Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

xxi Cabang Medan”. Hal ini disebabkan karena mengingat pentingnya kompetensi karyawan dalam era globalisasi ini.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dirumuskan permasalahan tentang kompetensi sumber daya manusia pada PT. Jamsostek Persero Cabang Medan yaitu : ”Apakah kompetensi karyawan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan?”

C. Kerangka Konseptual

Kerangka berpikir merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti Sugiono, 2003:47. Kerangka ini menggambarkan hubungan antara variabel yang akan diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Sumber : Hutapea dan Thoha 2008:28, Sinungan 1992:2, yang diolah penulis Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Peneliti Produktivitas Kerja Karyawan Y 1. Kuantitas Kerja 2. Kualitas Kerja 3. Disiplin Kerja Kompetensi Karyawan X 1. Pengetahuan X1 Knowledge 2. Keterampilan X2 Skill 3. Perilaku X3 Atttitude Universitas Sumatera Utara xxii Pada Gambar 1.1 kerangka konseptual penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu Kompetensi Karyawan sebagai variabel X dan Produktivitas Kerja Karyawan sebagai variabel Y. Menurut Spenser dan Spenser 1994 dalam Hutapea dan Thoha 2008:28 mengungkapkan bahwa ada tiga komponen pembentuk kompetensi, yang terdiri dari : Pengetahuan Knowledge merupakan pengetahuan yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu. Keterampilan Skill merupakan kemampuan karyawan untuk melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan, sedangkan Perilaku Attitude merupakan perilaku kerja yang muncul pada orang-orang yang bekerja dengan produktif. Produktivitas kerja karyawan menurut Sinungan 1992:2 merupakan perbandingan antara hasil keluaran output dengan masukan input. Dengan demikian produktivitas kerja karyawan akan berlanjut dengan menghasilkan output dalam jangka waktu yang panjang. Menurut Sinungan 1992:56 faktor-faktor yang berperan sebagai produktivitas kerja karyawan terdiri dari: Kuantitas Kerja merupakan keseluruhan peralatan produksi maupun pekerjaan yang akan pergunakan dan dilakukan. Kualitas Kerja merupakan pencapaian pekerjaan yang dihasilkan. Disiplin Kerja merupakan sikap kejiwaan dari seseorang atau sekelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan. Disiplin dapat dikembangkan melalui suatu latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu tenaga dan biaya. Karyawan tidak cukup hanya mampu melakukan pekerjaannya dengan baik pada saat ini atau pada satu saat tertentu saja agar dapat memiliki konsistensi dalam berprestasi, melainkan juga harus mampu melakukannya secara konsisten dalam jangka Universitas Sumatera Utara xxiii panjang. Kemampuan kerja seseorang yang berfluktuasi akan sangat merugikan perusahaan karena dapat menyebabkan kuantitas dan kualitas produksi berubah-ubah tidak menentu sehingga mengakibatkan terganggunya pelayanannya kepada peserta Jamsostek.

D. Hipotesis