Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Satu ungkapan yang dapat menggambarkan seluruh aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia adalah mendapatkan orang-orang terbaik dan mempertahankannya. Pemilik atau pemimpin perusahaan akan mudah mewujudkan impiannya membangun perusahaan terbaik melalui orang-orang terbaik tersebut. Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas orang-orang yang bekerja di dalamnya. Persaingan dan perubahan lingkungan usaha yang mengakibatkan keadaan ekonomi dan bisnis berfluktuasi dengan cepat. Hal ini menuntut kemampuan perusahaan dalam menangkap fenomena perubahan tersebut, untuk menganalisa dampak perubahan terhadap perusahaan dan menyiapkan langkah-langkah guna menghadapi persaingan dan perubahan lingkungan usaha tersebut. Menyimak kenyataan diatas maka peran Manajemen Sumber Daya Manusia dalam organisasi tidak hanya sekedar administratif tetapi justru lebih mengarah pada kemampuan untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia agar menjadi kreatif dan inovatif. Produktivitas kerja dalam perusahaan merupakan hasil dari perwujudan kompetensi yang dimiliki karyawan. Menurut Sinungan 1992:2, Produktivitas adalah : ”Hubungan antara hasil nyata maupun fisik barang-barang atau jasa dengan masukan yang sebenarnya. Jadi produktivitas merupakan perbandingan antara hasil keluaran output dengan masukan input. Universitas Sumatera Utara xiii Produktivitas dalam Kohler’s Dictionary for Accounts 1992:12 didefenisikan sebagai hasil yang didapat dari setiap proses produksi dengan menggunakan satu atau lebih faktor-faktor produksi. Dalam hal ini produktivitas biasanya dihitung sebagai indeks, rasio output dibanding input, dan dapat dinyatakan dalam ukuran fisik phsycal productivity dan ukuran financial financial productivity. Produktivitas yang tinggi penting bagi perusahaan, karena produktivitas yang tinggi erat kaitannya dengan sumber daya manusia sebagai elemen input yang paling penting. Produktivitas sumber daya manusia menurut National Productivity Board, Singapore 2000:6 menyebutkan produktivitas sumber daya manusia adalah sikap mental attitude of mind yang mempunyai semangat untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk melakukan peningkatan perbaikan. Tingkat produktivitas karyawan dalam bekerja ditentukan oleh kompetensi yang dimiliki, sehingga kompetensi yang dimiliki sangat berpengaruh terhadap perusahaan. Dengan demikian kompetensi karyawan perlu diketahui perusahaan agar dapat bekerja secara produktif demi tercapainya tujuan perusahaan. Menciptakan keunggulan bersaing menjadi prioritas utama bagi para pemimpin dalam mengelola perusahaan, agar dapat memenangi persaingan usaha yang sangat ketat. Berbagai teknologi dan alat manajemen telah diterapkan pada suatu perusahaan, tetapi teknologi yang digunakan dapat ditiru oleh perusahaan lain. Pada dasarnya setiap perusahaan menginginkan keunggulan yang berbeda. Oleh karena itu, alternatif yang sangat memungkinkan untuk memiliki keunggulan bersaing adalah melalui kreativitas yang dimiliki dan dihasilkan. Sehubungan dengan itu, banyak Universitas Sumatera Utara xiv pimpinan perusahaan yang mencoba mengaitkan usaha pencarian keunggulan bersaing dengan penggunaan sistem kompetensi. Secara umum sistem kompetensi yang digunakan perusahaan terdiri dari pengetahuan knowledge, keterampilan skill dan perilaku attitude, yang diberlakukan terhadap sumber daya manusia yang dimiliki dalam mencapai tujuan organisasi perusahaan. Judisseno, Rimsky, 2008:35 Kompetensi adalah gambaran tentang apa yang harus diketahui atau dilakukan seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik Hutapea dan Thoha, 2000:3. Pengertian kompetensi diantaranya dikenal dengan nama kompetensi teknis atau fungsional atau dapat juga disebut dengan istilah hard skillshard competency yang diartikan dengan kompetensi keras. Konsentrasi kompetensi teknis adalah pada pekerjaan, yaitu untuk menggambarkan tanggung jawab, tantangan, dan sasaran kerja yang harus dilakukan atau yang dicapai oleh si pemangku jabatan agar si pemangku jabatan dapat berprestasi dengan baik. Kompetensi dengan pengertian seperti ini pada umumnya dengan lebih mudah dimiliki oleh karyawan yang mengerjakan pekerjaan standar dan tidak berubah-ubah atau pekerjaan-pekerjaan teknis yang memiliki standar yang jelas. Dengan kemampuan yang ada karyawan dapat bekerja dengan tingkat efisiensi dan kualitas yang tinggi. Menurut Spencer dan Spencer 1994 dalam Hutapea dan Thoha, 2000:28 mengungkapkan bahwa ada tiga komponen untuk pembentuk kompetensi, yaitu pengetahuan, keterampilan dan perilaku. Perubahan teknologi yang cepat, berdampak terhadap perubahan lingkungan secara drastis dalam aspek kehidupan manusia, maka setiap perusahaan membutuhkan Universitas Sumatera Utara xv sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi agar dapat memberikan pelayanan yang prima dan bernilai. Persaingan yang semakin tajam di dalam perusahaan tidak hanya mampu memberikan pelayanan yang memuaskan customer satisfaction tetapi juga berorientasi pada nilai customer value Hutapea dan Thoha, 2000:27, sehingga organisasi tidak semata-mata mengejar pencapaian produktivitas kerja yang tinggi tetapi lebih pada kinerja dalam proses pencapaiannya. Sebagai kinerja dalam melaksanakan kegiatan di perusahaan merupakan kunci pencapaian produktivitas. Kinerja adalah suatu hasil dimana orang-orang dan sumber daya lain yang ada dalam perusahaan secara bersama-sama membawa hasil akhir yang didasarkan pada tingkat mutu dan standar yang telah ditetapkan Mathias dan Jackson, 2002. Konsekuensinya, perusahaan memerlukan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi dilakukan agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan dengan standar kinerja yang telah ditetapkan. Kompetensi menyangkut kewenangan setiap individu untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannya dalam perusahaan yang relevan dengan keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki sehingga kompetensi pengetahuan, keterampilan, perilaku yang dimiliki karyawan secara individual harus mampu mendukung pelaksanaan strategi perusahaan dan mampu mendukung setiap perubahan yang dilakukan manajemen. Dengan kata lain kompetensi yang dimiliki individu dapat mendukung sistem kerja dalam perusahaan berdasarkan individu maupun tim. Universitas Sumatera Utara xvi Wibowo 2007:87 menyatakan kompetensi merupakan karakteristik yang mendasar pada setiap individu yang dihubungkan dengan kriteria yang direferensikan terhadap kinerja yang unggul atau efektif dalam sebuah pekerjaan atau situasi. Berdasarkan UU No. 1302003 tentang ketenagakerjaan Pasal 1 10 dikatakan bahwa kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Memiliki konsistensi dalam berprestasi, tidak cukup hanya mampu melakukan pekerjaannya dengan baik pada saat ini atau pada saat tertentu saja, melainkan juga harus mampu melakukannya secara konsisten dalam jangka panjang. Kemampuan kerja seseorang yang berfluktuasi akan merugikan perusahaan karena dapat menyebabkan kuantitas dan kualitas produksi berubah-ubah tidak menentu sehingga mengakibatkan terganggunya pelayanan kepada pelanggannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi turun naiknya prestasi karyawan adalah faktor individu karyawan yang biasanya terdiri dari karakter kerja yang buruk, sifat seseorang yang cepat bosan, tidak dapat mengatasi tantangan, sering mengganggu dan merugikan orang lain dalam bekerja. Faktor individu karyawan tidak mudah dibentuk atau diperbaiki, oleh sebab itu perusahaan membuat kebijakan yang bertujuan untuk pembentukan atau perbaikan faktor individu karyawan yang dilaksanakan dengan memberlakukan kebijakan pemberian insentif, bonus, kenaikan upah, dan pemberian penghargaan dan promosi. Sehubungan dengan itu, untuk mewujudkan produktivitas kerja karyawan dan keberhasilan kerja dalam jangka panjang disamping adanya kebijakan perusahaan tersebut di dalam perusahaan, karyawan harus memiliki kemampuan ataupun kompetensi yang tepat di dalam melakukan pekerjaannya. Dengan demikian produktivitas sumber daya manusia Universitas Sumatera Utara xvii yang disampaikan oleh Sinungan berusaha untuk terus dilanjutkan proses berlangsungnya kompetensi yang kemudian menghasilkan output. PT. Jamsostek Persero Cabang Medan sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial ekonomi tertentu yang penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial. Sebagai program publik, PT. Jamsostek Persero Cabang Medan memberikan hak dan membebani kewajiban secara pasti bagi pengusaha dan tenaga kerja berupa santunan tunai dan pelayanan medis, sedang kewajibannya adalah membayar iuran. Adapun program perlindungan yang diberikan sampai pada saat ini terdiri dari 4 empat program perlindungan yaitu : Program Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Kematian JKM, Jaminan Hari Tua JHT dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya. Dengan penyelenggaraan yang makin maju, program Jamsostek tidak hanya bermanfaat kepada pekerja dan pengusaha tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan perkembangan masa depan bangsa. Tabel 1.1 Kepesertaan Tenaga Kerja Program Jamsostek Periode: 2007 – 2008 Deskripsi 2007 2j2222007 2008 Perubahan ppp Perubahan dalam persen Program Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Hari Tua JHT, Jaminan Kecelakaan JK 23.729.950 26.300.000 2.570.050 90,22 Program Jasa Konstruksi 3.332.959 3.632.072 299.113 91,76 Program Jaminan 1.621.175 1.800.000 178.825 90,06 Universitas Sumatera Utara xviii Pemeliharaan Kesehatan JPK Sumber : www.jamsostek.co.id , data