosok, dan tidak kalah juga Megawati mengadakan kunjungan ke pondok-pondok pesantren di Jawa Timur seperti yang
dilakukan oleh Capres dan Wapres lainnya. Pesantren merupakan salah satu tempat bagi safari kunjungan kampanyenya. Karena pesantren-pesantren dilihat sebagai
tempat yang memiliki pengaruh besar di masyarakat. Megawati yang pada Pemilu sebelumnya tidak menjadikan pesantren sebagai salah satu agenda safari lawatan
55
Wawancara Hamka Haq, BAMUSI Memperjuangkan Islam Yang Substansial, h.24.
kampanyenya, kini Megawati membuka ruang untuk bisa dekat dengan pesantren- pesantren, seperti juga yang dilakukan oleh sayap Islamya BAMUSI dalam kegiatan
pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan dakwahnya. Megawati mengawali kampanyenya dengan melakukan pendekatan terhadap tokoh-tokoh Islam baik dari
Ormas Islam maupun tokoh-tokoh di pesantren.
BAB IV PANDANGAN BAITUL MUSLIMIN INDONESIA BAMUSI TENTANG ISU-
ISU ISLAM KONTEMPORER
A. Islam dan Nasionalisme