3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan kemampuan motorik menggiatkan dan mengkoordinasikan gerakan.
9
b. Hakekat Matematika dan Pembelajaran Matematika
Berdasarkan asal katanya matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan berpikir bernalar.
10
Menurut Ruseffendi, matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide,
proses dan penalaran. Pada tahap awal matematika terbentuk dari pengalaman maupun aktivitas manusia secara empiris, kemudian
pengalaman itu diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis dan sintesis dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga pada suatu
kesimpulan berupa konsep-konsep matematika.
11
Menurut Johnson dan Myklebust, matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-
hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.
12
Menurut James dan James, matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep
yang berhubungan satu dengan lainnya yang terbagi kedalam tiga bidang yaitu
aljabar, analisis dan geometri.
13
Bidang studi matematika yang diajarkan di SD mencakup tiga cabang, yaitu aritmatika, aljabar dan geometri.
Aritmatika merupakan cabang matematika yang mencakup pengetahuan tentang bilangan, sedangkan aljabar berkenaan dengan penggunaan abjad
dalam aritmatika, dan geometri berkenaan dengan titik dan garis.
14
9
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung:Alfabeta, 2010, h. 33.
10
Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Bandung:UPI Press, 2006 h.3.
11
Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: JICA UPI, 2001, h. 18.
12
Mulyono Abdurrahman, Anak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis, dan Remediasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2012, h. 202
13
Suherman, loc. cit.
14
Abdurrahman, op.cit., h.204-205.
Pembelajaran berarti upaya membelajarkan siswa.
15
Dengan demikian pembelajaran matematika adalah suatu upaya membelajarkan
siswa untuk menemukan jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi dengan menghubungkan informasi maupun pengetahuan yang telah
dimiliki dalam struktur berpikirnya berupa konsep-konsep matematika.
2. Pengertian Efektivitas
Efektivitas memiliki arti ketepatgunaan, hasil guna, menunjang tujuan. Efektif merupakan kata dasarnya yang berarti berhasil dan tepat guna,
sementara kata sifat dari efektif adalah efektivitas.
16
Menurut Mulyasa, “Efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas
dengan sasaran yang dituju dan bagaimana suatu organisasi berhasil dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional.
17
Sehingga sesuatu dapat dikatakan efektif jika dapat memberikan hasil yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan atau sudah mampu mewujudkan
tujuan dalam aspek yang dikerjakan tersebut. Berdasarkan pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa dalam
penelitian ini dapat dikatakan efektif jika pada penggunaan strategi pemecahan masalah Polya dapat mencapai sasaran atau tujuan yang
ditentukan sebelumnya, sesuai dengan yang diinginkan yaitu peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa, aktivitas belajar siswa, dan
respon atau tanggapan siswa mengenai pembelajaran menggunakan strtaegi pemecahan masalah Polya yang ditandai jika presentase peningkatannya
melebihi kriteria batas minimal yang ditentukan sebelumnya.
15
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h.2.
16
Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Gitamedia Press, 2006 h. 100.
17
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h. 82.
3. Strategi Pemecahan Masalah Polya
Secara harfia h, kata “strategi” dapat diartikan sebagai seni art
melaksanakan stratagem yakni siasat atau rencana. Sedangkan dalam perspektif psikologi, kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti
rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan.
Menurut Michael J. Lawson, “Mengartikan strategi sebagai prosedur mental yang berbentuk tatanan langkah yang
menggunakan upaya ranah cipta untuk mencapai tujuan tertentu”.
18
Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang
optimal. Hakikat pemecahan masalah adalah melakukan operasi prosedural
urutan tindakan, tahap demi tahap secara sistematis, sebagai seorang pemula novice memecahkan suatu masalah.
19
Lerner mengemukakan bahwa kurikulum bidang studi matematika hendaknya mencakup tiga elemen yaitu
konsep, keterampilan dan pemecahan masalah. Konsep menunjuk pada pemahaman dasar, keterampilan menunjuk pada sesuatu yang dilakukan oleh
seseorang yang cenderung berkembang dan dapat ditingkatkan melalui latihan, sedangkan pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan
keterampilan. Pemecahan masalah menekankan pada pengajaran tentang cara memecahkan masalah dan pemrosesan informasi matematika. Dalam
menghadapi masalah matematika khususnya soal cerita, siswa harus melakukan analisis dan interpretasi informasi untuk menentukan pilihan dan
keputusan. Siswa harus mengaplikasikan konsep dan keterampilan komputasi dalam berbagai situasi yang berbeda-beda.
20
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian,
siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan
18
Muhibbin Syah, op.cit., h.210-211.
19
Wena, op.cit., h.52.
20
Abdurrahman, op.cit., h. 208