Bidang Organisasi Peranan HMI Cabang Medan Di Kota Medan

BAB IV Peranan HMI Cabang Medan Di Kota Medan

HMI Cabang Medan sebagai suatu organisasi Islam yang cukup tua di kota Medan memiliki peranan yang tidak sedikit di Kota Medan. Tidak hanya berfungsi sebagai organisasi pengkaderan bagi para mahasiswa Islam yang menjadi anggotanya akan tetapi juga dalam kegiatan bermasyarakat yang melibatkan komponen – komponen yang terdapat di Kota Medan seperti organisasi pemuda, pemerintah daerah, organisasi keagamaan, politik, dan lain sebagainya. Dalam bab ini, penulis akan mencoba mengurai peranan – peranan yang telah dilakukan oleh HMI selama berdirinya sejak tahun 1952 – 1985. Peranan ini akan dibagi dalam beberapa bagian, yaitu : bidang organisasi, politik, sosial, perguruan tinggi, maupun pendidikan.

4.1. Bidang Organisasi

Sejak berdirinya HMI Cabang Medan pada tahun 1952 oleh O.K. Rahmat Bachrie, HMI Cabang Medan telah mengalami perubahan – perubahan dalam bidang organisasi yang diselaraskan dengan perkembangan zaman. Pada awal berdirinya, pemilihan Ketua Umum HMI Cabang Medan melalui Musyawarah Anggota hingga tahun 1961. Baru sejak tahun 1961 sampai dengan sekarang pemilihan Ketua Umum HMI Cabang melalui jalan Konferensi Cabang. Sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam pemilihan Ketua Umum HMI Cabang Medan, perkembangan berdirinya komisariat di HMI Cabang Medan juga Universitas Sumatera Utara mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Minat mahasiswa Islam untuk masuk ke HMI semakin bertambah besar terlebih sejak keberhasilan HMI secara nasional di dalam memberantas pemberontakan PKI di Indonesia. Sejak tahun 1952 sampai dengan 1985 telah berdiri komisariat di beberapa universitas di Medan seperti di USU, UISU, IKIP UNIMED, Nomensen. Komisariat – komisariat tersebut antara lain : Dalam bidang pengkaderan HMI, HMI Cabang Medan memakai format pengkaderan dengan mengacu kepada format pengkaderan PB HMI. HMI Cabang Medan memiliki kekhususan dalam melakukan pengkaderan untuk para kadernya. Dengan tidak melupakan format pengkaderan yang ditetapkan oleh PB HMI, HMI Cabang Medan melakukan modifikasi pengkaderan, terutama dalam pengkaderan untuk menjadi anggota muda HMI. Khusus untuk pengkaderan untuk anggota muda HMI di Kota Medan, HMI Cabang Medan mempergunakan metode pengkaderan Maperca Masa Perkenalan Cabang atau sekarang lebih dikenal dengan nama MOP Masa Orientasi Perkenalan . Hal ini berbeda dengan yang dilakukan oleh HMI Cabang yang ada di daerah lain. Di daerah lain, Maperca dilakukan juga akan tetapi tidak dengan format atau metode yang terarah. Para calon kader anggota muda HMI di HMI Cabang di luar Medan dikenalkan dengan HMI melalui metode outdoor tanpa diberikan muatan materi ke-HMI-an. Sedangkan HMI Cabang Medan melalui Lembaga Pengelola Latihannya menyusun format pengkaderan anggota muda melalui Maperca. Di HMI Cabang Medan, Maperca dilakukan melalui diskusi terarah di mana para calon anggota muda HMI diberikan materi tentang HMI walaupun hanya selayang pandang. Dan sampai sekarang format pengkaderan Maperca MOP tetap dipertahankan dan terus diperbaharui dalam segi materi. Universitas Sumatera Utara Dalam hal pengkaderan untuk menjadi anggota biasa atau Latihan Kader I Basic Training , HMI Cabang Medan masih dianggap sebagai Cabang yang cukup konsisten di dalam melahirkan anggota biasa HMI yang militan. Metode pengkaderan yang memakai cara camp selama 1 minggu dengan dikombinasi sistem dinamika untuk mendidik militansi kader. HMI Cabang Medan juga memegang peranan sangat besar dalam berubahnya azas HMI menjadi azas Pancasila dari azas Islam. Hal ini dikarenakan pada Kongres ke- 15 di Medan, munculnya wacana untuk menjadikan azas HMI menjadi azas Pancasila. Walaupun berubahnya azas HMI sangat dipengaruhi oleh dikeluarkannya Undang – Undang Nomor 8 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan. Kongres ke-15 di Medan yang mengeluarkan rekomendasi untuk menindak lanjuti perubahan azas Islam menjadi azas Pancasila pada Kongres ke-16 di Padang. Walaupun untuk mengeluarkan rekomendasi tersebut harus melalui dinamika yang sangat berat. Sebagai akibat dari keluarnya rekomendasi tersebut adalah berubahnya azas HMI dari Islam menjadi Pancasila pada Kongres ke-16 di Padang. Dampak dari berubahnya azas HMI dari Islam menjadi Pancasila ialah banyak kader – kader HMI keluar dari keanggotaan HMI. Di HMI Cabang Medan sendiri beberapa kader potensialnya mengundurkan diri sebagai akibat berubahnya azas HMI, yaitu Zahrin Piliang, Usman Pelly. Tindakan yang mereka lakukan sebagai dampak ketidak puasan atas sikap yang diambil kader – kader HMI yang mengikuti Kongres ke-16 di Padang yang mengambil keputusan untuk merubah azas HMI. Di samping itu, peranan HMI Cabang Medan dalam bidang organisasi di kota Medan ialah HMI Cabang Medan sebagai salah satu anggota organisasi gerakan KAMI Universitas Sumatera Utara Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia. Organisasi yang memelopori pembubaran PKI di Indonesia. HMI Cabang Medan mengambil peran yang tidak sedikit dalam gerakan untuk membubarkan PKI khususnya di kota Medan. HMI Cabang Medan melakukan kerja sama dengan organisasi – organisasi yang tergabung dalam KAMI untuk menyatukan visi dan misinya untuk membubarkan PKI.

4.2. Bidang Pendidikan Dan Perguruan Tinggi