F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Dari hasil intervensi tindakan yang diharapkan pada penelitian ini adalah. 1. Dengan menggunakan strategi pemecahan masalah Polya diharapkan
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa meningkat dengan rata-rata nilai kelas yang diperoleh mencapai 70.
2. Dengan menggunakan strategi pemecahan masalah Polya diharapkan terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang menunjukan
skor rata-rata presentase aktivitas keseluruhan siswa mencapai 70 . 3. Dengan menggunakan strategi pemecahan masalah Polya siswa diharapkan
memberikan respon positif dalam proses pembelajaran dengan skor rata-rata presentase respon positif keseluruhan siswa mencapai 70 .
G. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.
1. Data kualitatif: lembar observasi yang dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dan aktivitas mengajar guru selama proses pembelajaran, pedoman
wawancara terhadap guru dan siswa, hasil angket dan dokumentasi berupa foto kegiatan pembelajaran.
2. Data kuantitatif: nilai hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis yang dikerjakan siswa diukur dengan melihat definisi operasional berpikir kreatif
matematis aspek berpikir luwes flexibilitas dan berpikir terperinci elaborasi
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru dan peneliti
H. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini terdapat dua instrumen yang digunakan. Instrumen
pengumpul data yang digunakan antara lain:
1. Tes
Tes adalah cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, tes berbentuk
pemberian tugas berupa pertanyaan yang dapat menunjukan dan mengambarkan kemampuan berpikir kreatif siswa yang harus dijawab dan
dikerjakan sehingga diperoleh hasil pengukuran instrumen tes tersebut. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti,
maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Skala pengukuran yang terkait dengan penelitian ini adalah menggunakan rating scale dimana data
mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Yang terpenting adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang
diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen.
55
2. Non tes a. Lembar Observasi
Berupa pengamatan terhadap objek yang akan dicatat datanya, dengan persiapan yang matang dilengkapi dengan instrumen tertentu. Observasi
biasanya digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang
sebenarnya, maupun dalam situasi buatan.
56
b. Lembar Angket Cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui
sebuah daftar pernyataan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
57
c. Lembar Wawancara Pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan secara lisan, dan
pertanyaan yang diajukan dalam wawancara itu telah dipersiapkan secara tuntas.
d. Dokumentasi
55
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung:Alfabeta, 2010, h.141.
56
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 2011, h.76.
57
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 2010, h. 30.
Dilakukan dengan meneliti bahan dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian.
I. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Observasi, Lembar observasi digunakan peneliti untuk mengukur atau menilai, mencatat hasil dan proses belajar misalnya aktivitas atau tingkah
laku siswa maupun guru peneliti saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun aspek yang diamati dalam aktivitas belajar siswa mulai dari
kegiatan pra pembelajaran, kegiatan inti sampai akhir pembelajaran, yakni mencakup memperhatikan penjelasan, mengajukan dan menjawab
pertanyaan, keterlibatan dalam kegiatan belajar, menghargai pendapat, ketertarikan pada materi, membuat catatan dan mengerjakan tugas.
Sedangkan aspek yang diamati pada aktivitas guru meliputi: membuka pelajaran, merumuskan tujuan, penguasaan materi, pengajuan pertanyaan,
memotivasi siswa, pengelolaan kelas, pengaturan kelompok, membimbing siswa, pemberian tugas latihan, menyusun alat evaluasi, dan menutup
pelajaran 2. Tes, Instrumen tes yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa berupa tes uraian sebanyak 10 butir soal pemecahan masalah matematika materi luas bangun datar. Tes uraian disusun
berdasarkan konsep tes berpikir kreatif yang memenuhi indikator berpikir luwes flexibility dan berpikir terperinci elaboration. Tes ini kemudian
dinilai berdasarkan rubrik penilaian kemampuan berpikir kreatif matematis lihat lampiran 32. Instrumen tes berpikir kreatif matematis yang digunakan
untuk mengumpulkan data diujicobakan terlebih dahulu kepada 27 siswa kelas VI untuk mengetahui apakah instrumen tersebut memenuhi syarat tes
yang baik, yakni dengan menguji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran.
3. Wawancara, dilakukan dengan guru bidang studi matematika diawal dan diakhir penelitian serta pada siswa diakhir tiap siklus. Instrumen wawancara
guru berisikan tentang tanggapan dan kendala yang dialami ketika proses pembelajaran matematika di kelas serta bagaimana tingkat kemampuan
berpikir kreatif matematis siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan strategi Polya lihat lampiran 26. Sedangkan wawancara
dengan siswa diakhir tiap siklus pembelajaran dilakukan terhadap perwakilan tiga orang siswa dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Instrumen wawancara siswa menitikberatkan pada tanggapan terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatifnya, ketertarikan dan kendala siswa
setelah diterapkan strategi pemecahan masalah Polya. 4. Dokumentasi, digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dan
sebagai gambaran nyata tentang kegiatan pembelajaran. Dokumentasi biasanya berupa foto-foto yang diambil pada saat pembelajaran
berlangsung. Adapun dokumentasi yang diambil peneliti berupa foto-foto kegiatan siswa saat pembelajaran di kelas pada siklus I dan siklus II,
berdiskusi kelompok, mengerjakan tes akhir siklus dan contoh hasil jawaban pengerjaan siswa.
5. Angket, instrumen angket dibuat untuk mengetahui tanggapan atau respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan strategi pemecahan masalah
Polya apakah setelah penerapan pembelajarannya siswa merasa lebih mudah, sulit atau bahkan merasa bingung. Begitu pula respon pengaruhnya
pada peningkatan kemampuan berpikir kreatif aspek berpikir luwes dan terperinci siswa sehingga dapat menyelesaikan soal-soal pemecahan
masalah yang diberikan. Instrumen angket yang digunakan berisi 15 butir pernyataan yang terdiri dari 9 butir pernyataan berkategori positif yaitu
pernyataan yang mendukung pelaksanaan penelitian dengan jawabannya sesuai yang diharapkan peneliti dan 6 butir pernyataan berkategori negatif
yaitu pernyataan yang tidak mendukung pelaksanaan penelitian dengan jawaban yang tidak sesuai harapan peneliti. Instrumen angket dibagikan