Visi dan Misi HMI

hakekat tujuan HMI tidak lain adalah pembentukan manusia yang beriman dan berilmu serta mampu menunaikan tugas kerja kemanusiaan amal saleh. Pengabdian dan bentuk amal saleh inilah pada hakekatnya tujuan hidup manusia, sebab dengan melalui kerja kemanusiaan, manusia mendapatkan kebahagiaan.

2.2.2. Visi dan Misi HMI

HMI yang berlandaskan pada Islam sebagai asas organisasi berupaya untuk menentukan arah dalam pengabdiannya terhadap mahasiswa Islam yang berperan sebagai kader dan simpatisannya. Oleh karena itu HMI ingin menentukan maksud dan tujuan organisatorisnya untuk kemaslahatan ummat Islam di Indonesia. Secara nasional HMI memiliki cita-cita dan visi untuk dapat mewujudkan terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Dalam Negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan kepada Pancasila. Adapun kualitas insan cita tersebut adalah: 1. Kualitas insan akademis, maknanya seorang kader harus berpendidikan tinggi, berpengetahuan luas, mampu berpiki rasional,obyektif dan kritis. Seorang kader mempunyai kemampuan teoritis dan mampu memformulasikan apa yang diketahui dan dirasakannya. Dia selalu berlaku dan menghadapi suasana sekelilingnya dengan penuh kesadaran. Serta sanggup berdiri sendiri dalam lapangan ilmu pengetahuan sesuai dengan jurusan ilmu yang dipilihnya, baik secara teoritis maupun keterampilan teknis dan sanggup bekerja secara ilmiah yaitu secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip berkembang. Universitas Sumatera Utara 2. Kualitas insan pencipta, yang antara lain dimaksudkan sebagai insan yang jiwanya penuh gagasan-gagasan kemajuan, selalu mencari perbaikan dan pembaharuan. Sanggup melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih daripada apa yang sekedar ada, dan bergairah besar untuk mencipta bentuk-bentuk baru yang lebih baik dan bermanfaat dengan bertolak dari apa yang ada. Bersikap independen dan terbuka, tidak isolatif, dan menyadari dengan bersikap demikian potensi kreatifnya akan dapat berkembang dan menemukan bentuk yang seindah-indahnya, serta ditopang dengan kemampuan akademisnya dia mampu melaksanakan kerja kemanusiaan yang disemangati dengan ajaran Islam. 3. Kualitas insan pengabdi yakni insan yang ikhlas dan sanggup berkarya untuk kepentingan orang banyak atau untuk sesama ummat manusia, sadar bahwa tugasnya bukan hanya mengabdi buat dirinya sendiri, namun juga membuat kondisi sekelilingnya menjadi baik. Insan akademis pencipta pengabdi adalah insan yang pasrah pada cita citanya, ikhlas mengamalkan ilmunya untuk kepentingan sesamanya. 4. Kualitas insan yang bernafaskan Islam. Singkatnya insan yang telah membentuk individu yang berpikiran global dalam dirinya, patuh terhadap ajaran Islam tidak dalam urusan pribadi maupun dalam urusan bermasyarakat. Nafas Islam telah membuatnya menjadi pribadi yang utuh tercegah dari kemunkaran. 5. Kualitas insan yang bertanggung jawab terhadap masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Insan akademis pencipta dan pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT. Sanggup memikul akibat-akibat dari perbuatannya sadar bahwa menemuh jalan yang benar diperlukan dengan adanya keberanian moral, sponta dalam menghadapi tugas, Universitas Sumatera Utara responsif dalam menghadapi persoalan-persoalan dan jauh dari sikap apatis, serta penuh rasa tanggung jawab dan rasa taqwa kepada Allah SWT yang menggugah dan mengambil peranan aktif dalam satu bidang dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT. 12 Kelima kualitas insan cita ini harus dimiliki setiap kader HMI karena kualitas ini merupakan tujuan ingin dicapai oleh HMI itu sendiri. Dari kualitas kader diatas secara filosofis menunjukkan bahwa HMI sebenarnya hanyalah berfungsi sebagai sarana, media, wadah bagi kader-kader yang ingin berproses, mengaktualisasikan potensi diri agar memiliki kualitas-kualitas diatas. Jika demikian, berhasil tidaknya HMI memiliki kader yang berkualitas yang dimaksud tergantung pada diri kader itu sendiri. Cita-cita organisasi dan misi HMI secara keseluruhan adalah menjadikan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT, yang menjaga nilai-nilai ke-Islaman yang hakiki di Indonesia. Cita-cita organisasi dan visi HMI lebih difokuskan kepada perihal masyarakat luas, mengingat organisasi ini bersifat independen yang berasaskan Islam. Agar dapat mewujudkan visi dan misi HMI dan pemikirannya didasarkan pada kebijakan dan strategi perjuangan organisasi sebagai berikut: 1. Pencapaian visi dan misi organisasi yang mengarah pada pencapaian tujuan pokok dan pedoman organisasi. 2. Menempuh cara konstitusional, demokratis, partisipatif, dan dijiwai oleh prinsip perjuangan organisasi. 12 Fazlur Rahman, Tema-Tema Pokok Al-Qu’ran, Terj. Anas Mahyuddin, Bandung: Pustaka: 1980, hlm. 54 Universitas Sumatera Utara 3. Memantapkan konsolidasi organisasi menyeluruh dengan kepemimpinan yang solid ditopang sumber daya manusia yang bernafaskan Islam yang memadai. 4. Menggalang aliansi, kerja sama, dengan kekuatan-kekuatan lain, terutama dengan pihak yang memiliki kedekatan visi dan misi perjuangan. 13

2.2.3. Prinsip Perjuangan HMI