Pengertian Efektivitas Hakekat Matematika dan Pembelajaran Matematika

matematika dibandingkan yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain: 1 Fase-fase dalam proses pemecahan masalah yang dikemukan Polya cukup sederhana. 2 Aktivitas-aktivitas pada setiap fase yang dikemukakan Polya cukup jelas 3 Fase-fase pemecahan masalah menurut Polya telah lazim digunakan dalam memecahkan masalah matematika. 25 Menurut Polya, matematika dianggap sulit oleh para siswa dikarenakan terlalu sering dihadapkan pada persoalan kaku, siswa tidak ditekankan terlebih dahulu tentang pemahaman, rencana-rencana yang akan dilakukan agar dapat menyelesaikan soal, mengkaji ulang soal, sehingga soal terlihat oleh siswa sebagai sesuatu yang mudah dan menimbulkan ketertarikan untuk menyelesaikannya. 26 Polya mengelompokan masalah ditinjau dari cara menganalisis masalah tersebut ada dua macam, yaitu: 1. Masalah untuk menemukan, baik teoritis atau praktis, konkret atau abstrak, termasuk teka-teki. Kita harus mencari semua variabel, mencoba untuk mendapatkan, menghasilkan atau mengkontruksi semua jenis objek yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk itu kita harus merumuskan bagian pokok dari masalah, yang nantinya sangat diperlukan sebagai landasan untuk dapat menyelesaikan masalah ini yaitu: Apa yang dicari?, Bagaimana data yang diketahui?, dan Bagaimana syaratnya?. 2. Masalah yang berkaitan dengan membuktikan adalah untuk menunjukan bahwa suatu pernyataan itu benar atau salah dan tidak keduanya. Lebih lanjut Polya mengemukakan bahwa masalah untuk menemukan lebih 25 Leni Marlina, Penerapan Langkah Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Keliling dan Luas Persegi Panjang, Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika, Vol.01, 2013, h. 2. 26 Dwirahayu, op.cit., h.52. penting dalam matematika elementer, sedangkan masalah untuk membuktikan lebih penting dalam matematika lanjut. 27 Berbicara pemecahan masalah tidak lepas dari tokoh utamanya yaitu George Polya. Menurut Polya, solusi pemecahan masalah memuat empat langkah fase penyelesaian. Pertama memahami masalah, tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang diberikan siswa tidak mungkin mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan benar. Selanjutnya merencanakan penyelesaian, fase kedua ini sangat begantung pada pengalaman siswa dalam menyelesaikan masalah. Semakin bervariasi pengalaman mereka, ada kecenderungan siswa lebih kreatif dalam menyusun rencana penyelesaian. Fase berikutnya adalah menyelesaikan masalah sesuai rencana yang dianggap paling tepat. Dan langkah terakhir adalah melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan untuk mengoreksi kembali berbagai kesalahn yang tidak perlu sehingga didapat jawaban yang benar sesuai dengan masalah yang diberikan. 28 Berikut gambaran umum dari kerangka kerja Polya: “First, we have to understand the problem; we have to see clearly what is required. Second, we have to see how the various item are connected, how the unknown is linked to the data, in order to obtain the idea of solution, to make a plan. Third, we carry out our plan. Fourth, we look back at the complete solution, we review and discuss it ”. 29 Yang artinya pertama, kita harus memahami masalah; kita harus melihat secara jelas apa yang diperlukan. Kedua, kita harus melihat bagaimana berbagai objek dihubungkan, bagaimana yang ditanyakan dikaitkan dengan data, yang bertujuan untuk memperoleh ide pemecahan masalah, untuk membuat sebuah rencana. Ketiga, kita melaksanakan rencana kita. Keempat, kita melihat kembali pada keseluruhan solusi, kita meninjau ulang dan membahasnya. Empat langkah penyelesaian yang diperkenalkan Polya yang 27 Endang Setyo Winarni dan Sri Harmini, Matematika untuk PGSD, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010 h. 116-117. 28 Suherman, op.cit., h. 84. 29 G Polya, How To Solve It : A New Aspect Of Mathematical Method New Jersey: Princeton University Press, 1973. h.6. https:notendur.hi.ishei2teachingPolya_HowToSolveIt.pdf