23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di MI Al Mursyidiyyah
Pondok Benda Pamulang di kelas V. 2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 20132014.
B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dilakukan peneliti terdiri dari dua siklus
berulang. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan Action Research yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu
praktik pembelajaran.
47
Dalam PTK dipaparkan gabungan definisi dari tiga pengertian kata sebagai berikut:
1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati objek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data dan
informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan merupakan suatu gerak yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian membentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas merupakan sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dan dari guru yang sama pula.
48
47
Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011, h. 58.
48
Ibid., h. 2-3.
Berdasarkan pemahaman terhadap tiga kata kunci tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk
mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan suatu tindakan treatment yang sengaja dimunculkan dalam suatu siklus, dimana
tindakan tersebut dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti atau berkolaborasi bersama orang lain untuk meningkatkan mutu praktik
pembelajaran di kelasnya. Penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau proses belajar mengajar
yang terjadi di dalam kelas dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.
49
PTK bersifat reflektif, artinya guru secara sadar, terencana dan sistematis melakukan refleksi atau perenungan terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
50
Hal ini sesuai pendapat yang dikemukakan oleh Suhardjono bahwa, ”Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara
menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan
berikutnya”.
51
Proses refleksi memegang ini memegang peran yang sangat tajam dan terpercaya akan didapat suatu masukan yang sangat berharga dan akurat bagi
penentukan tindakan selanjutnya.
52
Metode penelitian kelas ini dilakukan pada pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pemecahan masalah
Polya guna meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada pokok bahasan luas bangun datar.
Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kurt Lewin, model ini menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai model penelitian
tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan demikian karena dialah yang pertama kali memperkenalkan Action Research atau penelitian tindakan. Konsep
pokok penelitian tindakan model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu
49
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 66.
50
Ibid., h. 65.
51
Suharsimi, op. cit., h. 80.
52
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research Teori dan Praktik, Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011, h. 37