Jelas, bahwa logo kubah masjid yang terdapat dalam BAMUSI memiliki makna untuk membangun kekuatan sinergis antara islamisme dan nasionalisme.
Karena kedua kekuatan ini memiliki sejarah yang tidak bisa dipisahkan, keduanya memiliki andil dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. BAMUSI dengan logo kubah
masjid-nya mempunyai cita-cita besar yaitu menyatukan kelompok Islam dan nasionalis dan bersama-sama membangun kebangsaan yang kokoh.
Kubah masjid yang dipilih BAMUSI untuk menjadi logonya, otomatis menandakan bahwa PDIP sekarang menjadi pengayom bagi kepentingan Islam. PDIP
dengan BAMUSI-nya akan mengakomodir kepentingan dan suara Islam.
21
Islam adalah agama mayoritas di Indonesia, sehingga PDIP dengan penuh kesadaran untuk
membuka diri menerima Islam sebagai bagian yang penting untuk ikut andil dalam proses kebangsaan ke depan menuju Indonesia yang lebih baik.
C. Asas Jati Diri dan Watak BAMUSI
BAMUSI dalam membangun eksistensinya tidak terlepas dari asas, jati diri dan watak di dalamnya. Dalam sebuah organisasi apapun asas menjadi penting dan
jantung yang akan memompa jalannya organisasi itu, begitu juga di dalam organisasi Islam bentukan PDIP ini. Asas BAMUSI yaitu Pancasila 1 Juni 1945.
22
Asas Pancasila inilah yang menjadi dasar dan jantung bagi BAMUSI dalam berkiprah di
Indonesia yang plural masyarakatnya. Sedangkan jati diri BAMUSI, yang menjadi ciri utamanya yaitu islami, baru
kemudian kebangsaan dan keadilan sosial. Jati diri ini menunjukkan bahwa pertama
21
Baitul Muslimin PDIP Untuk Rangkul Kaum Muslimin, artikel diakses pada 9 Pebruari 2009 pada http:www.kapanlagi.comh0000136420.html
22
Baitul Muslimin Indonesia BAMUSI, Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Baitul Muslimin Indonesia; Periode 2007-2012
Jakarta: BAMUSI. 2007, h. 24.
kali yang akan dibangun oleh BAMUSI yaitu kedekatan dengan kelompok Islam. Bukan hanya itu, ruh Islam di dalam organisasi ini juga akan menjadi mesin
penggerak yang akan mewarnai setiap langkah dalam kebijakan politik, sosial dan keagamaannya.
Selain asas dan jati diri BAMUSI , ada juga watak yang terkandung di dalamnya yaitu, religius, demokratis, nasionalis, terbuka dan kekeluargaan.
23
BAMUSI yang merupakan sayap Islam PDIP, memiliki watak yang juga religius alias islami. BAMUSI memiliki karakter yang mengedepankan religiusitas Islam untuk
membangun langkah-langkahnya ke depan di tubuh organisasi bentukan bentukan PDIP.
Watak demokratis, nasionalis, terbuka dan kekeluargaan juga menjadi ruh dan penting, mengingat bangsa Indonesia adalah plural. Kelima watak itulah yang akan
mengisi setiap langkah BAMUSI ke depan dalam melakukan kerja dan aktivitasnya di tengah-tengah bangsa Indonesia yang plural.
D. Bentuk dan Status BAMUSI
BAMUSI dibentuk sebagai organisasi kemasyarakatan yang berbasis keagamaan dan berwawasan kebangsaan. Basis keagamaan merupakan target baru
BAMUSI untuk melakukan aktivitasnya dengan tetap menyerukan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai kebangsaan. BAMUSI dibentuk untuk membangun keagamaan
yang kuat dan tetap memiliki rasa kebangsaan, cintai akan tanah air Indonesia.
23
BAMUSI, Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Baitul Muslimin Indonesia; Periode 2007-2012
, h. 24.
Sedangkan status BAMUSI merupakan organisasi yang seasas, seideologi dan seaspirasi dengan PDIP.
24
BAMUSI tetap menjadikan PDIP sebagai rujukan penting dan utama tentang hal-hal yang berkenaan dengan nilai-nilai keagamaan dan
kebangsaan. Paham keislaman dan kebangsaan menjadi barometer dalam menggerakkan organisasi masyarakat Islam ini. Keislaman dan kebangsaan harus
menjadi kekuatan yang utuh dalam pembangunan Indonesia di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama.
E. Tujuan Fungsi dan Tugas BAMUSI