PDIP, partai yang identik sebagai wadah asprirasi kaum abangan ini tampak sedang berusaha mencitrakan dirinya sebagai saluran politik yang siap menampung
aspirasi kaum santri, dan menepis jauh-jauh stigma nasionalis-sekularistik, dengan mendeklarasikan sebuah organisasi sayap politik baru, bernama Baitul Muslimin
Indonesia BAMUSI.
10
Penulis menganggap ini isu penting mengingat problematika perpolitikan di Indonesia sangat fenomenal dan penuh intrik untuk bisa bermain dan menjadi
pemenang dalam pemilu. Pemilu 2009 ini merupakan ajang dimana partai-partai politik memulai dengan pendekatan berbeda mengingat masyarakat Indoensia
sekarang sudah bisa membaca dinamika politik atau partai-partai yang siap bertarung dan akan berlaga di pentas Pemilu 2009.
PDIP, khususnya BAMUSI menjadi kajian menarik bagi penulis untuk mengetahui sejauh mana perhelatan dan dinamikanya dalam berperan sebagai
lembaga sayap kanan Islam yang ada dalam tubuh PDIP. Apakah ini memang menjadi naungan yang real akan dirasakan dan dinikmati oleh kaum Islam atau hanya menjadi
lipstik belaka untuk meraup massa Islam. Karena massa Islam bagaimanapun menjadi suara penentu untuk pendulangan suara yang signifikan.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
BAMUSI merupakan gerakan sayap Islam dalam tubuh PDIP. Dan ini menjadi ketertarikan tersendiri bagi penulis, karena ini merupakan lembaga gerakan baru dan
patut untuk dijadikan kajian politik yang menarik dalam kancah politik Indonesia.
10
Baitul-Muslimin PDIP: Siluet hijau dalam Kanvas Merah? artikel ini diakses pada 9 Pebruari 2009 dari http:muhsinlabib.wordpress.com20070415baitul-muslimin-pdip-siluet-hijau-
dalam-kanvas-merah
Yang mana BAMUSI bagi PDIP sendiri merupakan langkah tepat bahwa untuk menjadi partai yang pluralis, dan seharusnya untuk tetap berada pada prinsip
nasionalismenya yang melekat pada diri PDIP. Saat inilah dimana mata masyarakat Indonesia terbelalak melihat lahirnya
sayap partai yang bernafaskan Islam yang tertuang dalam gerakan BAMUSI. Dalam hal ini penulis bermaksud menulis skripsi seputar sejarah terbentuknya, kapan
deklarasinya dan juga aktivitas politik keagamaan PDIP serta analisa terhadap pandangan keagamaan BAMUSI itu sendiri.
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apa keterkaitan dan hubungan organisatoris BAMUSI dengan PDIP serta aktivitasnya dalam politik keagamaan PDIP? Selanjutnya, penulis juga akan menulis
pemahaman keagamaan perspektif BAMUSI tentang isu-isu keislaman kontemporer seperti fundamentalisme, gender, nasionalisme, terorisme, kemiskinan, dan lain-lain.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk memperkaya dinamika dan khazanah pemikiran politik di
Indonesia. 2. Untuk memberikan gambaran tentang sejarah terbentuknya BAMUSI dalam
tubuh PDIP. 3. Untuk memberikan gambaran tentang aktivitas politik dan aktivitas
keagamaan BAMUSI dalam tubuh PDIP. 4. Untuk memberikan gambaran tentang konsep pemikiran keislaman dalam
tubuh PDIP dalam pandangan BAMUSI.
5. Untuk memenuhi tugas akhir dalam menyelesaikan studi Srata Satu S1 di Universitas Islam Negeri Hidayatullah Jakarta.
D. Metode Penelitian