Instrumen Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

3. Wawancara, dilakukan dengan guru bidang studi matematika diawal dan diakhir penelitian serta pada siswa diakhir tiap siklus. Instrumen wawancara guru berisikan tentang tanggapan dan kendala yang dialami ketika proses pembelajaran matematika di kelas serta bagaimana tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan strategi Polya lihat lampiran 26. Sedangkan wawancara dengan siswa diakhir tiap siklus pembelajaran dilakukan terhadap perwakilan tiga orang siswa dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Instrumen wawancara siswa menitikberatkan pada tanggapan terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatifnya, ketertarikan dan kendala siswa setelah diterapkan strategi pemecahan masalah Polya. 4. Dokumentasi, digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dan sebagai gambaran nyata tentang kegiatan pembelajaran. Dokumentasi biasanya berupa foto-foto yang diambil pada saat pembelajaran berlangsung. Adapun dokumentasi yang diambil peneliti berupa foto-foto kegiatan siswa saat pembelajaran di kelas pada siklus I dan siklus II, berdiskusi kelompok, mengerjakan tes akhir siklus dan contoh hasil jawaban pengerjaan siswa. 5. Angket, instrumen angket dibuat untuk mengetahui tanggapan atau respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan strategi pemecahan masalah Polya apakah setelah penerapan pembelajarannya siswa merasa lebih mudah, sulit atau bahkan merasa bingung. Begitu pula respon pengaruhnya pada peningkatan kemampuan berpikir kreatif aspek berpikir luwes dan terperinci siswa sehingga dapat menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah yang diberikan. Instrumen angket yang digunakan berisi 15 butir pernyataan yang terdiri dari 9 butir pernyataan berkategori positif yaitu pernyataan yang mendukung pelaksanaan penelitian dengan jawabannya sesuai yang diharapkan peneliti dan 6 butir pernyataan berkategori negatif yaitu pernyataan yang tidak mendukung pelaksanaan penelitian dengan jawaban yang tidak sesuai harapan peneliti. Instrumen angket dibagikan kepada seluruh siswa berjumlah 25 siswa pada tiap akhir siklus I dan siklus II untuk kemudian dianalisis lihat lampiran 23. Bentuk analisis skala pengukuran untuk mengetahui respon siswa menggunakan skala pengukuran Guttman dimana data berupa interval atau rasio dikhotomi dua alternatif terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan yaitu ”ya-tidak”. Jawaban dapat dibuat skor tinggi 1 dan terendah 0. Misalnya untuk jawaban ya diberi skor 1 dan tidak diberi skor 0 nol. 58 Analisa penskoran dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4 Analisis Penskoran Jawaban Angket Setelah angket terkumpul dan diberikan skor dari setiap jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam angket, maka data yang didapat dari setiap item pertanyaan dibuat dalam tabel frekuensi yang dilengkapi dengan persentase, dalam hal ini menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: P = Presentase F = Frekuensi Jawaban Responden N = Jumlah Responden

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Agar diperoleh data yang valid sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen berpikir kreatif terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui dan mengukur validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal. Adapun proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan miscrosoft excel. 58 Sugiyono, op. cit., h.139. No. Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Negatif 1. Ya 1 2. Tidak 1 100 x N F P  a. Uji validitas Adapun perhitungan uji validitas yang digunakan pada instrumen soal akhir silklus adalah dengan menggunakan validitas butir soal. Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut: 59 r xy = √[ ][ ] Keterangan: r xy = Angka Indeks Korelasi ”r” Product Moment N = Number of Cases Banyak Subjek ΣX = Jumlah seluruh skor X ΣY = Jumlah seluruh skor Y ΣXY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y r tabel = r α , dk = r α , n – 2 Untuk menentukan kriteria uji instrumennya, jika: r hitung r tabel maka butir item dinyatakan tidak valid r hitung r tabel maka butir item dinyatakan valid b. Uji reliabilitas Untuk mengukur koefisien reliabilitas tes uraian kemampuan berpikir kreatif matematis menggunakan rumus alpha: 60 r 11 = ∑ r 11 = Koefisien reliabilitas tes n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes 1 = Bilangan konstan ∑ ₀ = Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item = Varian total Untuk menghitung S i 2 dan S t 2 gunakan rumus varians berikut ini: S 2 = 59 Sudijono, op. cit., h. 206. 60 Anas Sudijono, op. cit., h. 208. Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: 1. Apabila r 11 0,70 memiliki reliabilitas yang tinggi reliable 2. Apabila r 11 0,70 belum memiliki reliabilitas yang tinggi un-reliable. 61 c. Daya pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan sebuah soal untuk membedakan antara siswa yang menjawab dengan benar berkemampuan tinggi dengan siswa yang menjawab salah berkemampuan rendah. Untuk mengetahui daya pembeda dalam instrumen penelitian ini, maka digunakan rumus sebagai berikut: D p = - Keterangan: D p = Daya pembeda B A = Jumlah skor siswa kelompok atas B B = Jumlah skor siswa kelompok bawah J A = Jumlah skor maksimal kelompok atas J B = Jumlah skor maksimal kelompok bawah Patokan yang pada umumnya digunakan untuk mengetahui klasifikasi daya pembeda pada butir-butir item hasil tes adalah sebagai berikut: 62 Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Nilai D Kategori 0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali Negatif Tidak Baik 61 Ibid, h. 209 62 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, Ed. 2, h. 232. d. Tingkat kesukaran Tingkat kesukaran untuk setiap item soal menunjukan apakah butir soal itu tergolong sukar, sedang atau mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus: 63 P = Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = Jumlah skor maksimum suatu item x Jumlah seluruh siswa peserta tes Adapun klasifikasi interpretasi untuk taraf kesukaran tiap butir soal yang digunakan adalah sebagai berikut: 64 Tabel 3.6 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Nilai P Kategori 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh sumber yang telah diperoleh untuk mendapatkan data tersebut. Berdasarkan lembar observasi, angket, pedoman wawancara dan dokumentasi yang dianalisis secara deskriptif. Sedangkan analisis data kuantitatif menggunakan tes matematika yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir kreatif dengan melihat indikatornya. Adapun pedoman penskoran butir item tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa lihat lampiran 32. Dari data yang didapat kemudian dihitung dan dinilai dengan memberikan skor. Setelah seluruh butir jawaban siswa diberi skor, maka langkah selanjutnya 63 Ibid., h. 223. 64 Ibid., h. 225.