Prinsip Perjuangan HMI Latar Belakang Berdirinya HMI

3. Memantapkan konsolidasi organisasi menyeluruh dengan kepemimpinan yang solid ditopang sumber daya manusia yang bernafaskan Islam yang memadai. 4. Menggalang aliansi, kerja sama, dengan kekuatan-kekuatan lain, terutama dengan pihak yang memiliki kedekatan visi dan misi perjuangan. 13

2.2.3. Prinsip Perjuangan HMI

HMI menyadari betapa pentingnya untuk memiliki prinsip dalam berorganisasi. Prinsip ini dijadikan sebagai pegangan hidup, sekaligus sebuah keyakinnan hidup organisasi yang harus dipertahankan secara konsisten. HMI menyadari bahwa perjuangan tanpa adanya prinsip adalah sebuah ketidaknormalan yang harus dihindari. Sebab dengan berprinsip, HMI dapat memegang teguh hal-hal dasar yang menyangkut jati diri, asas organisasi, dan program organisasi,serta visi dan misi organisasi serta mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari kedalam sikap dan perbuatan yang jelas. Agar nantinya dapat diimplementasikan ke masyarakat luas. 1. Prinsip Ibadah HMI menyatakan bahwa berorganisasi di HMI merupakan sebuah perbuatan yang ridhoi Allah SWT. Seperti termaktub di dalam Pedoman Pokok Organisasi. Sehingga setiap aktifitas maupun hal-hal yang menjadi pemikiran HMI selalu dilandasi dengan prinsip ibadah. Prinsip ibadah ini memiliki sebuah pengertian bahwa HMI menjalankan gerak roda organisasi dengan tujuan mencapai kemaslahatan ummat masyarakat. Mahasiswa sebagai agen perubahan juga dituntut untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur seperti yang dicita-citakan oleh HMI. 13 Ibid., Universitas Sumatera Utara Prinsip ibadah adalah prinsip yang selalu dijunjung tinggi dan menjadi prioritas utama dari tujuan HMI. Karena bagi HMI, berjuang untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur terutama nasib orang Islam adalah sebagi ibadah yang diridhoi Allah SWT. 2 Prinsip Musyawarah HMI menyadari bahwa pentingnya mengedepankan sekaligus menjunjung prinsip musyawarah dalam mengambil keputusan kolektif. Musyawarah telah menjadi budaya bangsa Indonesia dalam menghadapi maupun dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Bagi HMI musyawarah adalah jalan untuk menemukan saling pengertian, saling menghargai, dan saling menjaga tanggung jawab bersama. Musyawarah adalah suatu cerminan terhadap sebuah demokrasi. Oleh sebab itu HMI juga mengusung prinsip musyawarah sebagai cerminan organisasi ini. Di dalam pengambilan sebuah keputusan kader HMI belajar untuk mengambil keputusan dan belajar bagaimana berpolitik yang sehat. Dalam artian HMI tidak akan membuat sebuah tindakan ataupun keputusan yang hanya bersifat sepihak tanpa adanya musyawarah di dalam pengambilan keputusan. Dengan musyawarah maka masalah yang sulit sekalipun dapat dieliminir, sehingga tidak membuat masalah makin meluas. 3. Prinsip Persamaan, Persatuan dan Kebersamaan Prinsip yang sangat mendasar dalam HMI mengingat bahwasanya HMI adalah organisasi mahasiswa yang anggotanya terdiri dari para kaum intelektual yang memiliki darah juang dan darah muda yang masih bergejolak, serta terdiri dari beberapa cabang dan beberapa Komisariat yang ada dibawahnya sehingga tidak terlepas dari kepentingan cabang atau Komisariat yang ada. Sehingga keadaan yang seperti ini sangat rawan terjadinya konflik internal antara anggota-anggota yang ada di dalamnya. Rasa Universitas Sumatera Utara persamaan, persatuan dan kebersamaan sangat dituntut untuk menjaga keutuhan HMI agar tidak terjadi konflik yang dapat mengakibatkan kerugian di dalam tubuh HMI sendiri yang nantinya dapat berakibat kepada perpecahan. 5. Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar Sebagai organisasi Islam, sudah menjadi kewajiban bagi HMI untuk memperjuangkan prinsi ini. HMI mendasarkan perjuangannya untuk menghimbau dalam melaksanakan kebaikan serta mencegah dan menghindari segala hal yang buruk. Prinsip ini juga menjadi landasan perjuangan HMI dalam melaksanakan fungsinya menyerap, menampung, menyalurkan dan membela aspirasi rakyat. 14 Dengan prinsip ini HMI berusaha menentang segala bentuk kemungkaran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Sesuai dengan perintah Al-Qur’an. Pada kata tersbut tersirat makna perjuangan, kesungguhan, dalam menegakkan kebaikan dan mencegah keburukan. Singkatnya, pada kata tersebut ada pesan dakwah, seruan yang menjadi tugas setiap mukmin.

2.3. Idependensi HMI