2.5.2. Tafsir Status KOHATI
Status sebuah lembaga merupakan pengakuan dan petunjuk tentang eksistensi lembaga tersebut. Lahirnya sebuah status didasarkan pada kebutuhan akan
pengembangan organisasi dan mempermudah pencapaian tujuan organisasi. Status juga merupakan petunjuk dimana sebuah lembaga berspesialisasi. Korps HMI-Wati adalah
badan khusus HMI yang bergerak dalam wacana dan dinamika gerakan keperempuanan. Rumusan ini menjelaskan bahwa status KOHATI adalah badan khusus HMI dengan
spesialisasi membina anggota HMI-Wati untuk menjadi muslimah yang berkualitas insan cita.
Spesialisasi dibidang keperempuanan menunjukan bahwa perkembangan permasalahan keperempuanan di masyarakat perlu direspon HMI. Respon ini
menempatkan kaum perempuan pada posisi periferial dan defensif. Sebagai organisasi kader HMI bertanggung jawab untuk menciptakann iklim kondusif dan harmonis dalam
upaya pemberdayaan kaum perempuan, melalui proses pengkaderannya. Dalam pengkaderan HMI, KOHATI ditempatkan sebagai ujung tombak untuk mengantisipasi
dan mempelopori terjawabnya persoalan- persoalan tersebut. Dalam kerangka tersebut maka yang menjadi sasaran pemberdayaan KOHATI adalah anggotanya yakni HMI-
Wati, dengan diselenggarakannya berbagai aktifitas maupun pelatihan khusus bagi HMI- Wati. Aktifitas ini tentunya tidak terlepas dari rangkaian aktifitas pengkaderan HMI.
Adapun wujud dan aktivitas tersebut dibicarakan tersendiri dalam Pedoman Pembinaan KOHATI.
Universitas Sumatera Utara
Oleh sebab itu dalam pembentukan dan pembinaan anggota HMI-Wati yang tergabung di dalam KOHATI, dilakukan ditingkat Pengurus Besar, Pengurus Cabang-
Cabang yang terdapat di kota dan Kabupaten, sampai kepada kepengurusan di tingkat Komisariat yang mana KOHATI juga terdapat di dalamnya.
2.5.3. Tafsir Sifat KOHATI
Sifat dalam sebuah organisasi menunjukan watak atau karakteristik. Hal ini mengandung makna bahwa adalah pembeda antar lembaga. Perbedaan ini dimaksudkan
sebagai salah satu strategi dan taktik dalam perjuangan sebuah organisasi. Sebagai badan khusus HMI, KOHATI bersifat semi-otonom. Dengan sifat ini menunjukan keberadaan
KOHATI sebagai sub-sistem dalam perjuanagn HMI itu. Adapun latar belakang munculnya sifat ini, karena pada dasarnya anggota HMI mengakui adanya kesamaan
kemampuan dan kesempatan antara anggota, baik laki- laki maupun perempuan. Namun suprastruktur masyarakat kita nampaknya masih menempatkan organisasi sebagai alat
yang efektif untuk menyahuti berbagai persoalaan dalam upaya pencapaian tujuannya. Dalam operasionalisasi mekanisme organisasi, sifat semi-otonom ini mengandung arti
bahwa, KOHATI memiliki keleluasaan dan wewenang dalam beraktifitas dan beraktifitas di dalam intern HMI, terutama dalam pembinaan potensi HMI di dalam wacana
keperempuanan dalam mengembangkan kualitas kader HMI-wati, baik di dalam pengembangan wawasan maupun keterampilan yang sesuai dengan konstitusi HMI dan
KOHATI yaitu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HMI maupun Pedoman Dasar KOHATI serta kebijaksanaan umum HMI lainnya. Adapun dalam melakukan
kegiatan yang bersifat luar HMI, KOHATI merupakan perpanjangan tangan HMI di
Universitas Sumatera Utara
semua tingkatan. Dengan kata lain kehadiran KOHATI pada aktifitas eksternal HMI merupakan pembawa misi perjuangan HMI. Oleh karenanya KOHATI harus senantiasa
mengadakan koordinasi dengan HMI. Hal tersebut secara keseluruhan diekspresikan dalam stuktur organisasi HMI, dimana KOHATI diwakili oleh Presidium KOHATI yang
menjadi bagian dari kepengurusan HMI ditingkatannya. Inilah yang dinamakan Pengurus KOHATI eks offisio Pengurus HMI.
Konsekuensi struktur tersebut, menjadikan keberadaan KOHATI sangat jelas sebagai badan khusus HMI. Karena setiap pengambilan keputusan maupun kebijaksanaan
HMI dan KOHATI diputuskan secara bersama dalam mekanisme HMI. Otonomisasi KOHATI dibidang interen hanya pada bentuk aktifitas pengembangan kualitas kader
HMI-Wati. Oleh karena itu dengan sifat semi-otonom ini, menunjukan bahwa kebesaran KOHATI memiliki saling ketergantungan pada sejauh mana interaksi, koordinasi dan
komunikasi antara seluruh jajaran kepengurusan HMI disemua tingkatan. Dengan sifatnya ini KOHATI dapat memasuki dan berinteraksi dengan organisasi- organisasi
perempuan yang ada baik secara lokal, regional, nasional maupun internasional.
2.5.4. Tafsir Fungsi Dan Peran KOHATI