Hubungan Kompetensi Karyawan Terhadap Produktivitas untuk

liii 7. Pengukuran produktivitas akan memberikan informasi yang bermanfaat dalam mengevaluasi perkembangan dan efektifitas dari perbaikan terus menerus yang dilakukan dalam produktivitas tersebut.

H. Hubungan Kompetensi Karyawan Terhadap Produktivitas untuk

Menghasilkan Perilaku yang Kompeten Pola hubungan yang menghasilkan perilaku yang kompeten atas dasar penjelasan diatas, secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu pola yang melibatkan hasrat atau keinginan yang memberikan inspirasi dalam bertindak untuk menghasilkan perilaku yang kompeten. Karyawan dalam suatu lingkungan perusahaan adalah sebagai mahluk sosial yang unik, semenjak pertumbuhannya mengalami banyak pembelajaran dengan cara-caranya masing-masing. Mereka belajar dari tindakannya. Saat mengalami kegagalan dia akan bangkit untuk meraih kemenangan dari kegagalan itu, dan hampir semua hasrat dan keinginannya dipenuhi dengan tindakan demi tindakan. Dengan pengalamannya itu, dia akan mengulanginya dengan perbuatannya yang sama. Karyawan dalam memenuhi keinginannya melakukan dengan cara yang lebih variatif seiring dengan pertumbuhan fisik maupun mentalnya, sesuai pengetahuan dan keterampilan baru yang mulai dia pelajari dan kuasai. Keterampilan dasar, seperti membaca, menulis, dan berhitung menambah wawasan pengetahuan dan keterampilannya, sehingga menimbulkan hasrat dan keinginan yang jauh lebih besar lagi. Keinginan tersebut kemudian diolah atas dasar keseimbangan pikiran rasional dan pikiran emosional yang menghasilkan tindakan tertentu untuk mendapatkan hasil tertentu. Universitas Sumatera Utara liv Sehingga gabungan dari ketiga unsur diatas merupakan dasar bagi perilaku yang kompeten. Jika salah satu unsur tersebut hilang, manusia tidak dapat menghasilkan apa- apa. Pola hubungan dalam kompetensi terhadap produktivitas karyawan tersebut, ada beberapa unsur yang saling berhubungan membentuk ketiga unsur diatas input, action, output, seperti yang tergambar pada gambar berikut : Input Action Output Sumber : Judisseno Rimsky, 2008:49 Gambar 2.1 : Karakteristik Dasar Kompetensi Pada Gambar 2.1 tersebut terlihat adanya hubungan kompetensi karyawan dalam menghasilkan karyawan secara produktif yang dimulai dari adanyan input sampai dengan menghasilkan output. Jika salah satu unsur tersebut hilang, maka perusahaan tidak mampu menghasilkan kompetensi kerja karyawan secara produktif. Keseluruhan aspek yang mempengaruhi kompetensi diatas, knowledge dan skill adalah kecakapan yang dapat dilihat dan dirasakan secara langsung visible. Dalam perilaku sehari-hari kita dapat dengan mudah mengetahui keterampilan dan pengetahuan seseorang. Maka melalui suatu kompetensi tertentu karyawan akan dapat bekerja secara baik dan berkualitas dalam bidangnya. Ciri dan karakter pribadi Tindakan terampil Unjuk kerja dan hasil akhir Knowledge Skill Attitude Universitas Sumatera Utara lv

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Penyelenggara program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara, Indonesia seperti halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat di sektor formal. Sejarah terbentuknya PT. Jamsostek Persero mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No. 331947 jo UU No.21951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan PMP No. 481952 jo PMP No.81956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No. 151957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.51964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial YDJS, diberlakukannya UU No.141969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja, secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan. Pada tahun 1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah PP No. 33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program Asuransi Sosial Tenaga Kerja ASTEK, yang mewajibkan setiap pemberi kerjapengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP Universitas Sumatera Utara