Bidang Sosial Dan Politik

atau pembangunan dibuktikan dengan banyaknya alumni HMI menjadi tokoh baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional yang digugu dan digurui seperti Nur Achmad Fadil, Chairuddin P Loebis, Usman Pelly, Djanius Djamin dan banyak lagi. Sangat banyak anggota HMI yang menciptakan buku-buku bermutu seperti Azhari Akmal Tarigan, Umaruddin dan lain-lain. Dalam rangka menunjang tujuan HMI yang telah dikemukakan di atas, HMI terus berupaya mengeritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pendidikan dan peran HMI di bidang pendidikan tersebut menjadikan banyak anggota HMI yang menjadi penentu arah kebijakan di bidang pendidikan. Dan para kader HMI yang telah menjadi alumni inipun, ketika sudah tidak menjadi kader lagi dan berkecimpung dalam dunia kerja dalam hal ini bidang pendidikan tidak melupakan dari mana dirinya berasal dengan tidak lupa memberikan muatan – muatan kepada adik – adiknya melalui pemberian materi – materi latihan kader di mana mereka ditunjuk sebagai pemateri ataupun melalui diskusi – diskusi yang diselenggarakan oleh Pengurus HMI.

4.3. Bidang Sosial Dan Politik

Peranan HMI dibidang sosial politik menyangkut tentang keikutsertaan HMI di dalam kehidupan politik , pemerintahan ataupun kebisakan-kebijakan umum yang menyangkut tentang kehidupan keummatan yang menjadi pedoman dasar HMI, yaitu terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Bidang sosial politik selalu berkaitan dengan pembangunan yang berjalan beriringan. Kehidupan sosial politik yang sehat berpengaruh terhadap pembangunan. Begitu pula sebaliknya pembangunan itu Universitas Sumatera Utara harus mampu menjadi sebuah wadah serta saran peningkatan kualitas kehidupan sosial politik. Melihat kondisi keterkaitan yang erat antara kehidupan sosial politik dan pembangunan maka dibutuhkan upaya-upaya dari pihak yang merasa bertanggung jawab terhadapnya. Hal ini termasuk menjadi bidang yang memilki sasaran di dalam HMI yaitu untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda akan bagaimana sesungguhnya kehidupan plitik. Dengan demikian terjadi kesadaran akan keseimbangan hak, kewajiban dan tanggung jawab dan melibatkan para anggota HMI di dalam pembangunan. HMI juga berperan serta terhadap peningkatan kesadaran dari kaum generasi muda Islam terhadap kondisi dan masalah-masalah politik dan kenegaraan serta pemerintahan baik secara nasional maupun secara local khususnya Sumatera Utara. Dengan demikian diharapkan dapat lebih meningkatkan stabilitas yang sehat dan dinamis baik di daerah maupun secara nasional. Dan untuk lebih mengembangkan konsep kesatuan antara masyarakat dan mahasiswa sebagai satu kesatuan dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang sosial politik. Dalam pelaksanaan perananan HMI Cabang Medan, HMI melaksanakan latihan- latihan kaderisasi kepemimpinan yang dilakukan dibeberapa cabang yang ada di Indonesia selain itu juga Cabang medan turut juga mengirimkan anggota dalam latihan yang diselenggarakan cabang-cabang HMI lain yang ada di luar HMI Cabang Medan. HMI Cabang Medan juga melakukan ceramah-ceramah yang bersifat soaial politik ke universitas, dan fakultas-fakultas yang berada di bawah naungan HMI Cabang Medan. Dalam pelaksanaan melakukan ceramah ceramah ini HMI Cabang Medan turut juga mengundang pembicara yang berkompeten selain pembicara dari HMI sendiri. Kegiatan ini dengan tujuan penumbuhan minat dan persepsi pemuda khususnya mahasiswa tentang sosial politik. Universitas Sumatera Utara Selain beberapa kegiatan yang telah dilakukan diatas, HMI Cabang Medan juga menyelenggarakan berbagai seminar tentang kehidupan sosil politik, berbagai tokoh- tokoh politik cendikiawan, tokoh pemuda, ditampilkan dalam kegiatan tersebut. Melalui seminar diharapkan dapat menjadi semacam pendidikan untuk meningkatkan kualitas pemikiran tentang politik. Dengan demikian tentu akan menciptakan sikap yang sehat dalam menanggapi kondisi-kondisi sosial politik. Bidang sosial politik merupakan salah satu bidang yang menjadi prioritas dalam pengembangan kader, karena dilihat dari kiprah HMI baik secara nasional, memiliki system pedoman perkaderan. Dalam perkaderan HMI secara nasional diharapkan kader HMI dapat menjadi sosial control antara pemerintah dan masyarakat. Posisi HMI dalam proses pembangunan adalah menciptakan sarana yang diperlukan sebagai penunjang pembangunan, yang meliputi bidang sarana pelaksana, yaitu manusianya sendiri yang meliputi konsepsi-konsepsi tertulis maupun tidak tertulis. Usaha kedalam ini adalah mendidik para anggota HMI lewat training- training, agar mereka dengan pengetahuan yang didapatnya bisa menjadi kader ummat dan bangsa, kader pembangunan setelah mereka nantinya terjun ke gelanggang yang sebenarnya yaitu masyarakat sendiri. Proses dari perkaderan ini yang dikembangkan di masyarakat agar dapat mencegah timbulnya masalah yang berkembang dan kader HMI tersebut bisa mengatasinya. Kehadiran anggota HMI baik di tingkat nasional dan Sumatera Utara sebagai sosial kontrol pada saat pemberantasan anggota partai Komunis Indonesia, yang mana pada saat itu HMI berperan aktif mengggalang solidaritas antara sesama organisasi mahasiswa, pemerintah dan segenap bantuan yang diberikan oleh lapisan ummat Islam Indonesia. Universitas Sumatera Utara Peran serta HMI dalam bidang sosial dan politik nampak jelas terasa ketika dalam gerakan pengganyangan PKI di Indonesia pada tahun 1965. Ini terlihat dari begitu getolnya PKI mengeluarkan fitnah untuk membubarkan HMI. Akan tetapi hal itu tidak dapat terwujud dikarenakan keteguhan HMI dalam memperjuangkan kebenaran. Segala intimidasi yang diterimanya dapat dihadapi dengan tabah. Di samping itu, sikap kritis yang ditunjukkan para kader HMI di dalam menyikapi segala kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia maupun oleh pemerintah daerah setempat. Di Kota Medan sendiri, HMI Cabang Medan juga sangat gigih di dalam mengkritisi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah daerah. Sebagai contoh ketika pemberantasan PKI di kota Medan, di mana pada saat itu Gubernur Sumatera Utara yaitu Ulung Sitepu mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan aktifitas HMI Cabang Medan. Akan tetapi HMI Cabang Medan tetap terus berjuang hingga pada akhirnya PKI dapat diberantas dan Gubernur tersebut di Mahmilub kan hingga kemudian di hukum mati karena terlibat dalam PKI. Dalam bidang sosial, peran HMI Cabang Medan di dalam memikirkan persoalan keummatan yang terjadi di tengah masyarakat tidak bisa dinafikan. HMI Cabang Medan sering mengadakan kegiatan – kegiatan atau acara – acara yang berhubungan dengan permasalahan keummatan seperti bakti sosial. Bakti sosial ini hampir rutin dilakukan oleh setiap kepengurusan HMI Cabang Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN