Tahap Perencanaan Deskripsi Data
lancar menyebutkan rumus menghitung luas bangun datar trapesium dan layang-layang karena materi tersebut baru saja diajarkan oleh guru
bidang studi matematika pada pertemuan sebelumnya, sedangkan pada rumus luas bangun datar sederhana lainnya meliputi luas bangun
persegi panjang, persegi, segitiga, dan jajar genjang hanya beberapa siswa yang menjawab benar hampir sebagian siswa masih terlihat
bingung mengingat-ingat, ada yang menjawab tapi masih salah dan tertukar dalam menyebutkan rumusnya, ada yang tidak tahu bahkan
diam saja. Hal ini menunjukan siswa perlu diingatkan kembali pada
materi yang telah dipelajari sebelumnya di kelas 3 dan 4 tentang luas bangun datar. Materi pelajaran yang disampaikan pada pertemuan ini
adalah menghitung luas bangun datar persegi panjang dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar
persegi panjang. Setelah itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengingatkan siswa agar mengeluarkan alat tulis
dan buku matematika yang diperlukan. Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti memulai pelajaran
dengan memperlihatkan media kertas origami yang telah disusun menjadi bentuk bangun datar persegi panjang kemudian meminta
siswa untuk menebak bentuk bangun datar apa yang terbentuk. Serentak semua siswa dengan kompak menjawab “persegi panjang
bu”. Peneliti mengajukan kembali pertanyaan terkait bentuk benda-
benda disekitar ruang kelas yang menyerupai bentuk bangun datar persegi panjang. Beragam jawaban berbeda-beda diungkapkan oleh
siswa secara bersamaan, mulai dari papan tulis, buku, meja, bingkai foto presiden, bendera, pintu jendela, saputangan, taplak meja, tas,
kotak nasi dan sebagainya. Peneliti merespon jawaban siswa dan membenarkan jawaban siswa serta memberikan reward berupa pujian
bagi siswa yang telah mengungkapkan pendapatnya.
Peneliti membagikan ringkasan materi pada siswa untuk dibaca dan dibahas bersama, dilanjutkan menjelaskan materi konsep persegi
panjang dan menghitung luas bangun datar persegi panjang dengan menggunakan rumus. Dari kegiatan tersebut peneliti meminta siswa
mengerjakan contoh soal bentuk cerita yang ada pada lembar materi untuk mencari jawaban dengan cara mereka sendiri dan menyuruh
salah satu siswa yang mau maju kedepan untuk menuliskan hasil jawabannya di papan tulis.
Gambar 4.1 Hasil jawaban siswa
Dengan melihat jawaban yang dipaparkan siswa tersebut, siswa memberikan jawaban tetapi langsung ke hasilnya dengan langkah
penyelesaian yang kurang detail sehingga proses penafsiran dan perhitungannya kurang terlihat walaupun hasil jawabanya benar.
Sehingga kemampuan berpikir kreatif matematis siswa khususnya aspek berpikir terperinci masih terlihat kurang pada cara
pengerjaannya. Proses pembelajaran selanjutnya peneliti mengenalkan dan
menjelaskan strategi pembelajaran pemecahan masalah Polya dengan menerapkan 4 tahapan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal
yang digambarkan pada tabel lembar materi disertai pembahasan tahapan mengerjakannya pada contoh soal dengan menggunakan
langkah Polya. Saat peneliti menjelaskan strategi ini terlihat sebagian
besar siswa masih terlihat bingung karena baru mengenal dan mengetahui strategi pemecahan masalah dengan langkah-langkah
tersebut. Terlihat pada langkah awal yang merupakan langkah penting dalam menyelesaikan soal yaitu memahami masalah siswa masih
bingung mengambil poin-poin penting dari soal untuk menuliskan kembali dengan kata-kata atau pemikiran mereka sendiri mengenai apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Pada langkah kedua, yaitu membuat rencana sebagian besar
siswa juga masih belum memahami apa yang harus dilakukan dalam menuliskan sebuah cara penyelesaian untuk mengerjakan soal,
sehingga peneliti mengarahkan siswa untuk memperhatikan kembali apa yang ditanyakan dalam soal dan mencoba untuk memikirkan
perencanaan penyelesaian soal seperti menggunakan rumus, menggunakan penalaran, membuat gambar maupun menggunakan
persamaan. Sebagian siswa terlihat sudah mulai mengerti saat melaksanakan rencana karena pada langkah ini siswa menyelesaikan
soal dengan melakukan proses perhitungan sesuai cara yang telah ditentukan pada langkah sebelumnya.
Dilangkah terakhir meninjau kembali siswa menunjukan sikap kurang mengerti karena ada siswa mengajukan pertanyaan maksud
dari langkah keempat strategi Polya ini. “bu yang meninjau kembali
itu gimana? ”. Kemudian peneliti menjelaskan kembali bahwa pada
langkah keempat ini siswa diminta untuk selalu mengecek ulang kembali jawaban dengan memeriksa hasil penafsiran dan perhitungan
pada langkah sebelumnya sehingga membuat siswa yakin jika hasil jawaban akhir yang diperoleh benar.
Agar siswa lebih memahami dan dapat mengaplikasikan strategi Polya ini, pada kegiatan elaborasi peneliti membagikan LKS
yang terdiri dari 2 soal essay dan memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal sesuai langkah-langkah yang ada pada lembar soal