diolah penulis. Pada Tabel 1.1 diketahui bahwa keberhasilan kerja PT. Jamsostek Persero Cabang Medan sangat dipengaruhi oleh produktivitas kerja karyawan. Hal ini dapat kita lihat dari tabel diatas, dimana kepesertaan PT. Jamsostek Persero mengalami peningkatan pada periode 2007 sd 2008. Peningkatan jumlah peserta program JKK, JHT, JK sebanyak 2.570.050 peserta 90,22, pada poin kedua peserta program jasa konstruksi sebanyak 299.113 peserta 91,76, dan peserta program JPK mengalami peningkatan sebanyak 178.825 peserta 90,06. Ini berarti kepercayaan masyarakat terhadap PT. Jamsostek Persero meningkat. Kepercayaan ini menunjukkan bahwa tidak akan tercapai apabila tidak ditunjang oleh kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki karyawan dalam meningkatkan keberhasilan kerjanya. PT. Jamsostek Persero Cabang Medan melaksanakan kegiatan perusahaan dengan cara memerlukan orang-orang terbaik yaitu karyawan yang memiliki kompetensi, agar tanggung jawab dan wewenang yang diberikan kepada masing-masing karyawan dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu kompetensi sumber daya manusia sangat diperlukan di dalam pencapaian tujuan perusahaan untuk menghasilkan karyawan yang bekerja secara produktif. PT. Jamsostek Persero Cabang Medan mengembangkan model kompetensi yang berintegrasi dengan tolak ukur penilaian kinerja berdasarkan pengetahuan knowledge, keterampilan skill perilaku attitude yang dimiliki oleh setiap karyawan agar dapat mempermudah di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara efektif yang dapat dijadikan dasar pengembangan Sumber Daya Manusia. Universitas Sumatera Utara xix Penilaian kinerja karyawan berbasis kompetensi pada PT. Jamsostek Persero Cabang Medan membagi dua penilaian kinerja karyawan berdasarkan perilaku attitude yang mencakup dua 2 faktor, yaitu: a. Key Performance Indicator KPI dengan metode balanced scored yang merupakan prestasi kerja karyawan untuk memelihara keseimbangan antara perspektif pelanggan, proses internal dan pembelajaran dan proses pencapaian tugas pokok dan tugas tambahan karyawan pada suatu periode penilaian. Judisseno, Rimsky, 2008:96 b. Key Behaviour Indicator KBI yaitu perilaku kerja dengan metode multirater, yang merupakan tingkat kesesuaian antara sikap kerja karyawan dalam melaksanakan tugas yaitu penilaian perilaku oleh atasan, rekan bahkan bawahan dengan bobot yang telah ditetapkan dan tingkat kehadiran sebagaimana yang dipersyaratkan dalam suatu periode penilaian. Judisseno, Rimsky, 2008:89 Berdasarkan uraian tersebut, menggambarkan suatu kenyataan bahwa penilaian kinerja sumber daya manusia merupakan hal yang penting untuk meningkatkan mutu perusahaan. Peningkatan kinerja karyawan secara perorangan akan mendorong kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan, yang direkfleksikan dalam kenaikan produktivitas. Pada manajemen kinerja kompetensi lebih berperan pada dimensi perilaku individu dalam menyesuaikan suatu pekerjaan dengan baik. Kompetensi kinerja dapat diartikan sebagai perilaku-perilaku yang ditunjukkan dari karyawan yang memiliki kinerja yang sempurna, konsisten dan efektif dibandingkan dengan karyawan yang memiliki kinerja rata-rata. Universitas Sumatera Utara xx Dasar diterapkannya sistem kompetensi pada PT. Jamsostek Persero Cabang Medan terdiri dari 2 dua alasan yaitu : 1. Dengan adanya peningkatan tingkat pendidikan karyawan menyebabkan karyawan PT. Jamsostek Persero Cabang Medan semakin kritis menuntut haknya antara lain, karyawan menuntut adanya transparansi pada jenjang karir dan pengakuan atas ilmu dan kemampuan yang mereka miliki melalui kebijakan pengelolaan Sumber Daya Manusia. 2. Melihat peluang perusahaan di masa yang akan datang dalam dalam melibatkan Sumber Daya Manusia SDM dalam perencanaan strategis perusahaan. Karena pelaku bisnis seringkali memfokuskan pada masalah keuangan, pasar dan operasional. Hal inilah yang harus ditangkap PT. Jamsostek Persero cabang Medan untuk melakukan Manajemen Sumber Daya Manusia yang berbasis kompetensi. Penilaian kerja karyawan untuk menghasilkan kerja karyawan secara produktivitas dilengkapi dengan kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan knowledge, keterampilan skil dan perilaku attitude. Dengan menerapkan sistem kompetensi ini dibutuhkan mendapatkan karyawan yang mempunyai kompetensi spesifik untuk dikembangkan yaitu karyawan yang sesuai dengan kompetensi yang diperlukan pada posisi masing-masing jabatan guna mencapai keberhasilan kerja dan tujuan organisasi. Penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Kompetensi Karyawan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Jamsostek Persero Universitas Sumatera Utara xxi Cabang Medan”. Hal ini disebabkan karena mengingat pentingnya kompetensi karyawan dalam era globalisasi ini.

B. Perumusan Masalah